3 - Siapa Takut?

33.3K 3.2K 35
                                    

Pacaran itu sama kayak investasi saham di perusahaan terus bangkrut. Buang duit, buang waktu, makan ati.

.

.

Joyvika

Tidak ada dalam kamus hidup Joyvika sesuatu yang tidak direncanakan. Sesuatu mendadak. Menurut wanita itu, ia harus punya rencana di tiap langkah yang akan diambil. Namun, kali ini sepertinya Joyvika hampir melanggar prinsipnya sendiri. Dua minggu lagi jadwal pemotretan untuk koleksi terbaru A&J Collection, tapi ia belum menemukan pengganti Erli. Para model yang ia kenal sudah memiliki kontrak dengan brand lain.

Perkataan Ilyas di lampau hari masih terngiang-ngiang di ingatannya. Sometimes you need someone you dont expect. Apa memang ia harus memilih Rachel sebagai model pemotretan brand-nya? Mahakaryanya. Rasanya Joyvika tidak rela gadis itu mengambil peran di salah satu mimpi besarnya. Kepalanya tiba-tiba pening memikirkan masalah itu.

"Nggak ada salahnya Mbak, terima Rachel jadi model." Joyvika mendongakkan kepalanya dan mendapati Maurin sudah duduk manis di sofa hadapannya. "Fans dia banyak banget, bisa jadi salah satu jalan promosi kan. Pasti nanti laku banget koleksi terbaru A&J Collection."

"Tanpa dia pun koleksi gue pasti laku, Rin," tukas Joyvika kesal.

Maurin tidak memedulikan wajah jutek bosnya. Ia malah menyodorkan ponselnya yang menampilkan akun Instagram Rachel. "Followers-nya udah empat juta. Maaf ya Mbak Joy, Mbak Joy aja kalah loh."

Joyvika mendengkus lalu tertawa sumbang. "Ya biarin, gue juga bukan selebgram. Kalau nggak disuruh Tante Mila bikin itu akun, gue juga males bikin."

"Maaf deh bos kalau nyinggung. Tapi, serius nih, Rachel itu jalan terakhir dan teraman saat ini. Mbak Joy bakal untung, Rachel juga bakal berhenti ngributin Mbak Joy karena belum dapet job di sini," kata Maurin panjang lebar.

Joyvika beranjak dari sofa setelah membaca pesan di ponsel, mengambil tasnya yang berada di atas meja kerjanya. "Nanti gue pikiran lah, Rin ... gue mau makan siang sama Shalom dulu."

Hari ini ia punya janji makan siang dengan sahabatnya, Shalom, seorang aktris papan atas di Indonesia. Mencari waktu yang pas untuk bertemu cukup sulit, maklum ia dan Shalom sama-sama wanita karir dengan kesibukan tinggi. Jadi, saat ada kesempatan makan siang bersama, Joyvika tidak akan menyia-nyiakannya.

"Hi, Babe!" sapa Joyvika saat memasuki mobil.

Wanita dengan rambut cokelat panjang bergelombang tersenyum lebar menyambut Joyvika. Mereka menuju ke salah satu restauran steik terkenal di ibu kota. Karena menjelang jam makan siang, jalanan agak sedikit macet, membutuhkan waktu empat puluh lima menit untuk sampai ke sana. Joyvika dan Shalom langsung ke meja yang sudah dipesan sehari sebelumnya.

"Muka kucel amat, kenapa?" tanya Shalom setelah mereka memesan menu makan siang.

"Kelihatan, ya?" Joyvika menata rambutnya dan mengikatnya dengan asal.

Shalom tertawa lalu mengangguk. "Lo kenapa sih? Duit udah banyak juga masih pusing aja."

"Biasa lah, mau fashion week, pemotretan. Emang ini waktunya pusing tiap tahun," jawab Joyvika.

"Cari pacar lah, Joy ... biar nggak stres-stres amat. Bisa get laid pas malem minggu," kata Shalom sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Kalau cuma mau get laid nggak usah cari pacar juga bisa, tinggal one night stand. Pacar itu ngrepotin, malah bikin beban hidup nambah," tukas Joyvika.

JOYVIKA [REPOST]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon