o4. At night

2.9K 550 140
                                    

Ha Yoonbin. Ha Yoonbin.

Anak bungsu dari keluarga Ha yang perekonomiannya patut diacungi jempol. Tajir melarat, sampai Yoonbin punya cucu dia yakin kekayaan Ayahnya gak bakalan raib seketika. Beliau CEO, perusahaannya dimana-mana.

Yang pasti membuat beliau jarang di rumah, setiap hari ada aja yang bikin beliau sibuk. Sabtu dan minggu kadang ada di rumah, namun kebanyakan mengurung diri di ruang kerja hanya untuk mengurus angka-angka serta grafik yang naik-turun.

Ibu Yoonbin hanya Ibu rumah tangga yang super-duper baik. Wajahnya teduh bagai malaikat yang terkadang membuat Yoonbin lega hanya sekedar melihat wajah Ibunya.

Dan terakhir, kakak perempuannya. Kakak perempuan yang selalu Yoonbin bangga-bangga kan, wajahnya cantik seperti Ibunya, juga sifat ramah serta tegas dari Ayahnya menurun kedalam gen Kakaknya.

Kehidupan Yoonbin memang sempurna kalau di lihat-lihat, kebutuhan materi yang segala terpenuhi, Ibu serta Kakak perempuan yang perhatian padanya, dan punya Ayah yang di segani banyak orang. Kurang apalagi? Banyak.

"Yoonbin pulang."

"Nden, mau makan apa?"

Yoonbin sudah terbiasa di sambut oleh asisten rumahnya, bukan Ibu, Kakak maupun Ayahnya sekalipun. Dia cuman senyum tipis sambil menggelengkan kepalanya singkat. "Gak, Yoonbin gak laper Bi, malem aja makannya."

Perempuan yang sudah berumur empatpuluh tahunan itu mengangguk, dan membiarkan Yoonbin pergi ke kamarnya sendiri yang ada di lantai atas.

Tas hitam itu di lempar kesembarang arah setibanya Yoonbin di kamar, tanpa mengganti bajunya dia langsung berbaring diatas ranjang besarnya. Kepalanya sedikit pusing, dari pagi dia cuman makan satu bungkus roti dan sisanya hanya minum air putih.

Yoonbin berbalik menjadi terlentang, menatap lekat kearah salah satu foto polaroid dirinya dengan Yeongue yang sengaja dia tempel beberapa hari lalu. Dia tersenyum penuh makna sebelum membiarkan tubuhnya beristirahat untuk beberapa waktu.

♧♧♧

Drrrt drrrtt

"Halo...?"

"Kak! Bisa anterin aku ga? Kucing aku sakit!"

Yoonbin mengerang sesaat lalu membalikkan badannya menjadi menyamping, ponsel hitamnya masih bertengger diatas telinga kanannya dan matanya masih setengah terpejam. Suaranya serak, khas orang bangun tidur.

"Kemana....?"

"Eh? Lagi tidur ya, kak? Gak jadi deh kak, gapapa aku bisa minta Junghwan buat anterin--"

"Saya bilang kemana?" Mungkin karena efek bangun tidur Yoonbin jadi sedikit sensian, dia tidak bermaksud mengubah nada bicaranya menjadi begitu datar.

"A-anu, ke klinik hewan kak... Tapi kalo kak Yoonbin gak bisa--"

"Tungguin, bentar lagi saya kesana."

"Oh... oke."

Sambungan pun terputus dan Yoonbin segera bangun dari tidurnya. Tungkai panjangnya dia bawa untuk masuk kedalam kamar mandi kamarnya dengan langkah gontai setelah mengambil handuk kecil yang tersampir di samping pintu.

Butuh waktu beberapa menit untuk Yoonbin mandi dan mengganti bajunya dengan setelan kasual. Yoonbin mengambil sweater abu dari dalam lemari besarnya yang di padukan dengan kaos oblong warna hitam. Celana jeans selutut menjadi pilihan Yoonbin untuk malam yang tidak lumayan dingin itu.

the way you smile +hyb.kyg ✔Where stories live. Discover now