o7. With you

2.5K 488 184
                                    

Sekarang Yeongue sedang berada di kamar Yoonbin dengan sang pemilik kamar tertidur terlentang di samping tubuh kecil Yeongue. Tadinya Yeongue sudah tiduran di kamarnya sendiri yang Yoonbin khususkan hanya untuk Yeongue, tapi ketika lampu kamarnya di matikan, Yeongue malah diam-diam pindah ke kamar Yoonbin dan berbaring di sampingnya.

Yeongue takut, kamar di rumah Yoonbin terlalu luas. Yeongue tidak terbiasa, biasanya di langit kamarnya ada tempelan foto polaroid Yeongue bersama temannya, tapi sekarang langit-langit kamarnya polos mengingat ini bukan kamar pribadinya.

Kamarnya luas, bercat warna putih polos dan ada dua sofa nyaman di dekat jendela kamar. Tapi Yeongue tidak merasa nyaman sama sekali, ini terlalu luas dan dia merasa parno kalau ada yang sedang mengamatinya diam-diam. Padahal nyatanya tidak.

Kamar Yoonbin dominan berwarna hitam serta biru gelap, stiker merk baju terkenal menempel di pintu lemari berukuran besar itu. Ada meja belajar di samping jendela, dua sofa nyaman yang seperti di kamar Yeongue di tempatkan di dekat kaca balkon, dan kaca cermin berukuran setinggi badan di samping lemari.

Ada dua papan skyboard yang Yoonbin jadikan rak untuk menyimpan koleksi sepeda kecil dan Marvelnya. Satu rak buku berukuran sedang yang berisi komik one piece dan buku-buku tebal yang jilidnya bertuliskan Sukses UN dan Kunci Mendapat Beasiswa di Luar Negeri.

Kamar Yoonbin juga harumnya maskulin, bau mentol juga parfume yang Yeongue tebak harganya mahal. Kamar Yoonbin rapi untuk ukuran anak laki-laki seumurannya.

Yeongue mengubah posisi tidurnya menjadi menghadap kearah Yoonbin, menatap wajah cowok di sampingnya yang biasanya terkesan dingin kini terlihat polos seperti bayi.

"Kak, aku tidur disini ya," Yeongue tertawa kecil, takutnya membangunkan Yoonbin yang tidur di sampingnya. "Soalnya di kamar sebelah luas banget."

"Kak Yoonbin itu orang kaya, tapi gayanya gak kaya orang kaya banget. Aku jamin kalo temen seangkatan kakak gak tau kalo kak Yoonbin anak konglomerat." Hidung Yeongue mengerut sedikit, menciptakan kerutan lucu di ujung hidungnya.

"Kak, tadi aku di omongin sama temen kakak. Tapi aku gak papa, soalnya tadi ada kak Yoonbin juga. Trus katanya mantan kakak lebih manis ya dari aku? Hehe, aku ada yang mau juga udah syukur."

Jeda sebentar, Yeongue sedikit mendongak untuk menatap kedua mata Yoonbin yang tertutup rapat.

"Kakak kenapa minta aku jadi pacar kakak? Aku bahkan gak semenarik Inhong, suara aku juga gak terlalu bagus kaya Jeongwoo. Aku juga pendek, gak kaya Junghwan yang tinggi. Hari pertama pacaran aku ngalamin krisis percaya diri, aku sempet punya pikiran buat benci sama kakak dan kenapa harus nerima kakak waktu itu juga? Aku ngerasa gak pantes buat kakak."

"Tapi, kata Bunda jalanin aja dulu. Jadi aku coba nikmatin semua waktu pas bareng kakak. Ternyata seru, meskipun kakak minim ekspresi dan kalo ketawa kaya yang gak ikhlas. Coba banyakin senyum kak, senyum kakak itu manis tau, lebih manis dari senyum aku."

Yeongue tersenyum tulus, tangannya dengan abstrak menggambar pola di dada Yoonbin yang terbalut kaos oblong warna hitam.

"Udah mau enam bulan aku pacaran sama kakak, gak kerasa. Padahal serasa kemarin aku masuk sekolah dan gak kenal kak Yoonbin, bentar lagi kakak TO sama Ujian. Di bawa santai aja ya kak, kan ada aku, kakak bisa ngomong ke aku kalo kakak capek. Jangan bertingkah seolah kakak sendirian, ada aku, kakak juga bisa cerita ke Bunda kalo kakak mau."

Perlahan Yeongue menggeser tubuhnya agar semakin merapat kesisi tubuh Yoonbin yang lain, tangannya melingkar di tubuh Yoonbin yang hangat dan menyandarkan pipinya di dada Yoonbin.

the way you smile +hyb.kyg ✔Where stories live. Discover now