3

10.7K 432 5
                                    

"Kenapa kamu selalu menyalahkan aku terus hah !! Seakan aku itu selalu salah di mata kamu !!" marah wanita itu pada pria di hadapan nya.

"Ya kamu memang salah !!" pria itu tak mau kalah "selama ini apa yang kamu lakukan untuk keluarga kita hah !! Cuma mikirkan pekerjaan dan kegilaan belanja mu saja !!"

"Seharusnya kamu sadar kenapa aku begini.aku begini juga karena kamu. Kamu yang selalu sibuk dan sibuk terus alasan nya.sibuk dengan jalang mu itu haha !!"

Plaaak..
Satu tamparan itu medarat pada pipi wanita di hadapan nya.

"Kenapa marah hah !! Benar kan kalo kamu sering keluar masuk hotel bersama jalang mu itu" ujar wanita itu.

"Ngaca diri jadi wanita,kalo suami menyeleweng itu karena istri yang tak pecus ngurus suami.otak isi nya cuma belanja,nongkrong dan liburan,kamu pikir kamu tak punya tanggung jawab di rumah hah" maki pria lagi.

"Agam itu sudah besar,tak aku urus juga dia bisa urus sendiri"

"Dan jangan salah kan aku juga kalo aku hoby masuk keluar hotel.punya istri saja tak pecus urus keluarga" kata pria itu lagi sebelum berlalu keluar rumah.

Laki-laki muda itu berdiri di anak tangga. pertengkaran itu sering ia dengar hampir setiap hari.

Bagi lelaki remaja itu,yang tak lain Agam.rumahnya adalah neraka.

Tak ada keharmonisan sama sekali.Dan itu akibat kedua orang tuanya yang sama-sama egois.

Agam juga sudah tak melihat mamanya saat turun ke bawah.

Pastilah mama nya sudah pergi juga di pagi ini. Tak ada sarapan harmonis setiap harinya seperti keluarga lain nya.

"Aden sarapan ya" ujar bi Siti.Art yang sudah lama bekerja di sini,bahkan sejak Agam masih bayi.

"Males bi" balas nya sambil menghela nafas nya kasar.

"Sedikit aja ya den.biar aden kuat menjalani aktifitas di sekolah.bibi udah masak nasi goreng udang kesukaan aden loh"

Agam mengangguk dan langsung makan dalam diam.

Baginya malah bi Siti yang seperti ibu.Dan bi Siti juga yang sering menanyakan apa dirinya sudah makan apa belum. Lalu mamanya? Jangan di tanya.

Agam berpamitan setelah beres makan.

Bi Siti pun mengantar anak tuan nya itu sampai depan.

Agam melajukan motor besarnya untuk ke sekolah. Dengan penampilan seperti biasa.

Wanita paruh baya itu menatap ibu pada anak laki-laki remaja yang sudah ia rawat sedari bayi.

Laju motor Agam ia lambatkan saat melihat seseorang yang sedang berdiri di samping mobil.

"Mobil nya mogok?"

"Eeh..."

"Mobil nya mogok?" tanya nya lagi.

"Iya kak,padahal udah mau bel" balas gadis itu.

"Mau bareng gak?"

"Apa gak ngerepotin kamu?" tanya wanita itu.

"Engga tante.kita kan satu sekolah"

"Ooh ya,sekelas?"

"Engga tante.saya kakak kelasnya" jawab Agam "kalo mau bareng ayo.bentar lagi bel"

"Apa gak apa-apa mah?" tanya gadis itu pada sang mama.

"Engga sayang,dari pada telat.ini lama juga kaya nya orang bengkel dateng" kata wanita itu "titip anak tante ya nak.maaf sudah merepotkan"

RAPUH 2Where stories live. Discover now