17

7.2K 304 12
                                    

Cukup mudah membawa anak orang,itu pikir laki-laki muda itu.

Yang penting kunci nya,datangi kerumah nya dan minta ijin baik-baik pada yang punya.pasti berhasil.

Bukan asal ngajak pergi dan pulang di biarkan sendiri.

Laki-laki yang bertanggung jawab ya begini menurut Agam.bukan mengajak anak orang secara diam-diam.

Dira duduk di pijakan kaki yang berada di sepeda bagian belakang.gadis itu memegang pundak laki-laki yang sedang menggoes sepeda nya dengan pelan.

Pemandangan kebun teh di sekeliling nya membuat hawa sejuk itu sangat berasa.

"Kak,ini kebun teh punya siapa sih? Kok mereka pada kenal ke kakak"

"Di larang kepo"

Laki-laki itu mengaduh saat Dira memukul lengan nya "hoby banget sih mukul orang.mau jadi petinju hem"

"Iya.kan aku udah dua minggu latihan sama om Derel"

"Yaw dah.nanti kalo udah jago kita tanding di ring" ajak laki-laki itu.

"Yee mana bisa.cowo ya sama cowo.nanti yang ada aku yang kalah"

Terkekeh pelan "mau jagung bakar gak?" tawarnya.

"Emang ada ya"

"Ada lah.kan di sini sering jadi tempat orang-orang foto atau bermain sama pacar.jadi ada beberapa penjual.bahkan kalo lagi jadi rejeki nya, suka ada yang jualan surabi"

Pantas Dira melihat banyak anak-anak muda disini. Weng pemandnagan nya luar biasa. Tapi kebanyakn dari mereka bawa motor.

"Mau-mau.ayo kak goes sepeda nya" seru Dira dengan semangat nya.

Kedua nya terbahak.lalu Agam menggoes sepeda itu dengan kecang sampai membuat Dira memekik.tapi hal itu membuat Agam tertawa senang.baginya sekarang Dira lah pusat kebahagiaan nya.hanya melihat tawa dan cemberut nya saja sudah membuat dia merasa terhibur.

"Gila-gila.kakak emang gila ya" ujar nya sambil mengatur nafas nya.

"Enak aja.gue masih waras" balasnya dengan diiringi jitakan.

"Tadi itu turunan loh,malah gak di rem.kalo kita jatuh nungsep di pohon teh,kan gak seru"

"Hahaha..ngaco kamu" lalu Agam membawa Dira ke penjual jagung bakar.

"Bapa,jagung bakar nya saya bakar sendiri ya" ujar Agam pada laki-laki paruh baya itu.

"Ooh siap mangga"

Agam mengambil dua buah jagung itu dan melumuri nya dengan mentega.

"Emang kakak bisa gitu?"

"Meragukan kemampuan gue ya"

"Hehe..yaw dah,kalo gak enak makan sendiri"

Agam terkekeh pelan.dia jadi merasakan jika selama ini ia kenal gadis dari keluarga Alderic jadi sering banyak tertawa "jangan salah kan gue kalo nanti lo minta nambah ya"

"NADIRA.." pekik laki-laki itu.yang di teriakin nama nya hanya nyengir "hoby banget mukul orang" udah berapa kali coba,Agam di tabok sama gadis itu.

Kok Dira berubah jadi bar-bar gitu ya?.

"Kak,aku ambil bekal dari mama ya di mobil"

"Oke.awas kalo balik kesini lagi nyasar"

"Huuuh.."

Sebelum pergi,pagi tadi sang mama membawakan nya ia bekal.entah apa isinya dalam rantang susun bermerk itu.

Mobil yang Agam bawa di parkir dekat villa yang ada pekerja nya di sana.Dira juga tidak tau itu milik siapa. Karena seriap Dira bertanya,laki-laki itu hanya berkata DILARANG KEPO.

RAPUH 2Where stories live. Discover now