"Maksud dokter apa !!"
Mila mengusap lengan suaminya agar berusaha tenang "mas,sabar.kita denger penjelasan dari dokter dulu"
"Maaf dok.saya terbawa suasana" sesal Lucas yang sudah bisa mengendalikan suasana hatinya.
"Tida apa-apa pak,saya maklumi.maksud saya,kami para tim sudah melakukan yang kami bisa dan anak bapak dan ibu sudah melewati masa kritisnya.kita tinggal menunggu dia sadar.jika nanti sudah sadar,jangan terlalu di aja banyak bicara dulu ya pak,bu" jelas dokter itu.
Semuanya bernafas lega dan berucap hamdalah. Merkeka tak bisa membayangkan jika Dira tiada akan seperti apa.
"Terimakasih dok"
"Ya,kalian boleh menjenguk.tapi setelah pasien di pindahkan di ruang inap ya pak"
"Iya dok"
Dokter itu pun pamit.
Agam yang tadinya diam langsung menatap sinis pada laki-laki dewasa yang baru saja datang "bagaimana kondisi nya Dira,pak?" tanya laki-laki itu pada Lucas.
"Alhamdullilah sudah tertangani.lalu Dina bagaimana?"
"Sudah mulai membaik juga.Saya sudah bertanya pada pihak mall,di tepat kejadian belum terpasang cctv"
Lucas menghembuskan nafasnya kasar.kenapa putri nya harus mengalami hal ini.sungguh dia tak akan memaafkan siapa saja yang melakukan nya.
Lucas juga bertanya-tanya mengenai Dina.bukan kah Agam anak tunggal? Aaahh pusing.ia tak mau membahas siapa Dina saat ini.
Dira sudah di pindahkan di ruang rawat.tadi sempat sadar tapi kembali tertidur saat setelah meminum obat. Baru Mila dan suaminya saja yang menemuinya. Karena Lucas melarang banyak orang masuk kedalam.
Agam hanya menatap sendih di balik kaca pintu kamar Dira.
Sean menepuk bahu tunangan adiknya itu.bukan hanya dia yang sedih,tapi juga dirinya.apa lagi Sean itu saudara kembarnya dan dia merasa telah gagal mejaga adiknya "kita keruangan nya Dina.bokap gue juga udah di sana?"
Agam mengangguk.ia juga mendengar jika Dina sudah bisa di mintai keterangan.ada pihak polisi juga disana.karen Lucas langsung melaporkan kejadian yang menimpa anaknya pada pihak yang berwajib.
Sean dan Agam masuk kedalam ruang rawat Dina. Disana ada dua polisi,Lucas,Anton dan ibunda dari Dina.wanita yang agam benar-benar tak sukai.
"Terus kamu membuntuti gadis saudara Dira?" tanya polisi itu pada Dina.
"Iya pak.karena saya merasa curiga sama gerak gerik dia saat melihat kak Dira.pas saya masuk,kak Dira sudah terduduk dilantai.saya menjambak perempuan yang hendak memukul kak Dira dengan gagang pel.terus dia pun menjambak saya.pas itu dia juga menusuk lengan saya dan saat kak Dira mau menolong saya,dia di tusuk sama pisau itu"
"Kamu tau perempuan itu siapa?" tanya Lucas yang sangat tak sabar ingin mengetahui siapa pelakunya.
"Yang saya tau pas kak Dira nyebut namanya,Nia"
"NIA.." Sean dan Agam berseru bersama.ia tak habis pikit dengan gadis psycho itu.
"Kamu kenal sama dia kak?" tanya Lucas pada putranya.
"Kenal pah.dia sekampus sama aku juga" tak mungkin Sean menceritakan bahwa Nia adalah gadis yang terobsesi dengan Agam.bisa makin runyam permasalahan nya.
"Tapi pas itu,gadis itu kaya ketakutan setelah menusuk kak Dira" tutur Dina dengan mata sembab nya.
Agam masih menatap gadis itu tanpa ekspresi. Ia mencari sebuah kebohongan pada wajah gadis itu, tapi sepertinya ia tak menemukan.awas saja jika Dina hanya berakting.

DU LIEST GERADE
RAPUH 2
JugendliteraturLanjutan dari RAPUH➡ tentang Dira,yang diam-diam di sukai cowo bernama Agam,yang tak lain kakak kelasnya yang cukup irit bicara. Baca aja,tapi pliiiis jangan bully aku ya kalo jelek. Sumpah nulis cerita itu susah loh..dan butuh perjuangan extra.