Error08: (END) Akhir Kisah Naruto

1.2K 126 20
                                    

"Tante Mikoto... anak bungsunya buat Naru aja, ya. Soalnya dia itu udah kaya kopi kapal api, Tan."

"...jelas lebih enak! Hehe."

"Eh, canda, deng, Tan. Pokoknya anak bungsu Tante itu, udah kaya kopi di hidup Naru. Kalo ditengguk candu, gak ditengguk rindu."

-Naruto, 2019




- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
End of Errorism
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -


Valentine, 2019

Lobi kampus riuh oleh seruan para gadis yang berebut ingin memberikan kado valentine pada Sasuke. Padahal lelaki itu malah terlihat suntuk dan ingin sekali keluar dari kerumunan yang mengelilinginya. Bukannya peka dengan respons dingin dari Sasuke, para gadis itu malah semakin menjadi-jadi.

"Tolong antre, ya, mbak-mbak sekalian. Tenang saja, temanku Sasuke ini akan menerima kado kalian dengan senang hati. Dan sebagai rasa terima kasih, kalian akan mendapatkan satu kecupan dari Sasuke! Ada yang mau?"

"Aku!!"

"Aku juga mau!"

"Jangan lupakan aku!"

"Arghh, aku mau cipokan di bibir!"

"Aku mau one night stand denganmu, Sasuke!!"

"Tolong culik aku, Mas Saskeh!"

Sasuke menatap tajam makhluk astral yang sialnya adalah temannya. Siapa lagi kalau bukan si biang kerok Suigetsu, yang telah berkoar-koar memperjualkan temannya sendiri. Sudah begitu, mendengar lobi kampus bertambah ramai dan histeris, Suigetsu malah tertawa puas. Jika saja Sasuke tidak berada di keramaian, maka sudah pasti dia akan mencekik makhluk astral yang punya mulut segede kebun binatang itu.

"Oke, oke. Syaratnya jika mau dapat kecupan dari Sasuke adalah... kalian harus mengecupku terlebih dahulu, bagaimana? Hayuk, sini. Jangan malu-malu."

"Huuu.... dasar tukang tipu!"

"Najis. Mati aja sana!"


"Ogah! Jijik!"

"Mending aku cium pantat ayam, deh!"

Sasuke menahan tawanya. Ternyata dibalik aksinya yang bodoh, Suigetsu peka terhadap situasi Sasuke yang tidak menyukai kerumunan itu. Meski hasilnya perkataan Suigetsu telah menyulut amarah para gadis dan merubah mereka menjadi monster ganas. Tak sedikit pula dari kerumunan itu yang memaki Suigetsu dan merutukinya dengan pukulan ringan.

"Bagaimana Sasuke? Aku berhasil jadi juru bicara dadakanmu kan? Hahaha. Kau harus mentraktirku, oke?" Suigetsu mendekat ke arah Sasuke ketika kerumunan gadis itu memilih membubarkan diri, ya... daripada bibir suci mereka harus ternodai dengan mengecup Suigetsu.

"Kau bodoh. Ini untukmu saja." Meski Sasuke mengatai Suigetsu bodoh, tapi pemuda itu berhasil membuat Sasuke tersenyum sekali lagi.

"Ah, aku tidak mau cokelat. Aku mau yang lain, mm... mungkin 3 porsi ketoprak? Lagi pula, semua cokelat ini untukmu. Tak baik kau berikan pada orang lain. Eh, omong-omong... Naruto-senpai sudah memberimu kado apa?"

Sasuke terkesiap mendengar pertanyaan Suigetsu. Tiba-tiba otaknya tak bisa diajak berpikir normal, alhasil malah jantungnya berdebar-debar dan mengirimkan rasa panas di kedua pipinya. Ia malu luar biasa. Tapi Sasuke sendiri tidak tahu mengapa ia merasa malu.

ERROR 404 ✔Where stories live. Discover now