You And I From The Beginning || Choi Hyunsuk✔

34 [Sudah Direvisi]

Author POV

"Jadi, anda adalah penerus Presdir Kim Sooman?"

Tanya Hyunsuk waktu telah duduk berhadapan dengan Jinhwan. Sementara Chaeri duduk di sampingnya.

"Iya, saya cucunya. Anda sendiri ... putra Presdir Choi Jiyong?" Jinhwan balik bertanya.

"Iya, saya putra bungsunya."

"Ah, begitu ...."

Mereka mulai menyantap makanan yang telah terhidang di atas meja. Masih sambil saling bertukar pertanyaan sesekali.

"Keliatannya anda sangat menikmati pasta di sini. Sering ke sini ya?" Hyunsuk memperhatikan betapa Jinhwan menikmati pasta yang dihidangkan. Dia menerka bahwa Jinhwan keliatan seperti memang sering datang ke restoran ini.

"Iya, restoran ini favorit saya. Dulu, saya sering datang ke sini untuk bertemu seseorang," ujar Jinhwan. Sesaat matanya beralih menatap Chaeri penuh arti.

Tatapannya sukses membuat Chaeri merasa tidak nyaman, apalagi ucapannya barusan. Seseorang yang dimaksud Jinhwan tentu adalah Chaeri.

"Wah, kebetulan sekali ... saya juga dulu sering ke sini. Karena istri saya bekerja di sini sebelum membuka restoran sendiri," ucap Hyunsuk.

"Oh iya?" tanya Jinhwan pura-pura tidak tau.

Hyunsuk mengangguk mengiyakan. Sesi obrolan berlanjut dengan topik perihal pekerjaan.

"Sayang, aku ke toilet dulu ya ..." ucap Hyunsuk membuat Chaeri makin gelisah karena dirinya harus bertatap muka dengan Jinhwan—hanya berdua, saat Hyunsuk pergi.

"Saya permisi ke toilet sebentar," ucap Hyunsuk pada Jinhwan, yang dibalas anggukan oleh Jinhwan.

Chaeri berusaha keras menyembunyikan kegugupannya, termasuk tangannya yang gemetar.

Sementara Jinhwan keliatan berbanding terbalik dengan Chaeri. Laki-laki itu keliatan tenang. Dia meneguk wine dalam gelasnya sambil terus menatap santai ke arah Chaeri.

"Jadi dia orangnya." Jinhwan berucap dengan santainya.

"Sekarang kamu percaya kan, bahwa saya udah jadi milik seseorang?"

Jinhwan tersenyum sinis.

"Menurut kamu ... apa aku bakal mundur, Chae?"

"Jelas harus! Buat apa kamu ngejar-ngejar istri orang?"

"Karena aku cinta kamu."

"Kamu cuma terobsesi, bukan cinta."

"Kamu gak tau apa-apa, Chae! Ini perasaan aku. Aku yang lebih tau."

"Semuanya karena Son Seungwan, kan?" tanya Chaeri, membuat ekspresi Jinhwan berubah seketika.

"Kenapa kamu jadi bahas dia?" desis Jinhwan. Ada kemarahan dalam sorot matanya.

"Saya masih ingat semuanya. Bagaimana cara kamu menatap dan memperlakukan saya, seakan saya ini adalah seseorang dari masa lalu kamu."

"Engga, Chaeri!" Jinhwan mengelak, namun sepasang matanya yang memerah seperti menyiratkan dengan jelas bahwa ucapan Chaeri memang benar.

"Kamu harus sadar! Saya Jung Chaeri! Bukan seseorang dari masa lalu kamu yang bernama Son Seungwan itu! Saya perempuan yang sama sekali gak ada hubungannya dengan kamu, bukan perempuan yang kamu cintai dengan setengah mati tapi dia justru rela mati demi menyelamatkan laki-laki lain!"

"CHAE!" Suara Jinhwan meninggi. Tangannya mencengkeram gelas wine kuat-kuat, seolah akan memecahkannya. Dadanya naik turun karena nafasnya memburu. Amarahnya tiba-tiba memuncak.