04 - Maaf Telah Mengecewakan

7.4K 506 0
                                    

"Ayo masuk "

Satria mengajak Airin untuk masuk kedalam rumah nya. Dan melihat keraguan di wajah cantik namun selalu terlihat sendu itu, ia langsung meraih tangan Airin dan mengajak nya untuk masuk kedalam.

"Tenang aja, semua akan baik-baik saja " ujar Satria berusaha untuk menenangkan Airin.

Wanita itu hanya menatap datar pada Satria, berjalan semakin masuk kedalam. Melewati ruang tamu yang besar dan sangat terlihat mewah.

"Assalamualaikum, Mama. Ayah " ucap Satria memberi salam pada sepasang suami istri yang hampir separuh baya.

"Waalaikumsalam, lho Abang. Kok pulang gak ngasih tau dulu" Dee , Mamanya Satria lebih dulu menoleh dan sedikit terkejut melihat kedatangan anak nya yang tidak memberitau apapun.

Satria hanya mengulum senyum, pria itu langsung menyalami kedua nya. Dan mengajak Airin untuk semakin mendekat padanya.

"Ma, Ayah. kenalin. Ini Airin " ujar Satria pada sang Mama lebih dulu.

Dee mengulum senyum ramah nya, membuat Airin merasa canggung.

"Airin, Tante, Om " ucap Airin dengan kecanggungan dan juga segan.

"Dee, saya Mama nya Satria " ujar Dee masih dengan wajah ramah nya.

"Saya Rezky, Ayah nya Satria. " Ucap Rezky, sambil melirik anak sulung nya dengan lirikkan menggoda. Pasalnya, ini pertama kali nya sang anak membawa seorang perempuan kerumah dan memperkenalkan pada nya. Sudah pasti, perempuan itu sangat lah spesial.

Kedua orang tua Satria mengajak Airin untuk duduk dan mengobrol. Tapi, Satria menolak. Ia malah mengatakan kalau Airin lelah dan harus istirahat dulu. Jadi, Satria langsung mengajak Airin untuk kekamar. Itu membuat keduanya curiga dan merasa ada yang aneh dengan anak nya itu.

"Kamu istirahat aja dulu. Aku mau ngomong sama Ayah dan Mama. " Ujar Satria setelah meletakkan koper milik Airin di dekat tempat tidur yang ada di dalam kamar nya.

"Sat " Airin menahan lengan Satria, dan memandangi pria itu dengan khawatir.

"Aku lebih tau mereka. Jadi, tenang aja. Semua akan baik-baik saja " ujar Satria, mencoba untuk menenangkan Airin yang terlihat sangat cemas.

Perempuan itu akhirnya mengangguk, ia melepaskan lengan Satria dan membiarkan pria itu keluar dari dalam kamar. Ia duduk di tepi ranjang, memejamkan matanya dengan pasrah. Berdoa dalam hati, kalau semua akan baik-baik saja.

***

"Abang " Dee menegur lebih dulu putra sulung nya. Yang sudah hampir tiga menit duduk di hadapan mereka dan anak nya hanya diam.

"Airin istri Abang"

Dee dan Rezky langsung terkesiap. Mereka berdua langsung memandang Satria dengan tajam dan lekat.

"Ini bukan april mop, Bang !" Ucap Dee dengan terbata dan juga penuh ketakutan.

Staria menggelengkan kepalanya, ia menunduk dalam untuk menemukan kembali keberanian nya. "Abang serius "

"Satria!" Nada itu begitu tegas dan juga sarat emosi.

Ini pertama kali Satria mendengar nada itu dari Ayah nya. Dengan penuh kepasrahan Satria mengangkat wajah nya dan menatap lekat pada kedua orang tuanya.

"Aku dan Airin, sudah menikah semalam. Di Surabaya tempat tinggal Airin " jelas Satria lagi.

Rahang Rezky mengeras, menatap anak nya dengan emosi dan juga kecewa.

"Kenapa ?" Dee bertanya, ia tidak bisa lagi menahan air matanya. Segala perasaan takut menyelimuti nya sekarang. Fikiran nya tengah mengenyahkan segala hal buruk.

"Airin hamil " jawab Satria pelan, Dee dan Rezky menatap nya dengan lekat dan tajam. Masih menunggu kelanjutan dari jawaban Satria. " Anak Satria "

PLAK!!

Tamparan keras itu mendarat di pipi kiri Satria. Sangat keras, sehingga membuat Satria terjatuh. Bahkan darah segar mengalir dari sudut bibir kirinya.

Dee menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang ia lihat dan ia dengar. Suaminya berdiri di depan Satria. Kemudian, menarik kerah baju Satria, lalu melayangkan pukulan bertubi-tubi pada anaknya.

"Kenapa?. . Kenapa ?.. apa yang salah ?.. kenapa kamu bodoh banget!! " Bentak Rezky dengan nada pelan. Bahkan suara nya terdengar bergetar.

Ini lah yang ia takutkan. Yang ia khawatirkan. Reaksi ayah nya, untuk pertama kali nya dalam hidup. Satria melihat pahlawan nya menitikkan air mata dengan kecewa yang luar biasa.

"Maaf, Yah " hanya itu yang bisa ia katakan pada Ayah nya.

Rezky menggeleng, ia berlutut di hadapan anak nya yang terduduk di lantai. "Lihat Ayah " ujar Rezky dengan air mata.
"Dari kecil, dari kecil Ayah tanam kan agama di hati kamu, dari kecil bahkan dalam kandungan , Ayah selalu membaca ayat Al-Quran buat kamu. Umur tiga tahun, Ayah sudah mengajarkan ngaji sama kamu. Umur lima tahun, Ayah mengantar kan kamu ketempat ngaji belajar Agama dengan baik dan benar.. apa yang salah, Nak. Apa ?!"

Dee sudah menangis hebat, walau tanpa suara. Tapi, hati nya terluka bukan main.

"Dari TK, Satria.. sampai kamu lulus kuliah. Di mana ilmu agama yang kamu pelajari, hah ?! .. hiks.. hiks.. kenapa kamu melakukan itu?! "

"Maaf, Ayah. Ma .." ucap Satria dengan penuh penyesala. "Abang khilaf "

Rezky terdiam, ia sudah mengangkat tangan nya untuk menampar kembali wajah anak nya. Tapi, urung ia lakukan. Sakit hati nya luar biasa, kecewanya luar biasa. Ia merangkul anaknya, memeluknya dengan sangat erat. Membuat Satria semakin merasa bersalah dan dalam hati terus memohon ampun. Ini adalah kebohongan pertama nya pada Ayah dan Mamanya. Dan sangat fatal.

Ia Sadar itu.

***

cklek

Satria masuk kembali ke dalam kamar nya. Dan melihat Airin, menatap nya dengan raut datarnya seperti biasa.

"Sebaiknya kita selesaikan semuanya " ujar Airin dengan raut yang sama. "Aku mungkin bukan anak mereka, tapi aku bisa merasakan betapa luar biasa mereka sakit hati dan juga kecewa sama kamu "

"Aku tau " jawab Satria dengan tenang. "Mereka orang tua ku. Aku jauh lebih tau mereka. Dan, perasaa mereka adalah urusan ku. "

"Tapi, aku penyebab nya di sini !!" Cetus Airin dengan nada dingin.

Satria memandangi Airin dengan sendu. Memohon agar Airin menghentikan semuanya. Tidak bisakah perempuan itu melihat, kalau dia sedang kacau.

"Aku bisa menjaga diri ku dan juga calon anak ku tanpa bantuan kamu "

"Tapi, kamu tanggung jawab ku sekarang " jawab Satria.

"Kita bahkan tidak kenal "
"Tapi itu tidak mengubah kenyataan, bahwa kamu adalah istri sah ku. Baik di dalam Agama atau hukum " jawaban telak dari Satria.

Airin terdiam, ia menatap lekat dan tajam pada Satria.

"Airin, tolong permudah semua ini. Aku hanya ingin memenuhi janji ku pada Azka. Dia akan kembali, oke. Dia pasti akan kembali " ujar Satria padanya.

Airin terdiam, ia meneguk ludah nya. Mendengar itu membuat nya sedikit tenang, tapi juga merasa bersalah. Karenanya, pria itu jadi terlibat dalam masalah besar. Semua di lakukan, hanya untuk melindungi dirinya.

Satria Untuk AirinWhere stories live. Discover now