| p r o l o g

4.1K 252 17
                                    

Mina; gadis itu merebahkan dirinya lelah diatas tempat tidurnya. Menunggu kekasihnya yang sedang mandi, ia fokus dengan layar berbentuk persegi panjang didepannya.

"Chagi, aku pinjam handuk ya."

Mina hanya berdeham pelan membalasnya. Matanya masih terus tertuju pada benda didepannya itu.

Suara pintu kamar mandi terbuka, memperlihatkan seorang namja dengan tubuh atletisnya yang masih sedikit basah. "Sampai kapan kau akan terus melihat sepatu itu dilayar handphonemu?"

Mina menoleh, baru menyadari Jimin, kekasihnya yang baru selesai dengan acara mandinya.

"Entah, aku suka design sepatunya." Jangan katakan jika Jimin adalah lelaki yang tidak peka. Ia sangat mengerti dengan semua sikap gadis ketika mereka menginginkan sesuatu. Hanya ia adalah tipe lelaki yang tidak suka dengan kata 'boros'.

"Tolong pakaikan."

Senyum Mina sedikit mengembang, diikuti dengan kekehan pelannya. Akhir-akhir ini Jimin memang selalu manja dengan dirinya. Ia bangkit dari rebahannya lalu mengambil alih kaos yang ada di tangan Jimin, memakaikannya pada tubuh Jimin yang atletis itu.

"Yak!" Mina sedikit terkejut ketika Jimin langsung memeluknya dan merebahkan dirinya ke kasur kembali. "Bilang saja mau dibelikan sepatu itu kan?"

Tidak perlu usaha yang banyak untuk membuat Jimin mengerti apa yang Mina inginkan. "Kau sudah mengerti rupanya."

"Tapi kamu tahu, aku tidak suka membuang-buang uang hanya untuk barang yang tidak penting."

Mina tersenyum, merapihkan rambut Jimin yang sedikit berantakan lalu mengecup bibir pria didepannya ini singkat.

"Aku tahu, tapi untuk kali ini saja. Kumohon." Mina tetap pada pendiriannya, membujuk Jimin agar pria itu berubah pikiran dengan mengecup bibir pria itu berkali-kali.

"Baiklah..."

"...tapi untuk kali ini saja." Mina mengangguk dengan cepat.

"Terimakasih, kau yang terbaik." Kali ini Jimin yang mengecup balik pipi kiri dan kanan Mina. "Apa yang tidak untuk dirimu."

"Gombal." Keduanya terkekeh kembali. Mempersatukan kembali bibir mereka, menikmati ciuman tanpa nafsu itu.

"Beberapa jam lagi adalah Hari ulang tahunmu. Kau mau apa hm?" Tanya Jimin sebari mencubit gemas hidung Mina.

"Tidak perlu, aku tidak menginginkan apa-apa untuk ulang tahunku."

Jimin tersenyum dengan sikap kekasihnya itu.

"Besok, kita berkumpul bersama yang lain. Kamu wajib menggunakan ini." Ucap Jimin lalu mengambil sebuah kotak yang ia taruh diatas meja tadi.

"Apa ini?" Mina dengan penasaran membuka kotak itu perlahan, tapi Jimin dengan cepat langsung menahannya.

"Bukalah besok pagi, kita lebih baik tidur."

Jimin kembali menaruh kotak itu ke meja sebelah kasur. Lalu beralih menyusul Mina yang sudah menidurkan dirinya dibawah selimut.

"Kau benar-benar mau menginap? Sudah bilang pada eommamu kan?" Tanya Mina memperhatikan Jimin yang ikut tidur disebelahnya.

"Hm, tenang saja. Aku harus berada disamping kekasihku saat dia berulang tahun." Ucapan Jimin membuat seburat merah terlihat dikedua pipi Mina.

"Kau terlalu berlebihan."

"Tidak, selama itu tentangmu." Jimin menarik Mina ke dalam dekapannya.

SEA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang