| t e n

1.1K 150 44
                                    

"Makanlah. Kau terlihat seperti orang sakit."

"Noona?"

Sedikit terkejut dengan keadiran seseorang yang telah lama ditunggu, Jimin langsung berlari menghampiri lalu memeluk erat orang itu.

"Yak! Kenapa wajah dongsaengku mejadi tirus seperti ini?"

Ya, itu adalah kakak kandung Jimin. Park Chorong, dirinya sudah lama menghabiskan waktu di Amerika untuk bekerja.

"Ada sedikit masalah."

"Masalah apa?"

"Chorong?" Eomma mereka diambang pintu ikut terkejut.

"Eomma!" Chorong langsung saja memeluk eommanya.

"Kenapa tidak bilang akan pulang?"

"Aku hanya ingin membuat kejutan." Jimin tersenyum tipis melihat interaksi keduanya. Dari dulu mungkin Chorong adalah anak kesayangan eomma dan appanya.

"Ayo masuk, kau pasti lelah."

"Eomma, aku mau jalan-jalan bersama Jimin dulu."

Eommanya hanya bisa menatap Jimin yang menunduk lalu tersenyum. "Baiklah. Kemarikan kopermu, eomma akan membereskannya."

"Terima kasih eomma." Ucap Chorong lalu memberikan kopernya. Mengecup kedua pipi eommanya, kemudian menghampiri Jimin kembali.

"Ayo. Aku akan mentraktirmu makan." Chorong dengan semangat merangkul satu-satunya adik kandungnya itu.

Jimin tersenyum, membalas rangkulan Chorong. Dia rindu sekali dengan kakaknya.

ʕ•ᴥ•ʔ

"Jimin, bagaimana hubunganmu dengan Mina?"

Jimin yang sedang menyuapkan makanannya menjadi terdiam. Terkejut dengan pertanyaan yang dilayangkan oleh kakaknya padanya.

"Tidak baik." Jimin menguapkan makanannya ke dalam mulut. Entah kenapa rasa makanannya menjadi hambar kembali.

"Eomma dan appa memisahkanku dengannya."

"Kau bercanda ya? Tidak mungkin eomma dan appa memisahkanmu dengan Mina. Kalian kan sudah direstui."

"Ceritanya panjang, aku tidak ingin membicarakan dia sekarang."

"Dimana dia sekarang?"

"Noona, aku tidak ingin membicarakannya sekarang." Nada bicara Jimin menjadi lebih tinggi. Dia sedang menahan amarahnya sekarang.

"Jawab saja. Siapa tahu aku bisa membantumu."

Jimin membuang nafasnya kasar. Kakaknya ini memang selalu keras kepala.

"Texas."

"Mwo? Sedekat itu?"

"Dekat katamu?"

"Maksudku, dekat dari LA."

Jimin terdiam kembali, kenapa dia baru ingat jika kakaknya selama ini tinggal di LA. Aish, Jimin kau bodoh sekali.

"Noona, kapan noona kembali ke sana lagi?"

"Minggu depan. Kenapa? Mau ikut?" Jimin mengangguk dengan cepat.  Kakaknya tahu saja apa pemikirannya.

SEA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang