| e l e v e n

1K 151 29
                                    

"Loh? Jimin?"

Jungyeon dan Namjoon yang baru keluar kamar terkejut dengan kehadiran Jimin didapur.

"Pagi Hyung, Jung." Sapa Jimin.

Namjoon dan Jungyeon saling bertatapan, bingung dengan sikap Jimin yang seperti tidak ada masalah apapun. Jimin menyodorkan sepiring roti selai coklat untuk mereka.

"Kau baik-baik saja kan?" Namjoon memegang jidat Jimin yang sama sekali tidak panas itu.

"Yak, aku baik-baik saja hyung."

"Ini makanlah, aku sudah buatkan untuk kalian." Jungyeon mengambil satu roti lalu lebih memilih untuk duduk.

"Jadi, kapan kita ke Texas?"

Jungyeon yang sedang mengunyah tersedak, Namjoon yang sedang minum juga ikut tersedak.

"Tiket ke Texas tidak semurah yang kau kira Jimin." Ucap Jungyeon. Jimin yang mendengarnya menundukkan kepalanya.

"Tidak masalah, aku akan membayarnya."

Ketiganya terkejut dengan suara seseorang yang berada diambang pintu. Jin dan Nayeon serta yang member lainnya.

"Yak! Bagaimana kalian bisa masuk?" Pertanyaan Namjoon dihiraukan oleh Jin, dirinya lebih memilih menghampiri Jimin.

"T-tidak perlu hyung. Jika memang tidak bisa, aku tidak apa-apa kok."

"Sudah kubilang tidak masalah, aku akan mengajak kalian semua berlibur ke Texas."

Member lain yang mendengarnya bersorak gembira. Sementara Jimin menatap salah satu hyung terbaiknya.

"Terima kasih hyung."

ʕ•ᴥ•ʔ

"Bagaimana?"

"Lewat sini."

Lima belas orang sudah sampai di San Antonio, Texas —tempat kelahiran Mina. Mereka sibuk mencari villa yang akan mereka tempati selama seminggu.

Bruk!

"Sorry."

Sana ditabrak seseorang yang memakai masker untuk menutupi wajahnya. Seseorang itu lalu langsung berlalu pergi.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Taehyung membantu untuk Sana berdiri. Sana melamun, entah pikirannya ada dimana.

"Sana, kajja."

"Tunggu!"

Member lainnya berhenti berjalan, terkejut karena Sana tiba-tiba berteriak.

"Aku seperti mengenali suara orang tadi."

"Orang siapa?" Tanya Nayeon yang bingung. Sana hanya terus terdiam, memikirkan satu nama yang dia kenali.

"Itu Mina! Orang yang menabrakku tadi Mina!"

Teriakkan Sana tentu saja membuat para member lainnya terkejut kembali, apalagi Jimin.

"Kemana dia?" Para lelaki berlari menelusuri jalan dekat mereka. Sementara yang perempuan membantu dengan berjalan perlahan.

"Pasti dia belum jauh dari sini."

"Aish!" Teriak Jimin frustasi.

SEA ✔Där berättelser lever. Upptäck nu