The Rake(2)

1.4K 98 4
                                    

Suamiku mengintip dari antara lengan dan lututnya. Ia sedang meringkuk seperti janin, sesekali melirik ke arahku sebelum kemudian menatap makhluk itu kembali. Dengan gerakan yang nyaris tidak nyata, makhluk itu merayap ke sisi tempat tidur dan merangkak ke atas tubuh suamiku. Ia bahkan hanya berada beberapa centi dari wajah suamiku.

Makhluk itu terdiam selama kurang lebih 30 detik (atau mungkin 5 detik karena waktu tampak berjalan sangat lama saat itu) sambil terus menatap wajah suamiku. Makhluk itu kemudian menempatkan tangannya di lutut suamiku lalu serta merta berlari ke arah lorong, menuju kamar tidur anak-anak.

Aku menjerit dan lari secepat mungkin untuk menekan tombol lampu. Aku berusaha menghentikannya sebelum ia melukai anak-anakku.

Ketika aku sampai di lorong, aku melihatnya meringkuk dan membungkuk sekitar 6 meter dari tempatku berdiri. Saat itu gelap dan hanya ada cahaya dari kamar tidurku, namun aku bisa melihat wajahnya berlumuran darah ketika ia menoleh ke arahku. Aku segera menekan tombol lampu di lorong dan melihat putriku, Clara.

Makhluk itu berlari dengan keempat kakinya menuruni tangga sementara suamiku dan aku segera bergegas menolong putri kami. Ia terluka sangat parah dan sempat membisikkan satu kata sebelum akhirnya pingsan.

“Ia adalah ...The Rake...”

Suamiku segera melarikannya ke rumah sakit. Itulah saat terakhirku melihat mereka berdua. Mobil suamiku terjun ke dalam danau, entah karena kecelakaan ataukah suamiku memang sengaja melakukannya. Mereka tidak selamat.

Tinggal di kota kecil membuat berita tentang tragedi yang menimpa kami menyebar dengan sangat cepat. Polisi sangatlah membantu pada awalnya dan wartawan juga sangat tertarik akan berita ini. Namun, cerita2 tentang kami tak pernah dimuat di surat kabar dan wawancara kami dengan reporter lokal juga tak pernah ditayangkan.

Selama beberapa bulan, aku dan anakku Justin tinggal di rumah orang tuaku. Setelah kami memutuskan untuk pulang, aku mulai mencari jawaban atas semua ini sendirian. Aku akhirnya menemukan seorang pria di kota tetangga yang juga pernah mengalami hal yang sama.

Kami bertemu dan ia mulai menceritakan pengalaman mengerikan yang ia alami. Ia tahu beberapa orang di New York juga melihat makhluk itu dan menyebutnya sebagai “The Rake”.

Aku memerlukan dua tahun untuk mengumpulkan bukti keberadaan makhluk itu. Berita dari internet sama sekali tidak membantu, namun aku berhasil mengumpulkan catatan-catatan lama mengenai makhluk itu. Tak ada satupun yang menjelaskan detail mengenai asal-usul makhluk ini. Mungkin saja makhluk ini berumur lebih tua ketimbang catatan-catatan ini.

Akan tetapi, aku belajar satu hal mengenai catatan-catatan ini. Seringkali, kunjungan makhluk itu bukanlah yang satu-satunya. Ia akan melakukan serangkaian kunjungan, tidak hanya sekali, kepada orang-orang yang ditargetkannya.

Dan anehnya, mereka menyebutkan nama-nama ... nama2 yang kemudian kelak akan dikunjungi oleh makhluk itu. Nama putriku salah satu di antaranya. Ini membuatku bertanya-tanya, apakah kunjungan The Rake malam itu bukanlah yang pertama?

Dan bukan yang terakhir?

Aku menyalakan perekam digital di samping ranjangku dan membiarkannya merekam sepanjang malam, setiap malam, selama dua minggu. Pada akhir minggu kedua, aku sudah bisa membedakan suara yang kutimbulkan ketika aku berguling di atas tempat tidur, derit ranjang ketika aku bergerak di atas, detik jam, dan suara-suara lain dari luar rumah, seperti anjing menggonggong, derikan belalang, burung, ataupun kucing.

Akan tetapi pada hari pertama pada minggu ketiga, suara lain mulai terekam. Terdengar suara lengkingan. Aku tahu pasti, itu adalah The Rake. Aku tak pernah bisa mendengarnya terlalu lama untuk mengerti apa yang coba di katakannya.

Creepy;Where stories live. Discover now