23. Menunggu

26.3K 1K 16
                                    

Maafkan aku yang tidak mengerti sikap cemburu mu

Zayn Revaro

♡♡♡

Dengan sigap Zayn menagkap tubuh Tasya yang hendak abruk dan segera menggedongnya ke mobil lalu ia larikan ke rumah sakit, darah segar mulai mengalir dari hidung Tasya. Ia tidak mau Tasya kenapa-kenapa. Jika terjadi sesuatu, ini semua adalah salah Zayn, ia tau benar ini salahnya.

Tak butuh waktu lama, mobil Zayn tiba di rumah sakit. Suster yang peka pun segera membawa bankar saat Zayn menggedong Tasya keluar, kemudian meletakan Tasya di sana. "Cepet, Sus."

Beberapa suster pun langsung mendorong bankar Tasya ke dalam UGD, di ikuti oleh Zayn yang membantu mendorong bankar itu. Salah satu suster mencegat Zayn saat ia ingin masuk ke dalam. "Maaf, cukup di sini, kami akan tangani pasien."

Zayn hanya mengangguk sekali, lalu bersandar pada pintu ruang UGD setelah terutup, kemudian ia mengusap wajahnya kasar lalu mengacak ngacak rambutnya frustasi. "Lo kenapa sih," decihnya.

Ponsel Zayn yang berada di dalam saku celananya bergetar, membuat Zayn segera merogoh dan mengambilnya.

Keyra

Zayn, gw liat tas Tasya di ruang musik, keknya ketinggalan, ada hp nya jga.

Bukan. Ponsel Zayn bukan bergetar karena pesan itu, melainkan SMS peringatan data. Pesan itu di kirim Keyra sejak tadi malam, hanya saja Zayn baru membukanya. Jam pesan itu di kirim menujukan pukul sebelas malam. Di mana ia kembali ke sekolah setelah mengantar Tasya.

Zayn melihat Tasya menggenggam ponsel tadi pagi saat mereka bertemu di dekat tangga, di mana berarti Tasya mengambil kembali tasnya di sekolah dan... melihat penampilannya dengan Acha. Dan ia mengerti sekarang. Zayn sudah tau alasan kenapa gadisnya menghindar darinya. Itu karena dirinya.

Zayn menegadahkan kepalanya ke pintu kembali mengusap wajahnya, kali ini ia menutup wajah tampannya lebih lama seakan merutuki dirinya sendiri yang bodoh karena tidak mengeti sikap cemburu Tasya, yang tanpa sadar ia sudah menyakitinya hingga seperti ini. "Bodoh," gumamnya lalu beralih meninju tembok di sebelahnya, tak perduli orang-orang serta suster yang lalu lalang menatapnya heran.

Zayn menatap pintu UGD yang masih tertutup rapat, semakin khawatir dengan keadaan Tasya, ia benar-benar tidak bisa memaafkannya dirinya sendiri jika terjadi sesuatu.

Zayn duduk di kursi tunggu dekat ruang UGD, menunduk menutup wajahnya, berharap suster keluar dengan kabar baik.

Menunggu. Kata itu mendeskripsikan Zayn saat ini. Sudah setengah jam lewat cowok itu duduk dengan perasaan hancur. Hancur ketika melihat Tasya tak berdaya seperti tadi dan semua ini karena ulahnya.

Beruntung, pintu UGD pun terbuka dan menampakan seorang dokter, membuat Zayn segera menghampiri dokter itu, "Gimana, Dok?"

"Dia kurang istirahat, di tambah asam lambungnya yang sangat naik,"

Dokter itu tersenyum, untuk sekedar menenangkan Zayn yang terlihat sangat khawatir. "Tapi kamu jangan khawatir, kami sudah tangani semaksimal mungkin, dan dia akan segera sadar."

Dokter itu menepuk pundak Zayn sebelum meninggalkan Zayn dan mengizinkan Zayn masuk menamani gadisnya.

***

Melihat Tasya terbaring tak berdaya seperti ini lebih sakit dari pada cewek itu menghindarinya. Entah mengapa Zayn sangat lemah melihat Tasya seperti ini.

ZAYNTASYAWhere stories live. Discover now