Hijrah Cinta | 5

5K 347 16
                                    

"Ketika kakak ingin kembali pacaran, maka ingatlah neraka Allah. Api menyala-nyala. Di rendam, di siksa, di angkat, dan dicelupkan lagi. Api dunia tak seberapa, tapi kita sering mengeluh karena panasnya. Lalu api neraka? Tidak takutkah dengan api neraka yang panasnya berkali-kali lipat dari panas api dunia? satu hari di akhirat bagai 1000 hari di dunia. Sanggupkah bertahan dengan panas api neraka selama itu? Kakak harus bertanya pada diri kakak sendiri. Aku sangat menyayangi kakak, aku tidak ingin kakak terjebak dalam cinta yang salah. Cinta yang membuat diri kakak masuk ke jurang neraka. Aku gak mau. Meski aku tidak tahu nasibku kelak masuk surga atau tidak, tapi setidaknya sebagai hamba aku harus menjalankan perintah Allah. Menasehati adalah kewajibanku sebagai muslim. Dan bila kakak tidak mengindahkan nasehatku ini pun tidak masalah. Tapi setidaknya kak, bila setan membisik agar kakak kembali pacaran maka ingatlah nasehatku ini, sebagai bahan pertimbangan. Dan kakak pun harus bisa memenangkan kata hati kakak yang baik, agar rasa ego itu turun, melemah, dan kalah."

"Aku ingin memberitahu kak, cara cepat melupakan orang dicinta. Pertama, kakak harus cari tahu alasan melupakan dia. Kedua, ikhlas. Ikhlas menghapus nama dia dari hati dengan landasan yakin pada janji Allah. Bila jodoh akan bersama. Ketiga, puasa. Karena puasa dapat menahan nafsu sebagaimana HR. Muslim yang berbunyi; 'Wahai para pemuda! Barangsiapa diantaramu mampu menikah, hendaklah dia nikah, karena yang demikian itu menundukan pandangan dan amat memelihara kehormatan, tapi barangsiapa tidak mampu maka hendaklah dia puasa, karena (puasa) itu menahan nafsu baginya.' keempat mengucapkan, 'Maafi Qalbi Ghairullah' tidak ada yang lain di hatiku kecuali Allah —–dibaca berkali-kali, dan kelima tersenyum, merasakan sensasi nikmatnya mengikhlaskan yang dicinta pergi dari hati. Jadi kalau nanti kakak berhadapan dengan Kak Raffa insyaAllah perasaan kakak akan lebih tenang, dan gak bakal ngerasa sakit hati lagi."

"Kak, kalau Kak Raffa minta balikan. Kakak harus jawab dengan tegas bahwa kakak gak mau. Kalau kakak ngejawab dengan jawaban menye-menye kek di tengah-tengah. Antara nolak sama nerima. Itu akan membuat Kak Raffa bingung dan ngerocokin idup kakak terus. Jadi pesan aku kakak harus tegas, lugas, dan… dan… dan apa ya? Ah pokoknya kakak harus ngejawab bahwa kakak gak mau pacaran, takut dosa, di ajab, dan di masukin ke neraka Allah."

Nayla tersenyum tatkala mengingat ucapan Nathan terakhir tadi. Adiknya sangat dewasa dan mengerti sekali tentang menyikapi pacaran. Padahal dia sama sekali belum pernah pacaran. Nayla sungguh sangat bangga kepada Nathan.

"Nay?"

Nayla menoleh ke sampingnya. Sedari tadi Raffa dan Nayla sedang berdiri di balkon depan ruang kelas yang hanya ada beberapa siswa saja. Sebelumnya Raffa memanggil Nayla untuk meminta maaf karena telah memutuskan hubungan mereka sepihak, sehingga Nayla pun memaafkan dengan hatinya yang tulus. Namun, pertanyaan Raffa terakhir membuat Nayla sejenak bergeming, mengingat ucapan-ucapan Nathan kembali.

"Jadi gimana Nay, mau kan balikan lagi sama aku?" Raffa benar-benar berharap Nayla menjawab iya. Namun bila di lihat dari raut wajahnya, Raffa tidak yakin Nayla akan menerimanya kembali.

Nayla bergeming saat Raffa mengucapkan pertanyaan itu lagi. Dia menghela napas, memutus pandang pada Raffa, dan melihat para siswa-siswi di bawah tengah bercanda bersama teman-temannya. Hatinya tidak bisa berbohong Nayla masih mencintai Raffa, tapi di satu sisi? Ada aturan yang melarang mereka bersama dalam ikatan pacaran. Tidak main-main bila melanggar, neraka balasannya.

"Maaf Raffa, aku gak bisa."

Tepat, sesuai tebakan. Raffa menghela napas lesu. Dia tersenyum getir mengejek dirinya sendiri.

"Tidak apa-apa."

Nayla kembali melirik Raffa. Wajahnya terlihat lesu, namun bibirnya mengulumkan senyum. "Boleh aku tahu kenapa kamu tidak menerimaku?"

Laki-laki luar biasa. Raffa tidak marah sama sekali, namun yang ada dia tetap bersikap tenang meski hatinya riuh tak terima.

"Allah sudah berbaik hati memberiku banyak nikmat Fa…, aku gak mungkin terus membuat-Nya kecewa dengan selalu mengabaikan larangan-Nya."

Raffa mengerti ucapan Nayla, karena sejatinya Raffa pun tahu hukum pacaran dalam islam. "Tiap ada yang menasehatiku tentang pacaran, aku selalu tutup kuping. Mentulikan pendengaranku. Aku mencoba tidak peduli dengan nasehat orang lain, meski hatiku membenarkan nasehat mereka. Tapi…" Nayla melihat Raffa yang tengah mendengarnya bicara, lalu detik berikutnya dia alihkan lagi ke depan. Tampak terdengar helaan napas di sana. "Tapi, karena rasa cintaku teramat dalam pada seorang hamba aku jadi buta. Berani mengabaikan perintah dan larangan-Nya. Namun di sisi lain Allah terus memberikan banyak nikmat kepadaku. Dia tidak peduli dengan seberapa seringnya aku membuat-Nya kecewa tapi limpahan rezeki-Nya Ma syaa Allah. Tidak bisa aku ucapkan dengan kata-kata."

Ada senyum di sana, di bibir Raffa. Entah apa yang membuatnya tersenyum. Tapi bila ditelisik senyumannya seperti senyum haru juga rasa bangga.

"Nathan memberiku nasehat yang membuatku sadar Fa. Bila kakak memutuskan pacaran, maka sesungguhnya kakak merelakan tubuh kakak sendiri terendam api neraka. Ucapan Nathan benar-benar membuatku bergidik ngeri. Di sana aku sangat menyadari, bahwa yang Nathan katakan benar. Saat kamu memutuskanku pun Nathan menasehatiku agar bersyukur, karena itu adalah bentuk kasih sayang Allah kepadaku. Allah gak mau kalau aku terjerumus dalam cinta yang salah, sehingga itu dapat menyeretku ke neraka. Dan dari sana aku sadar bahwa aku salah."

Nayla diam sejenak, dia alihkan pandangannya ke birunya awan menarik napas lalu menghelanya.

"Aku tidak akan pacaran lagi, Fa."

"Tidak masalah untukku Nay."

Nayla mengedarkan pandangannya kepada Raffa. "Aku pun tidak akan pacaran lagi." Raffa melihat Nayla hingga kini mereka saling pandang. Sadar jantung Nayla berdegub abnormal dia memutus pandangnya. "Setelah aku mendengar pengutaraanmu, aku jadi sadar. Langkah yang kita tempuh sangat salah…, terima kasih sudah memberiku banyak pelajaran Nay."

Cinta adalah fitrah yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Setiap manusia mempunyai fitrah itu. Bila dia merasakan cinta itu wajar, namun bila dia tidak merasakan cinta itu tidak wajar. Namun, satu hal ketika dua insan saling jatuh cinta jangan nodai cinta itu dengan sesuatu yang Allah murkai. Wa Laa taqrobuz-zinaaa innahuu kaana faahisyah, wa saaa'a sabiilaa. Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk. QS. Al-Isra' Ayat 32.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﻣَﻦْ ﻳَﻀْﻤَﻦْ ﻟِﻲ ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﻟَﺤْﻴَﻴْﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺭِﺟْﻠَﻴْﻪِ ﺃَﺿْﻤَﻦْ ﻟَﻪُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ
“Barang siapa menjamin untukku apa yang ada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya, niscaya aku menjamin surga baginya.” (HR al-Bukhari, no. 6474. At-Tirmidzi, no. 2408; lafazh bagi Bukhari.)

Sedang apabila sudah terlanjur cinta itu ternoda, segeralah bertobat memohon ampun kepada Allah. Allah Maha Pengampun, sebagaimana pun banyak dosa hamba-Nya Dia akan tetap mengampuni selain dosa syirik.

Serta untukmu, yang sedang menjaga cinta agar terjauh dari noda, bersabarlah. Tetapkan hatimu agar istiqomah, sampai pujaan hati yang tiap sepertiga malam kamu tikung datang memintamu kepada ayahanda untuk dijadikan permaisurinya.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Ada pun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya Nerakalah tempat tinggalnya. Dan ada pun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya maka sesungguhnya Surgalah tempat tinggalnya.” (QS. An-Nazi’at: 37-41)

S E L E S A I

☔☔☔

Alhamdulillahirobbil alamin, cerita Hijrah Cinta telah rampung:))

Terima kasih untukmu yang sudah berkenan membaca. Semoga ada kebaikan yang bisa kita ambil bersama, dan semoga kita terhindar dari cinta yang salah. Aamiin.

Syukron katsiron ❤

Salam Siskamelia🤍

Meraih Cinta-NyaWhere stories live. Discover now