Part 5

1.8K 168 6
                                    

Chanyeol dan Eunji sedang menikmati makan siang mereka di kantor,mereka memesan makanan dan memakannya di meja kerja Chanyeol.

"Kita pulang jam 5"ucap Chanyeol

"Tapi pekerjaanku masih banyak. Sepertinya tidak akan selesai jam 5 sore"

"Kita selesaikan besok pagi. Ahh iya kau tinggal dimana?"

"Di apartemen dekat kampus. Kau tau kan Oppa, apartemen belakang kampus. Aku masih tinggal disana"

"Bukankah apartemen itu terlalu jauh dari sini"

"Hmm tapi apartemen itu harga sewanya sangat murah"

"Ahh sebentar ada seseorang yang harus ku telpon"Chanyeol mengambil ponselnya dan berjalan keluar dari ruangannya.

"Kekasihnya kah? Ahh kau ini berpikir apa Eunji? Tentu saja pria setampan dan sekaya dia pasti sudah memiliki kekasih".

***

"Tendang bolanya sayang"teriak Yoona yang sedang duduk di sebuah bangku di taman belakang rumah mertuanya. Tatapannya tak lepas dari Jeno yang sedang bermain dengan bola, walaupun Jeno belum lancar berjalan dan sesekali terjatuh, namun Jeno sangat menyukai bermain bola.

"Berdiri lagi sayang tak apa, jangan menangis, anak tampan tidak boleh cengeng"ucap Yoona saat melihat Jeno terjatuh. Jeno pun kembali berdiri dan menendang bola kemudian mengejarnya. Jeno tertawa saat bolanya mengenai Vivi, anjing piaraan milik Sehun.

"Jangan menendang bola ke Vivi, nanti samchon mu marah nak. Tendang ke arah eomma saja"

"Yoona ya~ jangan membiarkan anakmu bermain di taman tanpa sepatu seperti itu. Dan kau hanya mengawasinya dari kejauhan seperti ini"tegur Nyonya Oh yang muncul dari dalam rumah.

"Biarkan dia bermain dengan bebas eommonim. Jeno sangat senang saat telapak kakinya menginjak rumput"

Nyonya Oh menghampiri Jeno dan menggendongnya,"kau ini sebenarnya mengerti tidak cara menjaga anak? Tadi saat Jeno jatuh, kau hanya menyuruhnya berdiri. Tidak menolongnya sama sekali"

Mata Yoona mulai memanas. Tidak mengerti cara menjaga anak? Dada Yoona seketika terasa sesak. "Maaf eommonim tapi setiap orang tua mempunyai cara tersendiri untuk menjaga, mendidik dan mengurus anaknya. Dan inilah caraku"

"Kau ini selalu menjawab kalau eomma menasehatimu. Eomma begini karena eomma menyayangi cucu eomma"Nyonya Oh menatap tajam menantunya.

"Aku paham eomma. Tapi tolong hargai caraku mendidik Jeno. Aku tidak menolongnya karena aku mau Jeno menjadi anak yang tidak cengeng yang menangis hanya karena terjatuh"Memang biasanya Yoona hanya diam saat ia ditegur oleh mertuanya, annamun hari ini Yoona ingin mendebat mertuanya. Toh selama ini apapun yang Yoona lakukan pasti saja selalu salah di mata mertuanya, jadi tidak salah bukan kalau sesekali Yoona melawan?

"Bagaimana kalau Jeno terluka?"sentak Nyonya Oh.

"Apakah jeno terluka? Jeno baik baik saja. Kumohon eommonim berhenti menyalahkanku"

"Yoona!"

Yoona memejamkan matanya sejenak, dan lagi lagi suaminya memergoki Yoona sedang bertengkar dengan ibu mertuanya. "Ayo sayang ikut eomma. Jeno harus mandi"Yoona merebut Jeno dari gendongan ibu mertuanya kemudian ia berlalu pergi melewati Donghae begitu saja.

"Eomma, maafkan istriku. Aku akan menasehatinya agar lebih sopan kepada Eomma"

"Sudahlah Donghae mungkin ini salah Eomma juga"

***

Yoona telah selesai memandikan dan memakaikan baju Jeno. Kini yoona sedang menyisir rambut Jeno, "Kalau jeno bermain bola seperti tadi, jangan mengarahkan bola pada hewan atau tumbuhan. Apa Jeno mengerti?"

Gravity ✔️ (END) [Proses Revisi]Where stories live. Discover now