Dua

1.1K 103 6
                                    

Bahkan kepada buku harian saja, manusia masih bisa menyembunyikan perasaannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bahkan kepada buku harian saja, manusia masih bisa menyembunyikan perasaannya.
_____

Weekend ini Yasmin ada janji untuk bertemu Nabila dan Arum di sebuah kafe di dekat kampus. Ada tugas akhir yang harus mereka selesaikan dalam tenggat waktu yang semakin mendekati deadline.

Yasmin juga merupakan manusia biasa. Yang terkadang jenuh mendapati tugas tiada akhir ini. Namun sebisa mungkin ia tanamkan di pikirannya untuk selalu mengatakan tidak apa-apa. Semua demi kemajuan diri. Nantinya bakal jadi calon ibu. Sekolah pertama buat anak-anak. Setidaknya otaknya harus pintar.

Pola pikir seperti itu berhasil meringankan sedikit rasa keluhannya setiap mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.

"Annyeong,"

Kepala gadis itu mendongak dan mendapati Nabila yang baru tiba. Sudah hampir 30 menit ia menunggu mereka. Tapi lihat sekarang. Nabila baru tiba. Si Arum? Cegil satu itu terakhir ngabarin katanya sedang on the way.

On the way ke kamar mandi, mungkin.

"Kurang lama ngaretnya." cibir Yasmin pada Nabila yang kini mengambil duduk di depannya.

"Mianhae chinguya. Tapi aku tu udah siap sejam yang lalu. Salahin aja si Akbar, capek banget nungguin dia." kesal Nabila.

Akbar— kekasih Nabila. Anak Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sudah cukup lama mereka menjalin hubungan. Kenalnya saat awal PKKMB Univ. Walaupun Yasmin tahu pasang surut hubungan mereka, bukti mengatakan bahwa itu adalah bumbu yang memperkuat rasa dalam sebuah hubungan. Terbukti dengan hubungan sahabatnya yang satu ini.

Gadis itu tersenyum simpul. "Lagian manja sih. Berangkat sendiri kek." tuturnya.

Telunjuk Nabila bergerak ke kanan dan ke kiri. "No no. Punya pacar itu harusnya dimanfaatin dengan baik." ucapnya bangga. "Pacar yang selalu ready antar jemput kenapa juga harus dianggurin. Dari pada repot-repot gas motor sendirian. Ya, kan?"

Lihat. Bagaimana perubahan ekspresi secepat kilat gadis ini. Benar-benar definisi perempuan makhluk Tuhan paling moodswing. Sebentar-sebentar kesal, sebentar-sebentar nangis, sebentar-sebentar ketawa. Teruntuk kaum adam— Sabar.

"Kumaha maneh we lah." ¹ gumam Yasmin mengalah.

Atensi mereka kemudian teralihkan saat mendengar lonceng pintu berbunyi. Tampak Arum berjalan mendekat dengan wajah tertekuk.

"Kunaon lecek gitu mukanya?" tanya Yasmin.

Arum menghempaskan diri begitu saja di kursi. "Ini semua gara-gara mantan kamu, Yas." hardiknya.

Love at First SightWhere stories live. Discover now