Enam

625 46 0
                                    

Sometimes the contents of the head don't always match reality

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sometimes the contents of the head don't always match reality. So, just limit your thought portions.

_____

Bandung akan selalu punya tempat tersendiri di hatiku. Bukan karena aku lahir dan besar di sini. Melainkan karena Bandung selalu punya cerita dari masa ke masa.

Cerita romansa yang tidak habis dimakan masa.

Aku sedang berada di Dipati Ukur. Salah satu tempat kegemaranku saat ingin me time. Sudah kuhabiskan waktu sekitar dua jam di sini. Sendiri. Membaca buku.

Diluar juga sedang hujan deras. Bukankah ini masuk dalam kategori waktu yang sempurna? Duduk di pojokan. Membaca beberapa buku. Memakai headphone. Memutar musik kegemaranku.

Ramai tapi tidak berisik.

Buku pertama yang kubaca telah selesai. Kini aku beralih pada buku kedua yang telah aku pilih dari awal.

"Shadow and Bone by Leigh Bardugo. Bukannya itu sudah difilmkan?"

Musik yang kuputar suaranya tidak begitu keras. Samar-samar aku mendengar seseorang berucap. Menoleh ke kanan dan benar saja ada seorang laki-laki duduk dengan santainya.

Sejak kapan dia disitu?

Dan dia— dia pria yang beberapa hari lalu sempat ke rumah. Mengantar hampers atas nama Fitri.

Aku melepas headphone. "Apa?" tanyaku.

"I'm asking you,"

Keningku mengerut heran. Kenapa dia mendadak jadi banyak bicara? Bukannya kemarin cueknya gak ada obat?

"Kenapa memangnya kalau sudah difilmkan? Jadi haram buat baca bukunya? Enggak kan."

Kepalanya menunduk tampak tersenyum kecil. "Usually people would rather watch than have to read the book."

"Ya udah. Berarti kesimpulannya aku gak termasuk ke dalam golongan orang-orang itu." aku kembali memasang headphone dan mulai membaca halaman pertama.

"Gue udah nonton filmnya,"

Aku menatapnya. Memberikan sinyal agar dia berhenti bicara. "Shut your mouth. Gak usah spoiler apapun."

Lesung pipinya terbit. Membuatku sempat terpana sesaat. Itu beneran lesung pipi atau lesung padi? Dalam banget. Aku tau kalau lesung pipi itu di dalam dunia medis merupakan sebuah kecacatan otot wajah. Tapi gak mengelak, kalau sebenarnya aku juga ingin punya lesung pipi.

Love at First SightWhere stories live. Discover now