Lima

819 67 5
                                    

Sewajarnya saja, karena dia yang dicipta belum tentu menjadi milik kita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sewajarnya saja, karena dia yang dicipta belum tentu menjadi milik kita.
_____

Terlalu dini untuk tergesa-gesa. Akibat begadang karena marathon drama, Yasmin nyaris kesiangan. Bangun-bangun rumah sudah sepi. Karena kedua orang tua yang bekerja dan Rasya tentunya sekolah. Bocah badung itu walaupun sudah duduk di kelas tiga SMA, kelakuannya masih seperti bocah yang mau tumbuh gigi.

Sambil menunggu jemputan dari Arum. Yasmin memilih untuk menuju dapur. Membuat sereal untuk dijadikan pengganjel perut. Kemudian beranjak menuju ruang tengah. Sebetulnya ia sudah sangat jarang sekali nonton televisi. Menurutnya sinetron jaman sekarang itu pembawaannya sangat kaku, garing dan cringe

Tapi entah kebetulan atau memang pihak televisi lagi menjadwalkan tayangan film yang laris pada masanya. Sekarang, di depannya sedang terputar film My Heart.

Siapa yang tidak tahu film legendaris ini?

Jika banyak yang tidak suka sama karakter perempuannya. Justru Yasmin malah tidak suka sama karakter Farel. Karakter Farel ini adalah cowok paling tidak gentle, paling tidak peka, paling bisa bikin hati anak orang amburadul gak karuan karena sikapnya.

Walaupun gitu, sebenarnya ia sangat suka sama pemerannya. Si Irwansyah. Crush sejuta umat pada masanya! Yasmin juga berani jamin semua gen di kalangannya ini pernah jatuh cinta sama pesona Irwansyah sebelum diterpa ketampanan oppa Korea.

Saat asik menonton. Tiba-tiba atensinya teralihkan saat pintu terdengar diketuk. Refleks ia mengecilkan volume suara sampai habis. Gadis itu yakin yang datang bukan Arum. Karena jika Arum datang, pasti akan ada suara panggilan nyaring dari luar sana.

Ketukan pintu masih terdengar. Membuat ia berdecak pelan lalu meletakkan mangkuk serealnya ke meja dan berjalan mengendap-endap menuju pintu. Mengintip siapa yang bertamu di pagi hari ini.

Tepat saat tirai jendela terbuka. Mata itu membulat sempurna. Tampak seorang pria berdiri membelakangi pintu. Kalau dilihat dari perawakannya yang rapi dan tenang sih— seharusnya pria itu merupakan pria baik-baik.

Yasmin memikirkan apa yang harus ia lakukan sekarang. Masalahnya, saat ini ia di rumah sendirian. Perumahannya juga merupakan perumahan orang-orang bisnis. Jam segini tentu saja sudah sepi karena lagi pada beraktifitas.

"Permisi."

Dengan gerakan penuh keraguan gadis itu membuka pintu rumah.

What the.. pangeran dari kerajaan mana nih..

"Ada apa, ya?" tanya Yasmin.

Love at First SightWhere stories live. Discover now