Tiga

966 90 7
                                    

Semoga kita jatuh hati pada dia yang memang layak untuk dicintai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semoga kita jatuh hati pada dia yang memang layak untuk dicintai. Sebab perkara patah hati; bukanlah episode yang menyenangkan untuk diulang kembali.
_____

Iris mata cokelat terang itu memaku ke depan dengan seksama.

Penuturan-penuturan dari Bapak Herlambang kali ini menarik perhatiannya. Beliau merupakan salah satu dosen kesukaan Yasmin. Pembawaannya sangat menggambarkan dari seorang psikolog. Tenang, damai, dan ucapannya menyentil hati.

"Tidak ada yang salah dari melepaskan orang yang kita cintai. Karena bisa jadi kita akan dipertemukan dengan pengganti yang justru sangat mencintai kita sepenuh hati,"

"Jangan habiskan cinta yang kita punya untuk mereka yang tidak bisa menghargai perasaan tulus yang kita beri. Sisakan perasaan itu kepada mereka yang lebih layak untuk menerimanya,"

"Ingat. Kita ini hanya manusia biasa. Perasaan-perasaan yang kita punya, pasti memiliki efek terhadap perilaku kita ke depannya. Jadi... gunakan sesuai porsinya saja."

Iya.

Sewajarnya saja. Cintai sewajarnya. Dan sakit pun sewajarnya.

Gadis itu bungkam. Tiba-tiba digerayangi perasaan yang bergemuruh setiap mendengar kata demi kata dari Bapak Herlambang. Entah kenapa tiba-tiba rasanya ia juga ingin menangis. Matanya sudah terasa panas sekarang.

Perasaan apa ini?

Nabila yang di samping Yasmin menyadari bahwa deru napas gadis tersebut tampak memburu. "Yas? Kenapa?"

Kepalanya menggeleng pelan. "Gak papa. Aku gak papa, kok."

Untuk mata kuliah kali ini, mereka tidak satu kelas dengan Arum. Saat KRS-an awal semester kemarin dia kalah cepat dari yang lain. Jadi, ada beberapa mata kuliah yang kelasnya memang berbeda.

"Tell me if you want to talk. Jangan dipendam sendiri." Nabila berbisik pelan.

Adakalanya Yasmin merasa sangat bersyukur karena telah memilih psikologi sebagai jurusannya. Dipertemukan dengan dosen luar biasa. Juga teman-teman yang tak kalah keren dalam memahami situasi.

Seperti stigma yang beredar di luar sana.

Kuliah jurusan psikologi, selain menambah wawasan. Juga sekaligus mengobati diri bagi mereka yang sehat fisiknya, sakit batinnya.

Awalnya saat ia menjadi mahasiswa baru. Yasmin sangat menentang stigma itu. Katanya, emang mereka pasien? Tapi lambat laun justru ia malah merasakan sendiri efek dari kata penyembuhan.

Love at First SightWhere stories live. Discover now