O.8

4.7K 705 52
                                    

"Selamat ulang tahun Cingcong"

Byyuuurrr!!

Aku terkesiap ketika tubuhku disiram oleh air yang aku tahu ini bekas pel dari depan tubuhku. Mataku mengerjap pelan untuk mencerna apa yang terjadi hari ini. Sementara siswa-siswi memilih untuk mempertontonkan aku yang mematung dengan bodoh bahkan tidak berani untuk melawan.

Bagaimana Jisung tahu hari ulang tahunku? Walaupun hanya lewat satu hari, tapi serius, tidak ada yang mengetahui hari ulang tahunku selain orang tuaku. Bahkan Renjun pun tidak mengetahuinya!

Dan didepan sana ada Park Jisung yang menepuk kedua tangannya sembari tersenyum miringnya yang menyebalkan. Langkah lebarnya menghampiri diriku yang berdiri membeku.

"B-bagaimana...." Ucapku terbata-bata, sementara Jisung sendiri tertawa keras dan diikuti siswa-siswi lainnya yang menertawakanku.

"Mudah saja, aku mencuri infomu dari TU sekolah" Jawabnya dengan enteng. Tangannya mengambil sesuatu dari kantung seragam celananya dan-

Pluk.

Sebutir telur ia daratkan diatas kepalaku.

"Jadilah anak baik" Kemudian berlalu meninggalkan aku yang dilempari telur oleh para siswa-siswi.

"Hey! Hey! Hentikan!"

Aku menoleh ketika Renjun datang dengan kepala sekolah, membuat mereka semua pergi meninggalkan aku yang sudah tidak berbentuk lagi.

"Ch-chenle kamu tak apa?" Renjun memegang bahuku dan dia terlihat khawatir. Aku hanya mengangguk pelan. Ini memang tidak menyakiti fisikku, tapi menyakiti hatiku.

"Renjun, antar Chenle pulang"

"Siap-"

"Tidak usah Pak, kemarin saya tidak masuk, hari ini saya tidak ingin tertinggal pelajaran lagi, saya... Saya masih memiliki seragam cadangan diloker" Jawabku dengan cepat, kemudian memilih untuk berlari meninggalkan mereka berdua dan pergi keruang bilas yang sering di gunakan oleh anak-anak ekskul olahraga.

 Saya masih memiliki seragam cadangan diloker" Jawabku dengan cepat, kemudian memilih untuk berlari meninggalkan mereka berdua dan pergi keruang bilas yang sering di gunakan oleh anak-anak ekskul olahraga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pembelajaran pun selesai, dan selama jam sekolah Renjun terus membuntuti aku, dan ia memaksa untuk menemaniku, takut-takut bahwa Jisung akan menindas aku lagi.

Aku sudah menolaknya dengan halus agar ia tidak perlu mengantarku pulang dan tidak perlu sebegitu khawatirnya dengan diriku. Hey, aku masih laki-laki jika diingat lagi.

Kemudian, Renjun mengalah walaupun berat hati. Dan aku membiarkannya dia duduk disampingku saat di bus. Walaupun tidak menjamin Jisung akan diam ditempatnya.

Pria itu, terus mencemoohku bahwa tubuhku masih bau telur dan menyuruh para siswa-siswi untuk menghinaku juga. Namun, genggaman yang diberikan Renjun kepadaku membuatku enggan untuk membalas ejekannya.

Lebih baik diam.

Dan pada akhirnya Jisung diam juga saat aku tidak berteriak-teriak membalasnya.

Drrtt...drrtt...

"Aku akan menunggumu di taman kota jam 4 sore"

Satu pesan masuk dari Jibeom membuat moodku membaik lagi. Aku membalasnya dengan kata 'ya' dan ingin cepat-cepat pulang ke rumah.

 Aku membalasnya dengan kata 'ya' dan ingin cepat-cepat pulang ke rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi2 uda ujan deres:' mager bangun gaes
Selamat pagiiiiyy

[√] Unpredictable Love // SungLeWhere stories live. Discover now