1.1

5.1K 701 46
                                    

Aku sudah menerima kado ulang tahun dari Ibu dan Ayahku. Ibuku mengirimkan kacamata baru, sweater, dan tas sekolah baru, tak lupa ia pun memberikan uang jajan tambahan untuk satu bulan kedepan. Didalamnya pun ada secarik kertas bahwa ia sangat bangga memiliki aku sebagai anaknya dan kata-kata manis dari seorang ibu kepada anaknya.

Dan yang kedua, Ayah hanya memberikanku patung kongo dari Afrika dan sepatu kulit berkualitas dari Spanyol. Aku tidak tahu bahwa Ayah bisa senang-senang berkeliling dunia sampai tidak ingat Ibu yang selalu menunggunya pulang kerumah. Dia juga memberikanku uang yang banyak.

Mungkin akan ku gunakan uang itu untuk biaya sekolah.

Kemarin kami sempat merayakan ulang tahunku, walaupun canggung tapi aku menghargainya. Kami sudah jarang untuk berkumpul bertiga, itu membuatku agak sedih, jika mengingatnya.

Aku sudah siap dengan acara disekolah, Guru kami, Mr.Chanyeol merayakan hari ulang tahunnya disekolah. Aku memakai pakaian kasual biasa, terlalu malas untuk berdandan juga, lagipula Mr.Chanyeol tidak membuat acara resmi.

Ku dengar Renjun mengetuk pintu flat-ku, dan kami berdua pergi bersama kesana menggunakan motor maticnya.

"Aku suka parfummu" Katanya mengomentari, aku tersenyum tipis.

"Sejujurnya itu wangi shampooku"

"Aku menyukai wangi tubuhmu" Ralatnya.

Wajahku bersemu merah-mungkin- mendengar pujiannya yang tulus. Tanpa sadar bibirku tersenyum, dan Renjun tidak melihatnya.

"Aku juga menyukai parfummu"

Jujur, Renjun sangat berbeda sekarang, tidak seperti biasanya.

Rambutnya model coma dan gaya itu sangat cocok, dia begitu tampan.

"Dia datang?"

"Siapa?"

"Jisung"

"Tentu saja dia datang"

Oh astaga, aku tidak tahu mau memakai topeng seperti apa dihadapan Jisung setelah kejadian kemarin berhasil membuatku ingin mengubur diri hidup-hidup.

Bagaimana bisa sekebetulan ini?

"Kau baik?" Renjun terlihat khawatir kepadaku, tangannya mengusap bahuku kemudian menuntunku masuk ke aula sekolah, tempat dimana pesta Mr.Chanyeol diadakan.

"Aku tak apa"

"Eh disana ada Jisung! Ayo kita kesana!" Mataku membulat ketika Renjun mengucap nama Jisung.

Jisung yang mana? Han Jisung? Yoon Jisung? Ataukah Park Jisung?

Renjun menyeretku menuju meja bundar yang diisi oleh lima bangku disana Park Jisung sendirian.

Tidak, jangan bilang....

"Siapa yang menyuruh kalian duduk disini?" Tanya Jisung begitu ketus. Renjun mengatakan bahwa meja lain sudah penuh, dan hanya meja Jisung yang tersisa.

Aku menatapnya sekilas, Jisung menyunggingkan senyum miringnya yang menyebalkan dan kaki panjangnya membelai tungkaiku. Ujung sepatunya bahkan menekan-nekan pahaku, aku yakin jika dia berani akan menekan selangkanganku dengan kakinya.

Wajahku memerah dengan sendirinya, aku merasa disini begitu panas. Ocehan Renjunpun aku jawab seadanya, hanya iya, oh, hm, begitu dan hanya respon singkat yang bisa aku keluarkan karena aku berusaha mati-matian untuk menahan desahan yang akan keluar dari bibirku apalagi Jisung begitu menikmatinya ketika ia berhasil membangunkan 'milikku'.

"Urghh..."

Satu erangan lolos, tentu saja itu mengundang pertanyaan dari Renjun.

"Kenapa?"

"Ak-aku tidak apa-apa" Jawabku dengan terbata, mataku menatap tajam kepada Jisung diseberangku. Ia terkekeh begitu tampan- maksudku, menyebalkan.

"Aku akan ke toilet. Uhn, aku titip ini sebentar" Ku letakkan kado yang kubawa untuk Mr.Chanyeol kemudian berlari menuju toilet sekolah. Bibirku terus merutuki Jisung, menyumpah serapahinya. Berani-beraninya ia menekan selangkanganku dibawah meja bulat yang tertutup kain putih.

Aku membuka pintu toilet dengan kasar dan menatap ekspresi berantakan dari wajahku, begitu panas dan berkeringat. Aku mengusap keningku perlahan kemudian membasuh wajah.

Daddy💋
Kau ke toilet untuk melakukan onani? Butuh bantuan?

Sialan, bahkan nama kontak Jisung diponselku belum sempat aku ganti, ah biarkan, itu nanti saja.

Me
Tidak sudi, Park

Daddy💋
Kau pernah mendesah karenaku jika kau lupa

Me
Jangan ungkit masalah itu!

Daddy💋
Aku merindukan desahanmu

Me
Bajingan!

Daddy💋
Kau pernah memohon kepadaku

Me
Bedebah! Aku tidak akan melakukannya lagi!

Ku matikan ponselku dengan cepat. Tidak akan aku mendesah dibawahnya, for real.

 Tidak akan aku mendesah dibawahnya, for real

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

A/N maap ya:(

Maaf lama kaga muncul, hpku rusak, mati gabisa dibenerin lagi:')
So sorry:(

[√] Unpredictable Love // SungLeWhere stories live. Discover now