O.9

4.8K 702 17
                                    

Aku sudah siap dengan pakaianku untuk bertemu dengan Jibeom sore hari ini. Tinggal satu sentuhan lagi, aku memasang softlens berwarna abu-abu agar aku tidak terlihat seperti nerd yang memakai kacamata berbingkai besar dan kaca yang tebal.

Minus dimataku parah, by the way.

Aku berjalan menuju taman kota, karena begitu dekat dari flatku, senyuman lebar tidak luput dari wajahku. Jariku terus-terusan mengirim pesan kepada Jibeom yang sampai saat ini belum membalas pesannya.

Aku masih berfikir positif.

Mungkin macet.

Mungkin masih ada urusan dikantor.

Mungkin dia sedang bersiap-siap.

Dan berbagai kata mungkin lainnya. Aku mendudukan bokongku kursi dekat gym outdoor, mataku pun sesekali menilik ke arah depan, siapa tahu ada Jibeom yang berjalan ke arahku, ataupun Jibeom yang setidaknya membalas pesanku.

"Kemana sih...." Gumamku sedikit kesal dengan dirinya yang tak kunjung membalas pesanku.

"Aku memakai sweater pink dan celana putih, dan juga topi beret berwarna putih, ah iya, rambutku berwarna kuning keemasan" satu pesan terkirim kepada Jibeom. Dan aku masih setia duduk dibangku taman sembari mengotori ujung sepatuku dengan pasir-pasir yang ku injak.

Jantungku berdebar ketika melihat seorang pria gemuk dengan rambut-rambut tipis disekitar rahang sampai dagunya berjalan ke arahku dengan gaya angkuhnya.

Kakiku refleks berdiri dan menatap pria gemuk itu takut-takut, apakah itu Jibeom? Jika iya, aku tidak rela mendesahkan nama dia ketika aku sedang beronani membayangkan dirinya dengan tubuh atletis dengan kulit licinnya membuatku sangat bergairah hanya dengan mendengar suaranya.

Tidak, ku mohon. Jangan!

"Hah..." Aku menghela nafas lega ketika pria itu melewati tubuhku dan berjalan menuju gym outdoor tepat dibelakang tempat dudukku.

Syukurlah.

Drrtt... Drrt...

"Maaf aku ada urusan, bisakah kita undur jadi jam 9 malam?"

Balasan Jibeom membuatku sangat kecewa, demi apapun! Jariku langsung menelfon dirinya, setelah ia mengangkatnya, barulah aku mengutarakan isi hatiku kepadanya.

Bukan perasaan suka.

Tapi sebal.

"Kenapa kau baru bilag kepadaku?! Aku sudah menunggumu 30 menit! Aku tidak bisa jam 9 malam, aku harus belajar. Bye!" Aku maki-maki dirinya ketika ia mengangkat telponku, sebelum ia menjawab makianku, aku langsung mematikannya dan berjalan dengan kesal menuju flatku.

Kenapa baru bilang sekarang! Menyebalkan!

Ku tengok ponselku yang terus bergetar dengan segala ucapan manis dan maaf dari Jibeom, aku tak peduli, aku langsung mematikan ponselku dan memilih untuk berganti pakaian dan tidur.

Kapan pula aku bisa bertemu dengan Jibeom.

Yhaaa belom ketemu;vSepertinya ini sampe 15 chapt deh (?)

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.


Yhaaa belom ketemu;v
Sepertinya ini sampe 15 chapt deh (?) ._.

[√] Unpredictable Love // SungLeHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin