002

357 96 13
                                    

002 - PRESENT

"Truth."

"Ah, sumpah, gak seru lo. Kenapa sih mental tempe banget?" Baru lima menit permainan kenapa sih yang namanya Kim Taehyung itu orangnya cepat sekali emosian? Memangnya apa salahnya sih untuk melindungi diri dari dare-dare kejam? Dasar nyebelin. "Pacaran tercepat, berapa hari?"

Keyka berdecak malas tapi tetap menjawab dengan cepat, setidaknya lebih baik daripada disuruh seven minutes on heaven di dalam lemari. "Enam belas hari."

"Demi apa sih lu, Key?" Suara Jimin menggetarkan lingkaran bertiga mereka. "Jual mahal lu? Apa gimana?"

"Cewek jual mahal itu wajib ya, Jimin." Keyka mendecak lagi, kali ini kesal karena Jimin terkesan merendahkan, tapi toh ya, biasa.

"Gue lebih speechless kalo dia punya mantan pacar masa." Taehyung menyeletuk.

Kalau memang ada kejahatan satu hari tanpa dihakimi, Keyka tertarik untuk mengambil botol putaran dan menjetukkannya ke kepala Taehyung. Tapi jangan, itu cuma fiksi. "Gue puter ya ini botolnya?"

"GUE BELOM KASIH PERTANYAAN SEMPRUL?"

"Weits, my bro? Santai dong, jangan ngegas gitu ah." Taehyung merangkul Jimin yang tiba-tiba teriak itu dan  Keyka tak kuasa untuk tidak memutar bola matanya sarkatik.

"Diputusinnya gimana?"

"Gue kasih surat."

Taehyung bertanya, "Lo yang mutusin Key?"

"Iya."

Habis itu, dia bertepuk tangan bangga sambil menggelengkan kepalanya. "Memantul, Key."

"Memang mantap betul!" Sahut Jimin tak kalah ramai.

Padahal Keyka dalam hati sudah merasa cringe habis-habisan ... tidak habis pikir kenapa dulu harus kayak gitu? Aneh. Apa karena Keyka yang tidak terlalu tega untuk bilang yang sebenarnya? Eh ... bukan. Barangkali waktu itu Keyka terlalu gengsi untuk mengungkapkan perasaan yang benar-benar ada.

gule ayamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang