007

196 68 8
                                    

007 - PRESENT

"O ... ke?" Tanggapan Keyka terdengar menggantung. Abisnya, harus respon apa? Nampaknya, secara tidak langsung Seokjin masih menyimpan rasa dendam pada Keyka. Itu sangat dimaklumi karena bagaimanapun juga, Keyka adalah pihak yang patut disalahkan karena mungkin saja Seokjin sakit hati betulan. "N-nanti gue makan di sana, kalau ada waktu."

"Oke."

"Oke."

"Cabangnya pasti di mana-mana kan?"

"Iya."

"Oke."

"Oke."

"Kalau gitu ... gue balik---"

"JANGAN!"

Hah. Lho. Kok. Apasih? Keyka bimbang. Kepalanya terkena serangan pening, melihat Seokjin berkoar lantang seperti itu terhadap heels Keyka yang baru saja ingin memutar dramatis. Sekarang Keyka terdiam otomatis, tapi tidak tahu mau apa sebab yang memerintah saja kelagapan bingung mau apa.

"Jin? You okay, Love?"

HADUH MAMPUS KEYKA KENAPA BEGINI BANGET SIH.

"Hm? Y-ya, aku baik. Eung ... maaf. Itu ... gak penting banget. Kamu boleh pergi sekarang."

"Yakin?"

"Jangan bilang gitu dong."

Keyka tidak bisa menahan kedutan di sudut bibirnya lantas gadis itu memberikan satu senyuman tipisnya sebelum berbicara lagi, "Boleh minta e-mail personal lo?"

"Ada kertas?"

"Gak usah. Sebut aja, nanti gue inget."

"Seokjinnie92@gmail.com."

"Oke, I'll keep in mind."

"Mau apa?"

"A good ending I left behind?"

gule ayamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang