28. Remember You

6.4K 761 1.1K
                                    

Pukul 3.07 PM. Jennie duduk dikursi yang ada di balkon apartement nya, menatap pemandangan kota Seoul di siang hari yang hangat.

Ia tengah merenungkan banyak hal. Tentang karirnya, tentang skandalnya, tentang masalahnya dengan Lisa yang tak kunjung selesai, belum lagi tentang hubungannya bersama Jisoo sekarang.

Fakta kemarin menjadi salah satu renungannya saat ini.

Fakta dimana Jisoo salah satu pemegang saham terbesar K2 Entertainment.

Kenapa Jisoo tidak jujur padanya?
Kenapa juga Rose menyembunyikan itu darinya?
Ia merasa dibodohi disini.

Kekesalannya tak hanya sebatas itu.

Kemarin Jisoo bilang padanya dia hanya akan mengantar Lisa ke suatu tempat dan berjanji akan datang ke apartement nya, tapi sampai detik ini gadis itu tak kunjung datang.

Kemana kah perginya kekasih barunya itu?

Jennie berusaha menghubungi Jisoo ratusan kali dan berakhir dengan tanpa jawaban.
Jisoo mengabaikannya.

Kenapa? Ada apa? Kenapa Jisoo berubah?
Apa Jisoo tak sungguh-sungguh dan hanya memanfaatkan nya?
Apa setelah Jisoo mendapatkan 'itu' dia meninggalkannya? Seperti apa yang dia lakukan pada gadis-gadis sebelumnya..

Kenapa Jennie begitu mudah menyerahkan harta berharganya pada Jisoo?

Kenapa ia begitu bodoh mudah termakan rayuan gadis itu?

Kenapa?

Kenapa?

Kenapa gelap?

Benar-benar gelap.

Ia tak bisa melihat apapun.

Jennie menyentuh tangan yang menutupi matanya, ia meraba-raba tangan itu.

"Jisoo?" Tebaknya, tangan itu terlepas, ia segera berbalik kebelakang dan menemukan gadis yang tengah tersenyum bodoh kearahnya, gadis yang berhasil membuatnya khawatir sampai kalang kabut. Plakk! Jisoo terkejut mendapat tamparan dipipinya, tidak keras tapi dia tetap terkejut. "Kemana saja kau? Kenapa semua panggilanku kau abaikan? Kenapa pesanku tidak kau balas? Kau senang membuatku khawatir? Kau senang membuatku cemas? Kau senang karena berhasil membuatku terus memikirkanmu?"

Grebb.. Jisoo langsung memeluk tubuh Jennie. Jennie pun lantas memeluk balik Jisoo dengan erat.
Ia tak peduli jika tadi Jisoo melihat matanya yang berkaca-kaca

"Mianhae karena membuatmu khawatir, tapi aku bahagia sudah membuatmu seperti ini. Kau tau kenapa?" Jennie menggeleng dalam pelukannya, sebelum ia sempat menghapus air matanya, Jisoo sudah melepaskan pelukan mereka dan menatap lekat matanya.

"Aku bahagia bisa membuatmu seperti ini, karena dengan begitu sekarang kau tau apa yang kurasakan setiap saatnya terhadapmu Jennie-ah. Begitulah yang kurasakan, bahkan mungkin lebih-lebih darimu. Aku tidak pernah berhenti mengkhawatirkanmu, aku tidak pernah berhenti mencemaskanmu, aku tidak pernah berhenti memikirkanmu, dan yang perlu kau tau, aku tidak akan pernah berhenti mencintaimu. Jangan menangis.. Wajahmu tambah cantik saat kau menangis, aku tidak mau kau terlalu cantik, nanti sainganku semakin banyak."

"Yahhh!!" Jennie memukul bahu Jisoo tapi detik berikutnya ia tersenyum.

Jisoo pun ikut tersenyum, ia menarik lagi Jennie dalam pelukannya. "Saranghae Jendeuki.. Maaf sudah membuatmu cemas.." Katanya dengan mengelus surai panjang lurus Jennie yang tergerai.

Jennie menghapus sisa air mata yang tergenang dipelupuk matanya tanpa melepas pelukan kekasihnya

"Jangan seperti ini lagi Ji. Aku tidak suka saat kau mengabaikanku."

Double J (Jensoo)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن