PROLOG

15.1K 1.3K 75
                                    

"Ssshhh."

Chanyeol mendesis ketika pening di kepalanya ia rasakan setelah membuka mata.

Ah, apa yang terjadi padanya?

Ia ingat, dari awal berangkat ke sekolah ia menggunakan bus. Lalu turun di depan gerbang sekolah barunya ini dan tiba-tiba saja beberapa mobil mewah melaju dengan cepat.

Membuat Chanyeol tak sempat untuk menepi dan setelah itu gelap.

Ceklek

"Oh, kau sudah sadar?" tanyanya yang sempat terkejut.

Chanyeol mengangguk kaku, menatap malu pada siswa yang tersenyum hangat padanya.

"Maaf eum— kalau boleh tahu kenapa aku bisa berada disini?"


"Tubuh besarmu menghalangi jalannya mobilku."

Suara ketus nan datar itu membuat kedua orang disana menoleh kepada pemuda mungil bersurai silver dengan tangannya yang ia masukkan ke dalam saku celana berada di ambang pintu ruang kesehatan.

(Anggap aja Baekhyun pakek seragam sekolah :v)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja Baekhyun pakek seragam sekolah :v)


"Lain kali, jalan lah di tempat pejalan kaki. Kau tidak tahu bagaimana tubuhmu itu memakan banyak tempat." lanjutnya lagi lalu berlalu dari sana.

Meninggalkan Chanyeol yang mengerjap matanya bingung, serius ia baru saja dimarahi oleh orang yang menabrak dirinya? Harusnya kan ia yang marah!

Sedangkan siswa disamping Chanyeol meringis melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Maafkan Temanku ya, Chanyeol-ssi." ucapnya dengan rasa bersalah setelah melirik name tag siswa jangkung yang sedang berada di ranjang.

Pemuda jangkung itu menoleh dan terkekeh kecil. "Hehe, Tidak apa-apa eum—"

"Do Kyungsoo. Panggil saja aku Kyungsoo."

"Aku Chanyeol. Park Chanyeol."


Mengangguk, Kyungsoo tersenyum tipis pada Chanyeol.
"Kalau begitu aku harus kembali ke kelas. Semoga lekas sembuh Chanyeol-ssi."

"Terima kasih Kyungsoo-ssi."

"Dan." jeda Kyungsoo. "Maafkan temanku yang tadi ya, namanya Byun Baekhyun. Dia memang kadang suka marah tak terkendali." lanjutnya dengan tersenyum kecil. Membuat Chanyeol tiba-tiba saja menegang.

"T-tentu tentu." sahutnya terbata.

"Sampai Jumpa lagi, Chanyeol-ssi."

"Ne, sampai jumpa lagi kyungsoo-ssi."

Setelah Kyungsoo menghilang dari balik pintu, Chanyeol segera menopang dagunya.

"Astaga, sudah manis ramah pula." gumamnya sembari tersenyum seorang diri.

Tak sadar jika sejak tadi ia diperhatikan oleh sepasang mata sipit bereyeliner yang detik selanjutnya terdengar dengusan sinis.

"Idiot."








Tbc or No?

HEARTBEAT [CHANBAEK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang