#18 [Membicarakan Jungkook]

1K 164 82
                                    

[Pukul 12 malam]

Hyooran masih belum memejamkan matanya saat ini. Sesuatu membuatnya belum tidur hingga larut.
Ia tampak begitu serius memikirkannya.
.
.
.
Flashback On*

Hyooran melangkahkan kakinya dan masuk ke ruangan direktur.

"Permisi, Kak Seokjin. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan Kakak."

Seokjin menatap Hyooran dengan serius.
"Katakan saja. Apa yang ingin kau bicarakan?."

"Aku ingin bicara soal Rena. Kakak tahu kan, dia sudah kembali. Tapi seorang pria bernama Jungkook muncul bersamanya."

Seokjin mengangguk.
"Iya, aku tahu dari bibi Subin. Lalu kenapa?."

"Yang jadi permasalahannya adalah Jungkook. Aku tidak tahu asal-usulnya, tapi aku yakin dia bukan anak buah Kakak. Aku curiga sejak pertama kali melihatnya."-Jelas Hyooran.

"Hmmm. Kau tidak perlu khawatir soal pria yang bersama dengan Rena itu. Kau akan tahu lewat batu kristal yang akan ku berikan padamu."-Ucap Seokjin sembari mengambil sebuah benda dari lemari pribadi kantor miliknya.

"Ini ambilah."-Lanjutnya sembari menyerahkan batu kristal yang baru saja ia ambil.

"Ini untuk apa, Kak?."-Tanya Hyooran bingung.

"Ini adalah batu kristal shirenie. Aku mendapatkan ini dari siren yang pernah membawaku, dia memberikan ini untukku. Batu ini sebenarnya adalah pelindung untuk berjaga-jaga kalau ada siren jahat. Tapi ini juga bisa memancing siren menunjukkan wujud asli mereka. Jadi sekarang aku memberikannya untukmu."

"Jadi maksud kakak batu ini---."

"Bisa mengungkap siapa sebenarnya Jungkook."-Lanjut Seokjin sembari tersenyum penuh arti.

Hyooran mengangguk.

"Perlihatkan batu kristal ini pada pria bernama Jungkook itu. Lalu lihat apa reaksinya ketika melihat ini. Jika batu ini bereaksi padanya, itu artinya dia adalah siren. Tapi jika dia tampak biasa-biasa saja, itu artinya ia cuma manusia biasa."-Ucap Seokjin sembari menatap penuh isyarat."

Hyooran mengangguk lagi.
"Aku mengerti."

"Baiklah, kalau begitu aku pamit untuk kembali bekerja."-Lanjut Hyooran.

Seokjin hanya mengangguk sembari tersenyum.
"Semoga berhasil."

Hyooran tersenyum tipis mengiyakan perkataan Seokjin. Setelah itu ia pun melangkah keluar.

Flashback Off*
.
.
.
"Ja..uhkan batu itu... da...riku!."

Kata-kata itu seakan terus terngiang di kepala Hyooran.

Hyooran menghela napasnya dengan berat, lalu ia beralih menatap ke arah langit-langit kamarnya sembari bertanya-tanya di dalam hati.

'Jika aku lihat, Jungkook bereaksi aneh ketika melihat batu kristal itu. Apa jangan-jangan benar jika dia adalah siren?!?.'

***
.
.
.
.
.
Saat ini keadaan laut begitu sunyi karena gelapnya malam.
Tampak tiga ekor siren sedang berenang menuju ke istana raja mereka.

Ketika mereka sudah masuk ke gerbang, tampak seekor siren cokelat tua sudah menyambut mereka di sana.

"Selamat datang Senior Yoongi, Ruby, dan juga Annie. Senang bertemu kalian bertiga lagi. Sudah lama ya."-Ucap siren itu sembari tersenyum.

"Namjoon, ada apa kau memanggil kami kemari lewat telepati?."-Tanya Ruby penasaran.

(Namjoon adalah penasihat raja)

SIRENA✔Where stories live. Discover now