2. Pertemuan yang Buruk

4.2K 453 12
                                    

Oh, i'm sorry. I didn't know you had the authority to judge me. Who are you? God?

IU - BBIBBI

---

Ternyata setiap tahun ajaran baru, Nusa International School selalu mengadakan upacara layaknya sekolah yang lainnya. Namun kabarnya ada perbedaan, bahwa sekolah ini mengadakan dua upacara.

Yang pertama adalah upacara apel pagi seperti biasa dan yang kedua adalah upacara penyambutan para siswa di tahun ajaran baru dan para siswa mutasi akselerasi di sekolah ini.

Dan sebagai murid baru di Nusa, Sore diharuskan memakai name tag yang dikaitkan diatas dada kanan jas almamaternya.

Tapi sayang sekali, karena Sore bukanlah seorang murid yang selalu taat pada peraturan. Bahkan jam saat ini yang seharusnya mengharuskan Sore untuk ikut pembinaan sejenak di kelas barunya, langsung dilanggar oleh Sore.

Sore lebih memilih duduk di kantin dengan es teh manis yang menggoda. Sekolah boleh elite, gaya memang terlihat hits, tapi es teh manis tetap menjadi kesukaan dan idola nomor satu bagi Sore.

Kantin sepi dengan para murid. Tidak ada yang ke kantin—selain Sore, karena mereka lebih mementingkan untuk mengikuti pembinaan awal dari para wali kelas mereka. Dan Sore benci akan hal itu.

Sore rindu sekolah lamanya. Dimana dia pasti mempunyai teman yang akan menemaninya bolos atau cabut dari jam pelajaran, lalu melarikan diri di kantin. Atau berkaca sambil berdandan serta bergosip di kamar mandi sekolahannya yang begitu luas dengan kaca yang banyak.

Sekarang Sore duduk sendiri, menikmati es teh manisnya sambil mengeluarkan kaca berukuran sedang dari dalam tas-nya. "Anjir, lepek banget rambut gue."

"Duh, kalau kaya gini tuh yang dibutuhkan adalah touch up!" Racaunya sendiri dengan pede sambil mengeluarkan bedak dan liptint miliknya, baru kemudian sibuk kembali merias wajahnya yang memang menawan.

Sore sadar jika bel sekolahnya sudah berdering, kemudian di susul suara dari central yang menggunakan bahasa inggris—menandakan kalau ini adalah waktunya untuk istirahat.

Seperti biasanya, dalam hitungan detik pasti juga sudah ada murid yang menginjakan kaki di kantin!

Kantin sudah mulai ramai, beberapa murid mendatangi konter-konter kantin yang menjual makanan atau minuman yang mereka incar semenjak di kelas tadi.

Dan beberapa yang melewati Sore ketika sedang berdandan, menatapnya aneh. Khususnya kaum laki-laki yang beberapa dari mereka menyeletuk, "eh, mau ada kondangan apa ya?"

"Hah, kondangan?"

"Iya! Kok ada yang dandan menor banget di kantin."

Mendengar sindirian-sindiran itu, Sore yang sedang mengoleskan perona atau yang biasa disebut blush on ke pipinya sontak melirik sinis. Sambil membatin, sabar Sore, sabar. Mereka cuma cowok katrok yang sebenarnya memuja kecantikan lo.

Dan beberapa gerombolan cewek-cewek yang melewati meja dimana Sore sedang duduk malah terang-terangan memberi tatapan aneh serta melirik Sore dengan sinis.

Akhirnya Sore yang baru saja mengoleskan liptint ke bibirnya langsung menoleh kearah gerombolan cewek-cewek itu. "Kenapa lihat-lihat?! Pengen gue ajarin make-up?"

"Enggak," cicit mereka dengan suara rendah nyaris menggumam. "Nyolot amat, sih."

"Ya nyolot, dong! Lagian ngapain lihatin gue sampai kaya git—"

The Mistake of My LifeWhere stories live. Discover now