7. Memulai

3.1K 413 7
                                    

She's always closing her eyes like it hurts to look at things. 

Michael Carreon - The Simple Things

---

 Virgo hanya bersandar di kursinya sambil merokok ketika teman-temannya yang lain sibuk membicarakan hal-hal yang hanya sebuah obrolan bualan bagi Virgo.

Setengah dari mereka tentulah sudah mabuk dan berbicaranya jadi meracau. Beberapa dari mereka ada yang membicarakan tentang 'suatu hubungan yang toxic'. Ada juga yang sok-sok membahas politik, padahal mereka sendiri sambil minum alkohol dan merokok, merasa dirinyalah yang paling pintar serta paling benar ketika berbicara tentang politik dan polemik yang ada di Indonesia ini.

Padahal mereka sama saja, masih anak remaja yang keluar di club malam demi terlihat populer dan berkelas.

Beberapa teman Virgo lainnya juga ada yang membahas zodiac sambil sibuk mengunggah instastory.

"Gila, gila. Meja ini panas banget! Aquarius ketemu aquarius." Teriak Chloe—teman tongkrongannya malam ini. "Kalau lo? Ah, ketebak banget. Lo Virgo! Hahahaha."

Virgo hanya mendengkus geli sambil meneguk alkoholnya lagi. Dia sejujurnya muak sekali dengan orang-orang yang percaya dengan zodiac. Dan kenapa orangtuanya yang biasa saja soal zodiac, harus menamakannya dengan nama Virgo?

Kemudian tatapan mata Virgo beralih pada seorang gadis yang sedang menari diantara teman-temannya, mengikuti alunan musik dari dj. Menari dengan seru bersama teman-teman satu mejanya.

Virgo tersenyum miring ketika melihat tampilan Sore. Rambut sebahu gadis itu sedikit di curly, dia hanya menggunakan baju berwarna putih yang menutupi dadanya dan celana jeans robek-robek, serta sepatu kets entah merk apa—yang intinya bisa menyala di gelapnya club malam ini.

Secara tampilan, Sore memang memperlihatkan sekali bahwa dirinya seperti anak hits kota Jakarta.

Sedangkan Gilang, sobatnya itu sudah sibuk menari dengan gadis-gadis seksi di dekat panggung dj. Membuat Virgo makin bosan dan ingin rasanya meninggalkan Gilang begitu saja disini.

Namun tatapan malas Virgo malah membuatnya terbelalak kaget ketika dia melihat seorang lelaki keluar dari lift dengan kaki pincangnya yang disangga dengan kruk.

"Rayan?" Virgo langsung berdiri dari duduknya, meninggalkan teman-teman semejanya begitu saja dan memilih menghampiri Rayan. "Yan, lo kesambet apa sampai mau ke sini?"

"Anjir. Baru aja gue mau cari lo." Ucap Rayan, namun tatapan matanya langsung menyisir club malam ini. "Gilang mana?"

Virgo menghela napas sambil mengedikkan dahunya kearah panggung dj. "Tuh, nari-nari sama cewek yang begituan."

"Nanti pasti dia cerita sama kita, gimana bangganya dia nari sama cewek-cewek seksi itu." Kata Rayan dan Virgo langsung mengangguk setuju. "Lo tadi bilang, ada Sore disini 'kan? Mana anaknya?"

Virgo menyipitkan mata. "Sumpah lo kesambet apaansih, Yan? Jatuh dari tangga buat otak lo jadi aneh."

"Kenapa?"

"Lo nggak akan mau ke club kaya gini kalau acaranya nggak penting-penting amat dan bukannya lo benci banget sama Sore?"

Rayan berdecak. "Gue cuma mau ketemu Sore dan ngajak dia pulang bareng gue."

"Hah? Apa-apa?" Sungguh sekarang Virgo yang rasanya mulai halu karena mabuk. "Gue sadar nggak sih ini? kok kaya mimpi, bos."

Rayan hanya mendesah malas dan makin berjalan masuk kedalam club dengan kruk-nya. Memang ada beberapa pasang mata yang memperhatikan dirinya dari atas ke bawah, sampai dari bawah keatas lagi. Namun Rayan tak perduli.

The Mistake of My LifeWhere stories live. Discover now