Thought we built a dynasty like nothing ever made
Thought we built a dynasty forever couldn't break upIt all fell down, it all fell down.
----
Dua hari yang lalu, sepulang dari kabin Jongin, tujuan pertama Bobby dan Chanyeol adalah rumah Aeri. Sejak jauh hari, Aeri sudah menghubungi keduanya, mengajak untuk makan malam bersama.
Yura dan Seohyun ada di rumah Aeri ketika mereka datang. Yura menggendong Seohyun di punggungnya.
"Kalian akhirnya datang." Yura menyapa selagi ia menurunkan Seohyun dari punggungnya. Gadis kecil dan manis dalam balutan gaun merah muda itu menyambut Bobby dengan pelukan hangat di kaki.
"Abby." serunya.
"Oh my precious Jelly bean." Bobby menyambut Seohyun dan mengusap rambut si manis itu. Chanyeol memperhatikan interaksi keduanya dengan alis yang terangkat sebelah.
Sejak kapan mereka kenal? Ah, dia pasti melewatkan banyak hal selama ini.
"Dimana ibu?" Chanyeol melirik Yura.
"Di dalam, memanggang banyak makanan untuk makan malam."
"Oh, kalau begitu aku akan ke dapur dan memban--" ucapan Bobby disela Yura dengan gelengan.
"Dia tidak mau dibantu."
"Kenapa?"
"Mood ibu sedang baik." Yura mengangkat bahu. "Dia ingin memasak semuanya sendirian.-
Aku sarankan kalian berdua istirahat saja. Kalian baru sampai, kan. Mandi dan bersantailah, aku akan memanggil kalian jika ibu sudah selesai dengan kau taulah, hobinya." Yura mengakhiri ucapannya dengan senyuman.
Bobby bersama Chanyeol menuruti ucapan si sulung itu dan melenggang menuju kamar Chanyeol. Bawaan mereka dari kabin Chanyeol letakkan di tepi lemari.
Dua hari kemudian, mereka masih menetap di sana.
Bobby duduk di sofa ruang tengah, memangku Chanyeol II sembari menonton TV series favorite Aeri, Gossip girl.
Chanyeol berada di dapur, membuat dua cangkir cokelat hangat untuknya dan Bobby. Ketika ia kembali menuju ruang tengah, Chanyeol meletakkan cangkir cokelatnya di atas meja dan menyingkirkan Chanyeol II dari pangkuan Bobby. Ia belum menyukai anjing itu.
"Aku tidak tau apa salah Chanyeol II padamu sampai kau sesensi itu dengannya." Bobby beranjak dari posisi bersandarnya dan menatap kasihan Chanyeol II yang menepi ke bawah meja.
"Karena dia Chanyeol II, makanya aku tidak menyukainya." Chanyeol mendecih sinis saat bersitatap dengan anjing itu. Ia menyandarkan kepala ke pundak Bobby dan mengusir Chanyeol II dengan kakinya. Anjing itu pun berlari meninggalkan mereka, pergi entah kemana.
"Aku benci menjadi orang terakhir yang mengenalmu." Chanyeol kembali bersuara.
Bobby melirik Chanyeol dari sudut matanya dan tersenyum. Tangannya terulur naik mengusap poni pria itu yang mulai memanjang menutupi alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIGH HEELS (PCY)
FanfictionDia adalah sepasang sepatu High Heels. Dia perpaduan antara arogansi, harga diri, dan keindahan. Dia adalah stiletto terbaik dan louboutin termahal. Dia hanyalah sepasang sepatu, yang dikenakan untuk mencapai tujuan. . . . HIGH HEELS © Jade Gaara