20. Marshella

57.7K 2.8K 84
                                    

“Jadi gitu ceritanya” Ucap Aileen saat dia telah selesai menceritakan semuanya pada Teara, Velerie, dan juga Fando sembari duduk dibawah pohon yang rimbun. Sedangkan Rea, Arion, dan juga Aksa duduk di salah satu bangku taman yang sudah tersedia.

“Oooohh iyaa iyaaa” Mereka bertiga kompak menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

“Leen lo tau gak-“ Ucap Teara namun di potong langsung oleh Aileen.

“Engga”

“Gue belum selese ngomong Aileen yang cantik” Teara dan yang lainnya gemas sendiri melihat.

“Hehe” Aileen tertawa memperlihatkan gigi nya yang rapi.

Tawa mereka, khususnya Aileen tidak luput dari pengelihatan para cucu Adhitama terutama Arion yang ikut tersenyum saat adik kecilnya itu tertawa bersama teman-temannya. Hal yang selama 16 tahun ini dinantikannya bersama anggota keluarganya yang lain.

Hati Aksa juga merasa tentram dan hangat saat melihat tawa Aileen yang membuat wajahnya semakin cantik. Ia telah berjanji pada dirinya sendiri apapun yang terjadi, dia akan melindungi Aileennya dengan cara apapun. 

Begitu juga dengan Rea, meskipun Rea juga perempuan tapi fisik dan mental Rea lebih kuat di bandingkan Aileen. Rea juga akan melindungi sepupunya itu.

“Maaf maaf. Yaudah tadi kamu mau ngomong apa?”

“Lo tau gak? Marshella sama antek-anteknya di DO dari sekolah?”

Pertanyaan dari Vellerie membuat Aileen melebarkan matanya seketika “Seriusan?” dan hanya di balas anggukan oleh mereka.

“Kenapa bisa?”

“Lo inget engga sama om-om yang waktu itu meluk lo yang dateng sama kakak-kakak lo?”
Aileen mengangguk sebagai jawaban.

“Nah dia yang minta Marshella di keluarin, bahkan guru menor itu juga di pecat tanpa hormat”

Huft Kak Ladri

“Tapi dia engga sendiri, dia sama cowok yang tinggi terus kupingnya agak besar” Ucap Vellerie.

Kak Keenan juga

“Jadi gini Aileen sayang” Perkataan Fando membuat Aileen memutar bola matanya malas “Satu sekolah di wawancara dan di cek cctv seluruh sudut sekolah, nah makannya om om itu tahu siapa aja yang nyakitin kamu. Eh btw nih yaaa, Fando yang ganteng ini kayanya harus pergi duluan, nyokap minta anter pergi arisan”

"Kok cepet amat Do"

"Aduuuh sayangnya Fando masih kangen ya? Tapi serius deh ini nyokap emang minta anter"

"Bodo amat, yaudaah sana kalo mau pergi"

"Yaudah Fando yang ganteng ini pergi dulu ya"

“Hati-hati Do” Mereka menjawab dengan kompak.

“Bukannya Papah Shella salah satu donatur di sekolah? Kok bisa Shella di keluarinnya gampang banget?” Aileen bingung, sifat sombong Marshella karena merasa dirinya paling kaya, ayahnya adalah salah satu donatur yang berpengaruh di sekolah lamanya.

“Kita juga engga tau, yang pasti pas om-om itu dateng semua staf sekolah, guru, bahkan kepala sekolah kaya takut gitu, gue engga tahu pasti mereka takut atau segen sama om-om itu. Tapi yang anak lain lihat, bahkan katanya kepala sekolah nundukkin kepalanya waktu om-om itu pergi dari kawasan sekolah” Penjelasan panjang dari Vellerie membuat Aileen berpikir keras.

Siapa sebenarnya keluarganya itu? Apa sosok Kak Ladri dan Kak Keenan sangat berpengaruh dan di takuti semua orang?

Ah soal Kak Ladri sama Kak Keenan, aku jadi kangen sama mereka. Mereka sibuk banget ya? Sampe kaya nya gak susulin aku ke sini. Tapi apa mereka tahu kalo aku kesini? Atau mereka juga gak sadar kalo aku pergi dari rumah.

Arion yang duduk tepat di bangku seberang Aileen duduk di rumput menautkan alisnya, kenapa adiknya itu tiba-tiba melamun dan berubah menjadi murung. Apa ini karena obrolan dengan teman-temannya? Atau karena kedua kakaknya yang lain hanya sibuk melihat dari kejauhan tanpa menghampiri mereka?

“Woy Leen” Teriak Teara membuat Aileen terkejut.

“Huh? Kenapa?”

“Lo tuh yang kenapa, ketemu kita malah ngelamun gak jelas”

“Aku gak apa-apa, aku cuman kasian sama Shella”

“Gue gak butuh belas kasihan dari lo” Suara seseorang membuat Aileen dan teman-temannya mengalihkan atensinya.

“Marshella?” Aileen bertanya memastikan.

“Iya ini gue, kenapa lo? Kaget? Atau takut?”
Aileen dan teman-temannya langsung berdiri dan berhadapan dengan Marshella. Kegiatan mereka tidak luput dari semua pandangan cucu Adhitama.

“Kak ayo kita kesana, bantuin Aileen” Rea mengajak Arion mendatangi Aileen karena melihat adiknya itu sedang beradu argumen, bahkan sampai di tunjuk-tunjuk.

“Ayo” Aksa menjawab dengan semangat, ia juga tidak mau adiknya itu kenapa-kenapa.

“Gak perlu, kita tunggu disini aja”

“Albino gak khawatir sama Aileen heh?” Perkataan Aksa membuat Arion memutar bola matanya malas.

“Dua kakak kalian bakal beresin semuanya, Kak Ladri gak akan biarin siapapun nyakitin Aileen, bahkan seujung kuku pun” Arion berkata dengan santai meskipun dalam hatinya ingin mengutuk kedua kakaknya itu.

“Loh mereka dateng?” Rea bertanya sambil mengedarkan pandangannya mencari mereka berdua. “Ah itu mereka” Perkataan Rea membuat Aksa mengikuti tunjukkan jari Rea.

“Kenapa mereka tahu kita ada disini?” Sekarang gilirian Aksa yang bertanya.

“Kakak yang kasih tahu, mereka ngerasa bersalah karena sibuk saat Aileen butuh mereka, makannya mereka pas kakak kabarin langsung nyusul kesini.”

“Terus kenapa mereka ga nyamperin kita?”
Arion hanya mengedikkan bahunya tanda tak tahu.

TBC

Jangan lupa KRITIK dan SARANNYA

JAMGAN LUPA JUGA MAMPIR KE STORY AKU YG LAIN YAAAAA.

27-03-2019

My Possessive Brother's (TELAH TERBIT) (Part Of Possessive)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang