Bagian 5.

6.3K 707 101
                                    

Mau di rasakan dari sudut manapun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
Mau di rasakan dari sudut manapun.

Hinata benar-benar tidak bisa memberikan toleransi terhadap sikap yang Sasuke miliki.

Memangnya akan adakah pria di dunia ini yang sangat tidak memiliki rasa belas kasih terhadap perempuan sedikitpun? Selain Sasuke Uchiha? Ada?

Konyol memang jika Hinata harus berharap hal baik pada pria satu itu.

Hinata sungguh ingin sekali mendepak setiap kehadiran si Uchiha dari sekitarnya. Pria itu cukup mengganggu, terutama sikap dingin dan egoisnya yang sangat menyebalkan.

Apakah seluruh klan Uchiha dulunya turun-temurun memiliki sifat menyebalkan?

Bahkan saat ini hampir dua jam lebih Hinata melamun di malam yang dingin hanya untuk memikirkan betapa kesal dirinya pada rekan misi kali ini.

Apa motivasi Kakashi meletakkan Hinata satu tim dengan Gunung Es??

Hinata adalah ninja lemah, mengapa bukan Tenten atau Sakura saja yang di berikan misi ini bersama Sasuke? Jika dipikirkan lagi, mungkin Hinata hanya akan menyusahkan pria itu.

Kakashi benar-benar gila. Begitupun muridnya. Sasuke.

Memikirkannya saja membuat Hinata ingin mencakar tiap jengkal dinding di penginapan ini.

Hinata menggeliat tak nyaman dalam posisi tidurnya di sofa. Ia terus saja membolak-balikkan tubuhnya untuk mencari posisi yang pas.

"Ugh, setidaknya dia harus memberikan aku selimut atau bantal untuk meletakkan kepala kecil ini.." Hinata mendudukkan diri dan mengacak gemas surai indigonya.

"Ck, dasar menyebalkann!!" Hinata berdecak sebal, ia tidak peduli jika kata-katanya ini bisa saja di dengar oleh Sasuke. Toh, pria itu takkan pernah memberikan perhatian sedikitpun walaupun tahu jika Hinata berani mengolok-olok dirinya.

Hinata bangkit dan berjalan menuju pintu penginapan.

Gadis itu melangkah keluar menuju taman kecil di dekat penginapan sambil sesekali merapatkan jaket.

Ia sangat butuh hiburan untuk melupakan kekesalannya pada Sasuke.

"Aku tidak akan menanam tomat langka milikmu Uchiha-san. Kau menyebalkan!" Hinata melempar kerikil kecil kearah kolam ikan yang ada di hadapannya.

"Aku harap, saat tua nanti kau botak!" Harapnya sambil sekali lagi melamparkan kerikil.

"Huh, gara-gara memikirkan sifat Uchiha-san aku jadi lapar..." Hinata kembali berjalan meninggalkan halaman penginapan dan menutup kembali pagar penginapan.

Ia mengaktifkan mode byakugan untuk mencari kedai ramen atau toko kecil penjual makanan di sekitar penginapannya.

Dan, yah! Dia berhasil menemukan kedai ramen yang kebetulan maih buka tengah malam begini.

Black BloodWhere stories live. Discover now