17

747 138 4
                                    

"Sharon, ayo bareng," Elisa mengajak Sharon untuk sarapan dengan antusias saat bertemu Sharon di depan kamar.

"Maaf ya Elisa, aku ada janji. Hei, Jess, ayo kita pergi."

Sharon menolak ajakan Elisa dan gadis itu berlalu dengan gadis yang ia panggil 'Jess'. Elisa sedikit kecewa melihat Sharon yang untuk pertama kalinya menolak ajakannya. Ia kemudian terpaksa berjalan sendirian. Ia melihat ke depan dan Sharon dengan Jessica sedang berbincang akrab sambil tertawa. Namun mereka tidak menuju ruang makan, mereka malah pergi keluar. Elisa tidak tahu sejak kapan Sharon dekat dengan Jessica, namun mereka terlihat lebih akrab dibanding Sharon dengan Elisa. Jujur, Elisa cemburu.

Saat sarapan tengah berlangsung, Sharon dan Jessica masuk ke ruang makan. Namun, Sharon tidak menghampiri Elisa, Sharon malah mengikuti Jessica mengantri makanan dan ia duduk bersama Jessica dan teman-teman sekelas mereka. Elisa menatap Sharon dari mejanya. Sharon langsung membaur dengan akrab dengan teman-teman sekelas mereka. Taeyong menanyakan kenapa Sharon tidak bergabung dan Elisa menjawab dengan lesu, "Katanya ia ada urusan dengan Jessica."

Namun, saat makan siang, Sharon juga menghindari Elisa. Kali ini ia pergi dengan teman sekelasnya yang lain, yaitu Sarah, dan katanya mereka ingin singgah ke perpustakaan sebentar. Saat makan siang juga Sharon lebih memilih bergabung dengan Sarah dan Jessica, juga teman-teman sekelas mereka yang lain.

Hal ini berlangsung selama berhari-hari, lebih dari seminggu malah. Selalu saja ada alasan Sharon untuk tidak bergabung dengan Elisa. Sharon semakin dekat dengan teman-teman sekelas mereka yang merupakan siswa biasa. Sharon bahkan juga menghindari para pangeran dan tuan puteri yang lain. Jelas sudah bahwa Sharon memang menjauhi mereka.

Siswa kelas 1 baru saja menyelesaikan latihan mereka bertepatan dengan jam makan siang. Jessica mengajak Sharon untuk makan bersama, namun sayangnya Sharon meninggalkan ponselnya di kelas, sehingga ia berjanji akan menyusul setelah ia mengambil ponselnya.

Saat Sharon sampai di kelas, ia melihat kelas yang kosong, mungkin karena semua siswa langsung menuju ruang makan. Sharon mengambil ponselnya yang ia simpan di laci meja. Bertepatan, Renjun masuk ke kelas. Hanya ada mereka berdua di kelas.

"Sharon," panggil Renjun sambil melangkah mendekati gadis itu.

Sharon melangkah mundur melihat Renjun mendekatinya. "Maaf, Renjun, tapi Jessica sudah menungguku di ruang makan. Aku harus cepat."

"Kau menghindari kami ya?"

Sharon berhenti melangkah karena punggungnya sudah bertemu dengan dinding. Sementara Renjun sudah tepat berdiri di depannya. "Iya, memangnya kenapa?"

"Kenapa kau menjauhi kami? Karena percakapan waktu itu? Kau sungguh-sungguh ingin jauh dari kami?"

"Aku sudah bilang lupakan saja percakapan kita saat itu. Bukannya bagus ya aku tidak ada lagi? Tidak ada yang berubah kan?" Sharon menatap Renjun lurus, tidak takut sama sekali pada lelaki itu.

"Elisa sedih karena kau menghindarinya. Apa salahnya memangnya bergabung bersama kami?"

"Renjun, Jessica sudah menungguku, aku harus ke ruang makan sekarang."

Sharon mendorong Renjun pelan untuk berjalan keluar. Namun, belum gadis itu melangkah, Renjun menggenggam pergelangan tangan Sharon dan hal itu sukses menahan langkah Sharon.

"Kau tidak menjawab pertanyaanku. Aku butuh jawabanmu."

"Renjun, lepas," Sharon berusaha membebaskan tangannya namun Renjun malah mencengkeram semakin erat.

"Jawab aku, Sharon."

"Jawab apalagi Renjun?"

"Apakah kami memiliki salah padamu?"

BLACK ON BLACK [NCT - UNB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang