31

643 111 4
                                    

Sharon merasa waktu berlalu dengan sangat lambat. Sharon mulai mengatur jadwal belajarnya setelah Hansol menghubungi kembali dan meminta guru lamanya untuk mengajari Sharon. Hampir seminggu berlalu setelah hari kelulusan. Besok merupakan hari kelulusan yang akan diadakan ulang. Anehnya, akademi mengundang Hansol dan Sharon untuk hadir. Undangannya juga diantar secara personal oleh guru di sana.

"Bagaimana? Apakah kita akan datang, Kak?" tanya Sharon setelah sarapan.

"Kita lihat nanti ya. Kita pelajari dulu buku Sejarah yang mereka berikan dengan suratnya. Jika isinya sudah sesuai kita akan datang," jawab Hansol sambil menyesap teh dan membuka buku Sejarah yang selalu ia bawa-bawa.

"Kakak belum sempat membacanya?"

"Sudah, tapi baru aku baca sembilan kali. Mungkin beberapa kali lagi aku bisa memastikan kalimatnya tidak ambigu."

Sharon tertawa. "Padahal tinggal datang ke sana dan Kakak bisa berdiskusi dengan mereka."

"Kau benar. Baiklah aku akan baca sekali lagi dan sebentar lagi kita ke sana. Aku akan menghubungi pihak akademi. Siapkanlah pakaianmu untuk besok. Karena kau datang sebagai wakil kerajaan, gunakan pakaian terbaik yang ada, mengerti?"

"Mengerti, Kak!"

Sharon tersenyum lebar. Ia melangkah ke kamarnya. Bukan pakaian yang pertama kali ia ambil, melainkan ponselnya. Setelah seminggu ia berusaha menghindari Taeyong, mungkin ini waktu yang tepat untuk mengabari bahwa ia akan datang. Atau lebih baik dijadikan kejutan saja ya? Tapi tetap saja Sharon penasaran bagaimana kabar Taeyong. Jadi mungkin ia bisa memulai dengan menanyakan kabar.

Taeyong

Halo, Kak.
Maaf baru balas.
Bagaimana kabarmu?

Sharon menunggu dengan hati berdebar. Bagaimana balasan yang akan diberikan Taeyong, ya?

Taeyong

Sharon, akhirnya kau menghubungiku. Aku sangat merindukanmu.
Kabarku sangat baik, bagaimana denganmu?

Kabarku juga baik. Bagaimana persiapanmu untuk besok?

Karena hanya upacara ulang, aku tidak begitu gugup seperti saat kemarin.
Ngomong-ngomong aku harap kau bisa datang. Ada banyak yang ingin aku sampaikan.

Aku harap aku juga bisa datang.

Semoga kau bisa datang.
Kedatanganmu akan menjadi hadiah kelulusan untukku :)

Sharon langsung tersenyum sendiri membaca pesan Taeyong. Kemudian ada pesan baru lagi dari Taeyong sebelum Sharon sempat menbalas.

Taeyong

Kalau aku telepon boleh tidak?
Aku rindu suaramu.

Boleh.

Sedetik kemudian terdapat panggilan masuk dari Taeyong. Namun Sharon tidak langsung mengangkatnya. Ia berusaha menenangkan dirinya dulu sebelum menjawab telepon dari Taeyong.

"Halo, Kak."

"Akhirnya aku bisa mendengar suaramu. Aku sangat merindukanmu."

"Aku juga."

"Aku tidak sabar hari ini segera berlalu. Aku tidak sabar bertemu denganmu besok."

"Tapi aku tidak ada bilang aku akan datang."

Hening sejenak.

"Benar juga. Tapi aku sangat-sangat mengharapkan kehadiranmu. Besok adalah hari yang spesial untukku. Aku harap kau mau melengkapi kebahagiaanku besok."

BLACK ON BLACK [NCT - UNB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang