[34] Prasangka

2.3K 149 17
                                    

~ Happy Reading ~

•••

Berhubung besok hari libur, tidak ada kegiatan atau jam masuk di kampus, Anneth meminta izin untuk menginap di rumah Deven untuk merawat Deven malam ini hingga besok. Dengan senang hati, Mama-nya dan Mama Risthi mengizinkan.

Setelah, disuapi bubur oleh Mama Risthi dan di beri obat oleh Anneth, Deven memejamkan matanya untuk beristirahat, dan Anneth memutuskan untuk berada di kamar Deven, duduk diatas sofa. Mama Risthi menyuruhnya untuk tidur dikamar Lifia jika sudah ngantuk. Tapi, saat ini mata Anneth enggan untuk terpejam. Ia pun menatapi cowok tampan itu dengan wajahnya yang pucat dan tetap ada sedikit senyuman di wajahnya, damai sekali melihat wajah pacarnya itu ketika tidur, batin Anneth.

Lamunan Anneth terpecahkan karena ada bunyi pesan masuk dari handphone-nya. Anneth pun mengecek dan ternyata seseorang yang sempat masuk ke pikirannya tadi, kembali mengirimnya pesan yang isinya:

Aku kembali, Anneth Delliecia. Aku harap, perjuanganku untuk sembuh saat ini akan berakhir indah denganmu..

Deg.. Isi pesan itu berhasil membulatkan mata Anneth dan membuatnya terkejut. Ternyata benar, apa yang dirasakannya tadi. Sosok itu kembali. Anneth bingung, apa yang harus Ia katakan kepada Deven nantinya. Jika sosok itu beneran kembali dan datang ke Indonesia untuk menemuinya. Anneth gelisah dan tidak tenang saat ini. Ia merasakan keringat dingin ditubuhnya, padahal AC kamar Deven menyala.

"Nethh?" Panggil Deven pelan yang berhasil membuat Anneth gugup dan langsung menghampiri Deven.

"Eh, iya. Kamu kenapa bangun? Kamu perlu sesuatu? Kamu perlu apa, biar aku ambilin." Tanya Anneth dengan cepat.

"Kamu kenapa, Neth?"

"Aku? Aku gapapa kok. Aku baik-baik aja."

Deven tersenyum, "Padahal AC di kamar aku nyala deh, kenapa kamu keringatan begini?" Ucap Deven menghapus keringat di dahi Anneth.

"Eh, mungkin aku gelisah tadi. Iya, aku khawatir sama kamu makanya begini." Jawab Anneth sedikit gugup.

"Beneran?"

"Iya, benar sayang. Masa aku bohong."

"Iyaudah deh. Aku balik istirahat lagi ya. Kamu istirahat gih ke kamar Lifia."

"Gamau. Aku mau disini aja nungguin kamu."

"Neth.." Pinta Deven dengan tatapan memohonnya.

Anneth pun menghela nafasnya pelan, "Iyaudah deh iya, aku istirahat juga. Kamu beneran nggak mau apa-apa kan?"

"Iya, aku tadi cuma kebangun aja kok. Kaget lihat kamu masih ada di sofa tadi."

"Iyaudah, bye. Cepat sembuh ya, pacar."

Deven mengangguk, "Makasih yaa.." Ucap Deven tersenyum tipis.

Anneth pun mengangguk, dan berlalu meninggalkan Deven di kamarnya.

"Aku tahu, Neth. Kamu tadi bohong. Ini yang aku nggak mau, kebohongan ada di dalam hubungan kita." Batin Deven didalam hatinya.

"Deven maafin ya. Anneth belum bisa jujur dan cerita. Anneth rasa, sekarang bukan waktu yang tepat." Batin Anneth juga didalam hati.

I'll Never Love Again (On Going)Where stories live. Discover now