Part 4 - Pupus

654 21 0
                                    

Flashback
Dua bulan yang lalu

"Vio, kamu bangun, Nak?" Mama Violet yang ada di sisi tempat tidur Violet terus menggenggam tangan anaknya dengan air mata yang masih menetes di pipinya.

Ayah Violet yang sedari tadi duduk berdoa di bangku menghampiri, begitu juga dengan Bayu.

"Mamah, kok Mama nangis?" tanya Violet. Sekarang keadaan Violet masih memprihatinkan, matanya masih terlilit oleh perban. Violet merasakan air mata Mamanya yang jatuh tepat di punggung tangannya.

"Enggak papa sayang, Mama cuma senang kamu akhirnya bisa sadar." jawab Mama Violet berbohong.

"Oh, Mah, Ayah mana?" tanya Violet, karena dari tadi dia tidak mendengar suuara Ayahnya.

"Ayah di sini sayang, ada Bayu juga." kata Ayah Violet memeluk anaknya sebentar.

"Mana? Bayu?" Violet memanggil-manggil nama Bayu. Violet duduk dibantu Mama Viona.

"Hai, Vio." kata Bayu singkat. Hatinya begitu teriris melihat sahabatnya dengan keadaan yang dia benci. Karena tak  kuasa melihat keadaan Violet akhirnya Bayu berpamitan untuk keluar.

"Bayu tunggu, Rio di mana? keadaannya gimana?" tanya Violet.

Lagi-lagi ruangan menjadi sunyi tak ada yang bisa menjawab pertanyaan Violet.

Satu Bulan yang Lalu

Hari ini lilitan perban di mata Violet dibuka oleh dokter.

"Nah, Violet sekarang coba kamu buka mata kamu!"  kata dokter. Semua orang yang ada di sini masih merahasiakan kebutaan yang diderita Violet. Violet sangat senang karena daam hatinya dia ingin sekali melihat wajah orang-orang yang disayanginya dan semua pemandangan yang ada di sekeilingnya.

"Lho, rumah sakitnya mati lampu ya, Dokter?" tanya Violet lugu.

Mama Violet mulai terisak, Ayah Violet hanya bisa menenangkan istrinya walau air mta beliau pun sudah berlinang. Bayu hanya bisa mengenggam tangan Violet, dengan matanya yang sudah merah menahan tangis.

"Mamah, kenapa nangis? Cepetan dong, Dok rumah sakitnya dinyalain lampunya, Violetkan udah kangen ngeliat dunia, Dok." kata Violet, dia mulai mengkhawatirkan sesuatu. Tanpa sadar air matanya mulai membasahi pipi. Bayu memeluk Violet. Bahunya bergetar tak kuasa menahan tangis.

"Bayu, kamu kenapa? Kalian semua kenapa? Aku kenapa? Apa aku buta?" kata Violet.

Akhirnya dokter menjelaskan semuanya kepada Violet. Violet hanya menangis dalam diam.

"Kenapa gak ada yang ngasih tau Vio dari awal?" Violet kembali terisak.

Keheningan Malam (Tamat Tapi Belum Direvisi)Where stories live. Discover now