Part 20 - Donor mata

1K 15 0
                                    

Aku tambahin dikit nih,, heheh aku bingung nih, cerita aku absurd banget masaaaaaa,, aahhhhhhh,,, namanya juga pertama di sini, jadi harap maklum yak,, wkwk :D

Setelah Bayu meminta maaf kepada pihak Rio. Pihak Riopun memaafkan kesalahan Bayu.

Hubungan merekapun membaik, bahkan mereka sudah bercanda seakan hal yang baru terjadi tidak pernah terjadi.

Rio menghampiri Violet yang sedang tersenyum bahagia dengan susah payah karena keadaannya masih sakit. Senyum di bibir Violet semakin berkembang mendengar semua orang sudah saling memaafkan. Belum juga Rio mengatakan sesuatu Ayah Violet datang untuk menjemput istri dan anaknya.

"Ayah.. Vio disini aja ya yah.. Vio mau temenin Rio sama tante disini, boleh ya yah.." kata Violet. Dia memang masih kangen dengan Rio. Kekasihnya yang sangat dicintainya.

"memang kamu tidak lelah? Dari kemarinkan kamu disini" kata ayah Violet meyakinkan anaknya. Melihat kondisi anaknya yang masih berantakan.

"iya Vio, ayo kita pulang dulu.. Nantikan kamu bisa kesini lagi" Mama Violet juga menyetujui suaminya.

"iya Vio, gakpapa kamu pulang aja dulu, aku tau kamu pasti cape kan?" kata Rio.

"Ntar gw jemput deh Vio, kalo lu mau ke sini" tawar Bayu.

"yaudah deh, Rio, tante, Viona Vio pulang ya.." akhirnya Viona memtuskan untuk pulang.

"iya.. Hati-hati ya ka" kata Viona, memeluk Violet yang sudah dianggapnya kakak sendiri itu. "Kenapa ka Rio mau peluk ka Vio juga? Belom boleh :p" kata Viona lagi, saat melihat tatapan iri dari Rio.

"anak kecil ngerti apa sih" kata Rio menjitak kepala Viona. Viona hanya meringis sebentar lalu kembali tertawa.

Violet juga ikut tertawa melihat eh ralat maksudnya mendengar kakak beradik tersebut.

Setelah berpamitan keluarga Violet dan keluarga Bayupun pulang.

***

"om, tante... Maksud kedatangan Rio ke sini adalah Rio ingin mendonorkan kedua mata Rio untuk Vio.." kata Rio. Rio diam-diam datang menemui kedua orang tua Violet, disaat Violet masih di sekolahnya.

Ayah dan Mama Violet terkejut. Dan pernyataan Rio barusan adalah bukti rasa cintanya terhadap Violet begitu besar.

"apa kamu tau resikonya nak Rio?" tanya Ayah Violet. Walaupun Ayah Violet sangat menginginkan Violet untuk bisa melihat lagi. Tapi beliau tidak mau egois dalam hal ini.

"Rio tau om, Rio akan meninggal setelah mendonorkan mata Rio" kata Rio dengan mantap. Dia sudah mempersiapkan semuanya, karena dia tidak tega melihat Violet sering jatuh karena tidak bisa melihat apapun saat berjalan. Karena Rio takut tidak bisa selalu ada saat Violet jatuh.

"apa kamu sudah bicarakan ini dengan orang tua kamu?" tanya ayah Violet lagi.

"sudah om" kata Rio berbohong.

"saya tau kamu itu cinta sekali dengan anak om. Tapi tolong fikirkan lagi ucapan kamu itu, karena om yakin kamu belum meminta izin kepada orang tuamu, iya kan?" ayah Violet seperti mengerti setiap gerak-gerik Rio. Dalam hati beliau, beliau sangat menghargai Rio.

"tapi om, Rio janji akan membuat mereka setuju" kata Rio lagi.

"bagaimana dengan Violet jika tau, kamu mendonorkan mata dan nyawa untuknya?" tanya ayah Violet lagi.

"Rio tau, dia akan kecewa sama Rio om.. Tapi Rio yakin seterusnya dia akan bahagia" jawab Rio. Masih mencoba meyakinkan ayah Violet agar mau mengizinkannya untuk mendonorkan matanya.

Keheningan Malam (Tamat Tapi Belum Direvisi)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu