Part 16 - 1000 Maaf untuk Violet

330 11 0
                                    

Eehh Cerita aku ancur banget masa wkwk,, awal-awal aku sering ngetik nama Violet jadi nama Viona, heheh soalnya aku masih keingetan ama cerita yang pernah aku buat heheh maaf yoo,, tapi Part kemaren aku munculin Viona beneran.. heheh

*Violet POV*

Aku gak tau apa yang harus aku lakuin sekarang, Beberapa waktu lalu saat Rio mengeluarkan suaranya untuk pertama kalinya aku sudah yakin bahwa dia memang Rio, bukan Riyan seperti yang di akuinya.

Pada saat dia meluk aku dulu, Saat aku mencoba meyakinkan diriku bahwa orang yang sedang aku peluk adalah Rio, aku meyakinkan diriku dengan Meraba wajahnya.

Dan..

Logikaku sudah tak tak sejalan dengan Hatiku,

Wajah ini bukan milik Rio. Saat itu yang bisa aku lakukan hanya menangis, menangis. Aku tidak menyangka jika Rio sudah benar-benar meninggalkanku.

Aku merasa Bodoh, aku mulai berfikir semua yang di katakan Bayu adalah benar. Rio pergi, menginggalkan aku..

Hari-hari selanjutnya aku semakin dekat dengan Riyan. Sejak awal aku merasakan sesuatu yang aneh dalam hati ini, Desiran halus, dan degupan Jantung yang berpacu cepat. Ini salah satu keanehan yang menguatkan kalo Riyan adalah Rio.

Namun, aku terus menyangkal Hati aku, agar aku bisa sadar Riyan adalah Riyan. Karena Wajah Riyan bukan wajah Rio

Riyan Bukan Rio..

Bayu terus-terusan mencurigai Riyan adalah Rio, terlihat dari cara Bicaranya. Walaupun aku tak bisa melihat wajah Bayu, namun aku seakan tau jalan Fikiran Bayu, kecuali Rencananya kemarin.

Di satu sisi aku penasaran dengan Riyan, namun di sisi lain aku takut jika kenyataannya Riyan adalah Rio. Dan karena aku tau apa yang akan dilakukannya pada Rio nanti, jika Riyan benar-benar Rio. Dan aku ingin Riyan yang mengakuinya sendiri.

Aku memang merindukan Rio. Dan di sisi lain aku teringat saat-saat aku yang selalu teringat namanya, mencarinya yang tak tahu dimana, dan yang selalu mengharapkan dia kembali.

Kini dia kembali..

Yeahhh kembaliii,,,

Aku bingung harus berbuat apa,,

Aku marah kepada Bayu yang sengaja merencanakan ini semua dengan perantara Viona si adik Rio yang polos. Namun tujuannya hanya untuk aku mengetahui kebenaran yang cepat atau lambat akan aku dengar.

Aku marah kepada Rio, Marah karena sudah puas membohongiku, aku marah mengingat kepergiannya yang tak memberiku kabar, namun disisi lain aku sangat merindukannya, yeah benar-benar merindukannya.

“Violet,,, buka pintunya Vioo,, aku minta maaf” teriak seseorang di pintu kamarku, aku suudah hafal suaranya, dia Rio. Jika boleh jujur aku ingin mengatakan ‘aku merindukanmu Rio’. Ntah sejak kapan Rio ada disana, walaupun sedari tadi aku mengacuhkannya.

“Pergi Rio,, jangan pernah deketin aku lagiii,, anggap aja kita gak kenal” kataku disela-sela isakku. Mendengar suaranya saja aku sakit. apa cinta memang sakit?

“Maafin aku Viooo,,, aww,, aku bisa jelasin, aww,, semuanya” Suara Rio seperti tertahan, menahan sakit. apa yang telah dilakukan Bayu pada Rio?

“Pergi Riooo! Aku gak mau ketemu ka-kamuu” kataku, aku sudah tak kuasa menahan air mata yang lebih deras lagi. Rio jahat.

Apa cinta itu selalu datang sesuka hatinya?

Lalu  pergi sesuka hatinya?

Datang lagi sesuka hatinya?

Keheningan Malam (Tamat Tapi Belum Direvisi)Where stories live. Discover now