Part 22 - Kembali

825 25 8
                                    

ya Ampunn aku tau cerita ini absurt bangeeettt,, -_- aku amu selesain cepet-cepet ah.. heheh aku lagi suka sama cerita tentang peri deh, kapan-kapan aku buat ahh heheh

*7 tahun kemudian*

Seseorang berparas cantik dengan stylenya yang modis, tiba di bandara Soekarno-Hatta. senyumnya menyerbak saat dia melihat negaranya yang selalu dimimpikannya setiap malam. bayangan akan semua yang terjadi di negara ini.

Hatinya tentram, Dia menghela nafas lalu membuangnya dan langsung berjalan mencari seseorang yang sudah lama dirinsukannya. Sahabatnya yang hampir menyusulnya jika saja dia tidak mengancam untuk bunuh diri saat itu juga.

dan disinilah wanita bermata Violet seperti namanya berada.

BRUKK!

tanpa sadar Violet menabrak seorang Pria berwajah tampan yang sedang berdiri menunggu adiknya. Violet terpental sedikit kebelakang, namun sang pria dengan sigap menahannya.

dan seketika mata mereka bertemu.

1 detik

5 detik

10 detik

keduanya terpaku dengan fikirannya masing-masing. namun dengan cepat sang Pria yang mulai pulih kesadarannya melepaskan pelukannya itu.

"Sorry" katanya lalu pergi dari hadapan Violet.

"R-Rio?" Violet tetap menatap punggung laki-laki itu yang semakin menjauh. Tiba-tiba hatinya sakit melihat kejadian ini. dia yakin bahwa laki-laki itu adalah Rio, walaupun wajahnya berbeda dengan 8tahun yang lalu.

"Vioooo!!!!" teriak bayu yang berlari kesetanan ke arah Violet.

"Bayuuuuuuu,,," Violet memeluk Bayu, seketika tanpa dia bisa membendung air matanya, air mata itu jatuh, kerinduannya selama ini terpecahkan.

"Wow, ini Viona gw kan? Viona gw yang manja itu kan?" Bayu melepaskan pelukannya pada Violet lalu mencubitnya dengan gemas.

"iyaaa,, ini akuuuu, ayok pulang Bay" kata Violet. tanpa mengucapkan apapun lagi Bayu langsung menyeret Violet dan tasnya di sebelah kanan dan kirinya.

"hahah aku gak akan kabur lagi kok tanpa kamu pegangin"

*Rio*

sekarang gue sedang menunggu Viona yang sedang mengantarkan temannya yang ntah mau terbang kemana. Gue gak perduli.

sebelumnya gue gak akan mau kalo disuruh nganterin adik gue ini kemana-mana, toh nyatanya gue udah kasih dia Handa Jazz sesuai keinginannya. gue gak mau dia jadi manja, tapi ya sebenernya alasan lainnya si gue males.

hari-hari gue, gue abisin di kantor, nyibukin diri dengan segala urusan kantor. katakanlah ini pelarian gue karena sampai saat ini gue masih gak bisa ngelupain wanita yang paling gue cintai dulu, sekarang dan mungkin selamanya, mengingat gue yang udah 7 tahun aja masih belom bisa ngilangin fikiran gue tentang dia yeah Violet.

gue gak tau apa yang membawa gue kesini, nganterin viona. rasanya dalam diri gue ada sesuatu yang dengan keukeuhnya nyuruh gue kesini, dan gue gak tau itu.

BRUKK!

tiba-tiba ada yang nabrak gue dari belakang, gak sengaja gue langsung peluk dia pas dia mau jatoh ke belakang.

1 detik

2 detik

10 detik

mata kami bertemu. hati gue berdegup kencang melihat wanita yang kini berada di pelukan gue. Violet!

Keheningan Malam (Tamat Tapi Belum Direvisi)Where stories live. Discover now