IGMLTY 7

1.1K 57 7
                                    

Conan's POV

Aku tersenyum ketika seluruh kenalanku memberi ucapan selamat pada kami. Ya, kami. Aku dan Haibara. Kami baru saja mengikat janji suci di depan altar, aku begitu mengingatnya dengan jelas, wajah Haibara yang memerah. Ketika Agasa-hakase mengantarkannya ke depan altar, ia seperti bidadari dalam balutan gaun pengantin berwarna putih. Wajahnya yang merah itu membuatku ingin menyindir sekaligus menggodanya, tapi itu tidak mungkin kan? Kami berdiri di depan altar untuk mengucapkan janji suci, bukan untuk saling 'menyerang' seperti kebiasaan kami sehari-hari.

Dadaku dipenuhi rasa bahagia ketika bibir kami bertautan sebagai sepasang pengantin, karena itu artinya Haibara telah menjadi milikku seutuhnya dan aku akan hidup bersama dengannya selamanya.

"Kudo, tidak kusangka kau menikahi kakak menyeramkan itu." ucap Hattori sembari memukul punggungku dengan kencang, membuatku hampir tersedak.

"Ugh, Hattori! Kau membuatku hampir mati." protesku, dan ia hanya memasang cengiran lebarnya yang menyebalkan.

"Selama ini aku pikir jodohmu adalah kakak kantor detektif itu, ternyata takdir memang tidak bisa ditebak ya." 

"Ya begitulah." ucapku santai, meminum es kopi yang gelasnya kugenggam sejak tadi.

"Shinichi-kun..." panggil Agasa-hakase yang mendekatiku dan Hattori, aku semakin bingung karena tiba-tiba Hakase memegang kedua tanganku.

"Kumohon, jaga Ai-kun baik-baik." ucapnya dengan mimik serius. Aku tertawa geli, tentu saja aku akan menjaganya, untuk apa aku menikahinya tapi tidak menjaganya dengan baik? Ia wanita yang sangat berharga bagiku, aku tidak menyangka takdir mempertemukan kami di bawah satu nasib yang sama.

"Jangan khawatir, Hakase.. aku tidak sebodoh itu." balasku. Aku berani mengatakannya karena kalaupun ada kasus, aku akan membawanya serta, sebab Haibara adalah pasangan hidupku sekaligus partner kasusku, aku sangat terbantu jika ada dirinya di sisiku.

Aku melirik ke arah wanita yang telah sah menjadi istriku sekarang, ia tengah dikerubungi oleh beberapa orang, termasuk ketiga anak kecil yang juga sudah beranjak dewasa itu. Ayumi kini telah bertunangan, begitu pula dengan Mitsuhiko, kalau Genta, ia sibuk mengelola restoran miliknya yang telah memiliki cabang di hampir setiap prefektur.

Dari jauh, aku bisa melihat tatapan iri mantan sainganku dalam memperebutkan Haibara, Mitsuhiko. Aku tahu kalau awalnya ia tidak ingin menghadiri pernikahan kami, tapi Ayumi mengatakan padanya kalau tidak datang, bukan teman namanya. Aku tersenyum kecil mengingat kejadian itu, ia pasti sakit hati karena yang berdiri di depan altar bersama Haibara bukanlah dirinya, walaupun ia sendiri sudah bertunangan dengan seorang wanita yang menurutku memang cocok untuknya. Dan mungkin saja, ia bertunangan karena ingin merelakan Haibara untukku, meski sangat sulit.

Ran yang tinggal jauh di Australia bersama suaminya juga datang, ia sekarang memiliki dua orang anak, anaknya yang pertama berusia 6 tahun sedangkan yang kedua baru berusia 10 bulan. Wajah Ran sekarang sangat mirip dengan Bibi Eri, meski level galaknya tidak sama. Ketika datang, anak pertamanya memanggilku dengan 'Paman', geli juga dengarnya, padahal Ran sudah bilang padanya untuk memanggilku dengan 'Onii-chan'. Yah tidak salah juga sih memanggilku dengan 'paman', mengingat aku adalah adik angkat Ran, tapi aku risih dipanggil begitu, untung saja anaknya cepat mengerti, jadi ia memanggilku dengan 'Onii-chan'.

Oh ya, kalian mau tahu kenapa aku bisa mendapatkan hati Haibara yang susahnya minta ampun? Itu semua berawal dari taruhanku dengan Mitsuhiko saat di bangku kuliah yang kami berlima jalani hanya dalam waktu 3 tahun. Asal kalian tahu, Haibara tidak pernah mempedulikanku yang terus mengejarnya semenjak beberapa tahun yang lalu. Bahkan, yang aku tahu Haibara terpaksa bertunangan denganku karena ia korban dari taruhanku dengan Mitsuhiko sebelum aku terkejut karena tahu ternyata ia juga menyukaiku sejak aku masih menaruh hati pada teman masa kecilku.

𝓘 𝓖𝓲𝓿𝓮 𝓜𝔂 𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓣𝓸 𝓨𝓸𝓾 Where stories live. Discover now