Kebenaran

158 27 9
                                    


Felix, Pierre, Daniel, Irene, dan Laura duduk di lantai membentuk lingkaran dengan beberapa buku di tengah. Suasana sedikit tegang berkat Daniel yang sangat serius.

"Harus mulai dari mana, ya?" tanya Daniel sambil memegangi buku.

Daniel membuka setiap lembaran buku absen bersamaan dengan Irene yang membuka salah satu album foto.

"Bagaimana kalau Misteri Pembunuhan Occult Club." Usul Irene.

"Benar, kalian semua pasti sudah tahu kalau lima tahun lalu terjadi pembunuhan di sekolah ini. Pembunuhan yang melibatkan Occult Club." Daniel mulai menjelaskan.

Semuanya mengangguk, Laura membuka lembaran surat kabar dan menaruhnya di tengah. Media massa yang mencium kasus pembunuhan di sekolah Alfaro langsung meliputnya hanya dalam sehari setelah kejadian.

"Yang semalam itu bukan mimpi, kan?" tanya Daniel pada Felix.

Felix tidak menjawab, hanya menatap Daniel sambil mencoba untuk tidak menundukkan wajahnya. Rapat penyelidikan Occult Club menjadi serius. Sesaat Felix ingin menghindari pembahasan agar tidak melibatkan Daniel, tapi akhirnya dia memilih untuk tetap diam karena rasa penasarannya.

"Ketua OSIS SMA Alfaro menemukan enam mayat di dalam ruangan Occult Club saat sedang membawakan kertas kegiatan klub. Sang Ketua OSIS lalu memberitahu Kepala Sekolah dan menghubungi keluarga korban." Felix membaca berita yang tertulis jelas di surat kabar lima tahun yang lalu.

"Lima tahun lalu, media massa tidak diperbolehkan memotret keadaan Occult Club dan hanya mewawancarai Kepala Sekolah. Informasi dan bukti penting tidak disebarluarkan dan akhirnya membuat keluarga-keluarga korban menyalahkan Kepala Sekolah. Kepala Sekolah menginfokan bahwa anggota Occult Club melakukan bunuh diri bersama, rumor mengenai pembunuhan hanya menyebar di dalam sekolah. Tidak lama setelah itu, Kepala Sekolah menghilang, begitupun dengan Ketua OSIS yang menemukan mayat anggota Occult Club." Irene menjelaskan sambil menunjuk foto Kepala Sekolah lima tahun lalu.

"Bagaimana dengan polisi? Mereka tidak menemukan informasi lain?" tanya Felix.

"Demi kepentingan sekolah, ada kemungkinan Kepala Sekolah menyuap mereka untuk menghentikan penyelidikan dan akhirnya kasus Occult Club tidak terselesaikan."

Irene berusaha membuat kontak mata dengan teman-temannya, tapi semuanya sedang memusatkan perhatian pada foto Kepala Sekolah dan surat kabar lama.

"Sejak kejadian itu, tidak ada yang berani bergabung dengan Occult Club. Namun, ketika ada yang bergabung, orang itu akan bernasip sama dengan Ketua OSIS yang dulu. Sudah ada dua orang yang menghilang dan sampai sekarang tidak ditemukan. Mereka yang selamat, berhenti dari Occult Club dan memutuskan untuk pindah sekolah." Irene melanjutkan.

Laura menarik selembar foto dari buku album dan menyerahkannya pada Felix, tapi sebelum Felix menerimanya, Pierre merampasnya.

"Kak Aru menyampaikan sesuatu padaku sore tadi." Pierre memperhatikan Felix dengan mata yang tajam.

Pierre meletakkan foto di depannya dengan gambar menghadap ke bawah. Semuanya mengerti bahwa Felix tidak boleh melihat foto itu sebelum Pierre menjelaskan sesuatu.

"Sore tadi aku dan Kak Aru membunuh kelinci di Klub Pecinta Alam." Kata Pierre yang menjelaskan alasan seragamnya yang penuh darah dengan singkat.

"Kelinci? Apa Occult Club selalu melakukan hal mengerikan seperti itu?." Laura bertanya dengan nada jengkel.

Unexpected Occult Club [LENGKAP]Where stories live. Discover now