3. Selamat Ulang Tahun

388 61 4
                                    

Mingyu membuka pintu belakang restoran nya, menyalakan lampu dan memakai celemek. Dia baru saja pulang dari pesta ulang tahun nya. Benar, hari ini adalah hari ulang tahun nya. hari ini harus nya jadi hari yang spesial. Pesta atau sekedar makan malam bersama dengan orang orang tercinta nya. Akan tetapi, kali ini berbeda, Mingyu hanya ingin hari ini cepat berakhir dan dia bisa melewati hari ini sendiri.

Mingyu tidak ingin merayakan nya tapi teman teman nya sudah bersusah payah membuat pesta tersebut jadi dia datang dan mencoba menikmati nya.

Mingyu melihat smart phone nya, tidak ada pesan atau telepon atau hanya sekedar chat dari Seungkwan untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Dia mendengus kesal dengan kenyataan bahwa dia tidak bisa menghubungi pria itu selama sebulan ini, dia bertanya pada Hangyeol, bertanya pada Jihoon dan yang lain tapi jawaban mereka sama, tidak tahu.

Mingyu meletak kan ponsel nya dan menyiapkan beberapa bumbu, mencoba membuat resep atau saus baru. Dia berusaha membuat diri nya sibuk dan fokus pada satu hal saja. Tapi ketika nama atau sosok Seungkwan lewat di pikiran nya, Mingyu merasa frustasi, dia meletakkan benda apapun yang ada di tangan nya, kemudian melepas celemek masak nya, melempar nya ke meja.

Mingyu mengambil gelas anggur merah dan berjalan menuju taman restoran kemudian menuruni tangga dan masuk ke bunker dimana restoran nya menyimpan Anggur dan sampanye.

Mingyu berjalan ke ujung lorong, dan membuka lemari di rak paling pojok, dia melihat koleksi anggur nya di sana. Kemudian mengambil sebuah anggur yang dibuat sama dengan tahun kelahiran nya. Mingyu dan Seungkwan menyimpan beberapa di sana, mereka menyebut nya Birthday Wine, karena mereka hanya bisa menikmati nya ketika mereka berulang tahun, dan hari ini adalah hari ulang tahun Mingyu.

Mingyu mengambil satu botol. Ketika botol itu sudah keluar, dia melihat ada sesuatu menempel pada bawah botol. Mingyu melihat sebuah kotak melekat. Dia berjalan ke arah meja bulat yang berdiri di tengah gudang penyimpanan. Mengambil kotak tersebut dan meletak kan nya di atas meja. Mingyu lebih memilih membuka botol anggur nya terlebih dahulu dan menuangkan ke gelas nya sebelum membuka kotak itu.

Mingyu menikmati anggur merah nya kemudian menyentuh kota berwarna hitam itu, dia membuka nya dan melihat sebuah gelang dengan ukiran nama dan tanggal lahir nya disana. Di balik nya ada nama restoran nya. Mingyu juga melihat ada sebuah kertas surat didalam nya, dia membuka nya. Kotak itu dari Seungkwan, surat itu juga dari nya;

Kim Mingyu Selamat Ulang tahun.

Ketika kamu membuka kotak ini dan hari ini tepat di hari ulang tahun mu, maka terima kasih telah menepati janji kita untuk menikmati anggur ini hanya pada saat ulang tahun.

Dan ketika kamu membaca ini aku pasti sudah pergi. Kamu tahu untuk apa aku pergi. dan jika kamu merasa kesepian karena kepergian ku, kumohon jangan, aku akan selalu bersama mu.

Selamat ulang tahun KIm Mingyu, doa dan kasih sayang ku akan selalu bersama mu.

NB : Ketika kamu menemukan kotak ini bukan pada ulang tahun mu, maka keputusan ku untuk pergi adalah hal paling tepat.

Love

Seungkwan

Mingyu memasang gelang itu ke lengan nya, sungguh sederhana dan anggun, Seungkwan selalu tahu apa yang cocok untuk nya. Dan kali ini dia merasa sedikit menyakitkan karena hadiah itu tidak disampaikan sendiri oleh nya.

Seungkwan merencanakan kepergian nya sejak lama, Mingyu tahu itu dan semakin yakin dengan gelang yang dia berikan. Gelang itu butuh 3 bulan untuk di pesan, Seungkwan sudah pasti meletak kan nya disana sebelum dia pergi. Mingyu menarik nafas nya menyadari kenyataan bahwa Seungkwan memang ingin pergi dan lepas dari dia dan Restoran ini.

Mingyu merindukan Seungkwan, dia tidak menyangka bahwa kepergian pria itu membuat nya sesedih ini. Selama sebulan ini setiap kali Mingyu masuk ke dalam restoran nya, dia merasa Seungkwan ada disana. Tapi kehadiran bayang bayang Seungkwan bukan membuat nya merasa gembira, dia malah semakin merindukan pria itu.

Mingyu meminum anggur nya sembari menatap ke arah gelang yang di pakai nya. Malam itu dia merasa sangat sedih, 1 bulan setelah kepergian Seungkwan dan malam ini adalah malam paling kesepian yang pernah dia rasakan, mungkin, Ulang tahun paling menyedihkan untuk nya.

--

Seungkwan berada dalam kereta api, dia melihat jam di handphone nya. "Happy birthday Kim Mingyu." Seungkwan berkata pelan.

Satu bulan sudah Seungkwan meninggalkan negara nya. Dan selama 1 bulan itu dia hanya menghubungin Jihoon, dia tahu pria imut itu tidak akan memberi tahu siapapun dimana dia berada dan untuk apa. Selama sebulan ini Seungkwan sibuk dengan kehidupan baru nya, menyesuaikan diri adalah hal yang cukup sulit apalagi ketika berada di negara lain.

Seungkwan tidak sempat berpikir apapun kecuali apa yang harus dia lakukan besok, harus kemana, naik apa dan kepadatan jadwal yang dia miliki, menelusuri setiap liku jalan sehingga dia tahu di mana pasar, swalayan, apotik, rumah sakit berada yang paling terdekat dengan asrama nya.

Pagi ini dia teringat kalau hari ini adalah ulang tahun Mingyu. Bagaimana dia bisa lupa ketika selama 15 tahun ini yang dia pikirkan hanya Kim Mingyu. Dia tidak mungkin melupakan pria itu begitu saja. Tidak akan pernah. Maka itu dia tidak mencoba melupakan nya, dia hanya mencoba menerima kenyataan bahwa pria itu adalah pria yang dia cinta sepenuh hati nya, dan kenyataan bahwa Mingyu bukan miliknya. Mungkin tidak akan pernah.

Seungkwan menatap ke luar jendela, pemandangan hijau yang dia lewati, hiruk pikuk dalam kereta itu. Sepanjang perjalanan itu, semua ingatan yang dia habiskan bersama Mingyu kembali bangkit. Seungkwan menunduk kan kepala nya, dia menahan rasa sesak, rasa rindu nya pada Mingyu.

"Kim Mingyu, kuharap kamu menikmati Birthday Wine mu dan menyukai hadiah ku. aku akan kembali, tidak tahu kapan tapi aku pasti kembali menemani mu, di hari ulang tahun mu." Seungkwan menggumam. Menahan rasa sesak di dada nya.

--

To Be Continued....

CONGRATULATION, I MISSED YOU, I LOVED YOU....Donde viven las historias. Descúbrelo ahora