9. Congratulation, I missed you, I loved you

509 59 25
                                    

Note: Yang baca disini, ada yang Bias nya Mingyu ga sih? cuma pengen tau, mutualku cuma 1 yang gyuboo shipper yang bias nya Mingyu. kebanyakan Seungkwan bias.

Just curious.



--

Mingyu tersenyum ketika melihat Seungkwan sudah berganti pakaian dan duduk di meja makan bersama ibu dan Ayahnya. Dia kemudian mengambil tempat di samping Seungkwan dan merapatkan diri ke tubuhnya, membuat Seungkwan sedikit menjauh karena Orang tua nya ada di depan mereka.

Memulai makan malam dengan tenang dan Hangat, sesekali mereka bercanda dan saling menggoda.

"Bagaimana hasil lab mu?" Ibu nya bertanya ketika mereka selesai makan malam, dan Mingyu kemudian menajamkan telinga nya. Kesenangan nya bertemu Seungkwan membuat nya lupa pada Sakit yang Seungkwan derita.

Mingyu menatap wajah tidak gembira Seungkwan. "Tidak terlalu bagus, aku akan kembali lagi besok lusa untuk tes lab lain nya." Seungkwan berkata. Ibunya menghela nafas.

"Kwani, minum obat nya." Ibu Seungkwan mengingatkan, ayahnya membawa sebuah keranjang yang berisi penuh botol obat di hadapan Seungkwan. Pria itu membuka botol nya satu persatu Mingyu menyaksikan betapa banyak obat yang harus dikonsumsi.

"Apa obat itu memperpanjang umurmu?" Mingyu bertanya. Seungkwan yang sedang sibuk dengan obat nya hanya memandang nya.

"Obat itu membantu imun nya, jadi ya bisa dibilang seperti itu." Ayahnya menjelaskan dengan tenang, membuat Mingyu merasa bingung kenapa dia bersikap tenang seperti itu ketika anaknya bukan dalam keadaan Sehat

"Berapa lama dokter bilang kamu bisa bertahan lagi?" Mingyu bertanya.

"1 atau 2 bulan." Seungkwan berkata, Mingyu seperti tersambar petir mendengar nya, ingin marah karena tidak menyangka akan secepat itu ketika Pria itu terlihat baik baik saja. Mingyu kemudian menggenggam tangan nya. Wajah nya memerah seperti menahan tangis dan amarah. Seungkwan menatap tingkah Mingyu dengan bingung. "Kamu kenapa?"

"Kamu yang kenapa!" Mingyu tiba tiba membentak nya, membuat semua yang ada di Meja makan terpaku. "Kenapa kamu ga bilang kalo kamu sakit parah? Kenapa kamu diam aja? Gimana kalo aku ga tau trus..." Suara Mingyu tercekat, menahan pahit kata kata yang akan di lontar kan nya. "Trus kamu mati tanpa aku tau apa apa, tanpa aku punya kesempatan bilang kalo aku sayang sama kamu." Mingyu mengatakan semua nya dengan amarah tanpa peduli bahwa ayah dan ibu seungkwan ada disana mendengar dan menyaksikan semua nya.

Seungkwan melihat ayah dan ibu nya terkejut dengan apa yang Mingyu katakan.

"Aku sayang kamu Kwani, aku ga mau kehilangan kamu, kamu sakit parah kan? Kamu ga punya banyak waktu kan? Kenapa kamu ga bilang? Kita bisa berobat ke luar negeri, pasti ada cara untuk menyembuhkan penyakit mu, kamu akan hidup lebih lama, soal biaya tidak perlu khawatir, aku akan bilang pada ayah ku untuk membantumu." Mingyu tidak memberikan kesempatan Seungkwan untuk berkata. Setelah dia selesai dia melihat Seungkwan mengerutkan dahi nya. Kemudian dia mendengar ada tawa di sekeliling nya.

"Aku tahu cinta itu buta, tapi tidak pernah tahu kalo juga bikin gila." Ayah Seungkwan tertawa.

"Mingyu, Mingyu, tidak pernah berubah." Ibu nya ikut tertawa. Ibu Seungkwan membelai pipi Mingyu. "Seperti nya kalian perlu bicara, kita berdua akan ke atas dan istirahat. Take your time." ibu nya berkata dan menggandeng ayah nya untuk ke kamar mereka di lantai dua, dan Seungkwan masih mendengar tawa disana.

"Kenapa mereka tertawa?" Mingyu bertanya tidak mengerti, harus nya mereka sedih dengan kenyataan bahwa satu satu nya anak mereka sedang sekarat sekarang.

"Jelas aja mereka tertawa. Siapa juga yang mau Mati? Yang lagi sekarat?" Seungkwan berkata dengan ketus.

"Hah?" Mingyu dengan muka bodohnya terdiam di depan Seungkwan, mencoba mencerna.

CONGRATULATION, I MISSED YOU, I LOVED YOU....Where stories live. Discover now