Start

5.1K 416 23
                                    

Disinilah aku, kamarku sendiri, kesakitan pada kepalaku setelah apa yang terjadi semalam.

Ah... Seharusnya malam tadi adalah malam dengan kenangan manis. Karena malam itu aku akan menyatakan perasaanku pada pria yang sudah lima tahun ini menjadi teman baikku.

Padahal aku sangat senang saat mendengar dari teman lama ku di SMA, bahwa Kim Taehyung sudah menyukaiku sejak tahun pertama memasuki SMA.

Dan malam itu harusnya aku menghapus dinding persembunyian perasaan kami yang sudah bertengger kokoh selama lima tahun.

Namun sayang, peluru sialan semalam menembus kepala—TUNGGU??!!

PELURU ITU SEMALAM MENEMBUS KEPALAKU!! KENAPA AKU TIDAK DIRUMAH SAKIT??

"IBU!!!" Aku sangat tahu Ibu saat ini sedang kerepotan menyiapkan sarapan. Karena tidak seperti kemarin pagi diakhir tahun, Ibu kerepotan di panti jompo untuk membantu para orang tua disana.

Karena itu, teman baikku, Kim Taehyung yang menggantikan Ibu untuk menyiapkan sarapan.

"Kau ini berisik sekali. Ayo! Sarapan sebentar lagi siap." aku termangu. "Jeon, aku tidak bisa mengangkat tubuh Bison mu itu, ya? Cepat bangun atau tidak usah sarapan."

Oh, mungkin hari ini Taehyung juga datang untuk membantu atau menggantikan Ibu untuk memasak dirumahku. Memang rutinitas pemuda itu yang dirinya jauh dari orang tuanya sendiri.

Aku duduk sesampainya diruang makan. Belum semua makanan jadi, tapi beberapa makanan di meja ini sama dengan yang kemarin. "Tae, kemana Ibuku?"

"Ke panti jompo."

"Lagi?"

"Lagi?"

Kami terdiam setelahnya. Soobin baru saja bangun. Anak ini dari kemarin bangunnya jadi telat terus. Biasanya dialah yang sering bangun paling pagi.

Tidak berniat membantu Taehyung, Soobin membelokkan langkah gontainya ke ruang keluarga; menyalakan televisi yang menayangkan kartun—episode kemarin ternyata diulang hari ini.

Soobin mengganti acara menjadi berita.

"Ramai-ramai warga menyiapkan festival untuk menyambut tahun baru. Banyak—"

"Berita kemarin kenapa diulang lagi? Mereka kehabisan bahan?" Aku terkekeh oleh ucapanku sendiri.

Taehyung dengan wajah berkerutnya, menaruh nampan terakhir dengan isi makanan yang sama dengan kemarin.

"Jungkook-ah." panggilnya yang langsung membuatku menoleh. "Kau semalam sepertinya terlalu banyak minum." Taehyung meletakkan punggung tangannya pada dahiku. "Untunglah kau tidak sakit." setelahnya, ia mencubit pipiku dengan senyum yang bisa melelehkanku saat ini juga.

Tuhan! Aku cinta dia, tapi kenapa kau gagalkan aku semalam?!

Bicara soal semalam, "Tae, kenapa aku tidak dibawa kerumah sakit?"

Taehyung mengerutkan dahinya. Tidak menjawab langsung, melainkan mengambil langkah menuju Soobin dan menariknya untuk gabung sarapan.

"Kau hanya mabuk. Tidak perlu rumah sakit." kini aku juga mengerutkan dahiku, sama seperti yang Taehyung lakukan. "Kau ini kenapa, sih?"

Aku menggeleng. Bingung harus bicara apa lagi. Karena aku tidak ingat kalau semalam aku mabuk—bahkan aku tidak minum. Terakhir minum lusa kemarin tanggal 30, di pesta ulang tahun pemuda manis diseberang meja.

"Jungkook?" aku berdeham untuk menyahut. "Bagaimana kalau malam ini kita ke Bosingak?"

"Lagi?"

"Lagi?"

Soobin memandangi kami bergantian.

"Jungkook-ah, kau sakit? Perlu ke rumah sakit?" Taehyung bertanya dengan ekspresi datar, tidak ada khawatir nya disana.

"Bukannya semalam kita sudah ke sana untuk merayakan malam tahun baru?" Taehyung mengerutkan dahi nya—lagi, setelah ke sekian kali.

"Hyung. Bosingak hanya membunyikan lonceng raksasa itu tiga kali dalam setahun. Dan mereka akan membunyikannya malam ini. Lagi pula, semalam kau menghabiskan waktu dirumah Tae Hyung bersama teman-teman berisikmu."

"Hei! Temanmu juga berisik!" Taehyung tidak terima lima teman baik kami yang lainnya dijelekkan.

Aku jadi ingat, kemarin Taehyung juga yang mengajakku ke Bosingak untuk merayakan tahun baru. Hanya kami berdua.

Ia mengajakku saat kami sedang sarapan juga. Dihadapan Soobin. Dengan makanan yang sama dengan sekarang. Televisi menayangkan berita yang sama dengan kemarin.

"Tanggal berapa sekarang?"

"31. Kenapa?"

Haha, aku mengerti. "Tidak. Tidak apa-apa."

Entah apa yang membuatku mengulang kembali hari ini. Tapi, aku benar-benar berada dihari yang sama dengan hari kemarin dimana tepat pada tengah malam jam 12 di pergantian tahun, aku tertembak.

Itu artinya aku akan ditembak lagi malam ini?

TBC

Hey, me back again
Jangan bosen ya :)

1st Jan [KookV] √Where stories live. Discover now