Five

1.1K 182 32
                                    

Ah, kapan aku bisa berhenti merasakan sakit dikepala setiap bangun dan saat akan mengulang hari?

Aku menghela nafas, mengeluh pelan.

Rasanya aku tidak perlu mengecek tanggal lagi.

Ini tanggal 25, hari natal. Dan malam ini aku dan semua teman akan berkumpul dirumah Taehyung untuk makan malam. Sebelum mengulang hari, makanan untuk makan malam waktu itu tidak ada yang dimasak, kami hanya memesan ayam dan bir.

Ah iya, mungkin banyak yang bingung kenapa tanggal 25 dimana harusnya tanggal 27.

Sama seperti biasanya, aku gagal menangkap pembunuh itu 2 kali.

Saat aku bangun ditanggal 27, aku berhasil melalui malam tahun baru dengan berdiam diri dirumah bersama Taehyung, sama seperti sebelumnya. Melakukan kegiatan yang sama persis. Hanya saja, saat pagi itu dimana kami mendengar suara pintu gerbang dibuka, akulah yang keluar.

Tapi sayang, pembunuh itu kabur saat aku membuka pintu. Hingga akhirnya hidupku dan Taehyung lolos hingga tanggal 5. Hari kami memutuskan untuk pergi kencan. Dan hari dimana Taehyung tertembak.

Lalu aku bangun ditanggal 26. Malam tahun barunya aku memutuskan untuk tidak kemanapun juga. Tidak dengan Taehyung juga. Kusuruh Taehyung berdiam diri dirumah, sementara aku mengawasi situasi diluar rumahku.

Tidak ada masalah apapun, hingga saat pertengahan malam antara tanggal 31 Desember dan 1 Januari, aku mengobrol dengan Taehyung melalui telepon.

Suara ketakutan Taehyung memenuhi sambungan telepon, begitu pula suara tembakan setelahnya.

Sangat sakit jika mengingat sudah 4 kali aku mendengar suara rintihan terakhir Taehyung sebelum mati.

Tapi saat tahu aku sedang mengulang hari, aku juga senang Taehyung yang sekarang masih hidup. Aku juga kembali bersemangat untuk menangkap pembunuhnya.

Disisi lain, aku juga mendapatkan beberapa hal. Ternyata pembunuh ini bukan mengincarku, melainkan Taehyung.

Saat Taehyung bermalam dirumahku, orang itu tidak bisa bergerak karena Taehyung semalaman berada didalam kamarku, tidak keluar dari kamar sekalipun.

Lalu memutuskan untuk membunuh Taehyung dipagi hari dengan rencana licin, menyobek dadanya dan menaruh peluru unik yang akan meledak entah kapannya karena tidak bisa diprediksi jangka waktunya.

Peluru itu seperti granat, hanya saja memiliki detik waktu.

Aku tidak tahu harus bagaimana lagi untuk menangkap orang itu. Aku juga tidak tahu bagaimana cara menghindarnya.

Karena sebagaimana pun kami menghindar hingga tanggal yang lebih dari tanggal 1, orang itu akan menyerang Taehyung saat aku lengah.

Karena itu, aku harus terus bersama Taehyung.

Tapi, bukan itu jalannya.

Rasanya aku memang harus rela mati dan rela melihat Taehyung mati lagi. Karena aku punya rencana, rencana yang hanya akan aku lakukan sendiri.

"Ini hadiahmu."

Taehyung menerima kotak kecil berwarna biru tua dan langsung membukanya. "Cincin?"

"Iya. Itu cincin Ayahku, dia memberikannya padaku sebelum meninggal. Sedangkan milik Ibuku diberikan pada Soobin untuk Yeonjun suatu hari nanti."

"M-maksudmu? Kenapa kau memberikan ini padaku?"

"Hah... Andai kondisiku baik, aku ingin cincin itu dikatakan sebagai lamaran. Tapi, untuk sementara ini, anggaplah cincin itu sebagai hadiah berharga dariku, jangan sampai hilang."

1st Jan [KookV] √Where stories live. Discover now