chapter 5

47 16 17
                                    

Karena bagiku bidadari pun akan langsung iri melihat senyummu.

****

Aku baru ingat, dia adalah laki laki yang memakai hodie yang tersenyum padaku ku, saat di metromini. Banyak sekali pertanyaan pertanyaan yang mengelilingi otakku ,Mungkin dia mengerti kalau aku binggung , dia langsung menggoyang goyangkan tangan nya di depan wajahku.

"hey,bidadari...bidadari"

aku sedikit membulatkan mataku mendengar itu, apa dia bilang bidadari, ish..dasar aneh mengapa metromini ini tidak terbang saja sih biar cepat..! Tuhan aku ingin pulang

" aku bukan bidadari, aku manusia" kataku sambil menoleh kembali ke arah jendela.

"tapi tuhan bilang, kamu bidadari"

Dia terkekeh "Jani kamu tahu,aku sedang belajar mencintaimu." lanjutnya sambil menyenderkan kepala di bangku

" namaku Dea bukan jani"

" iya, aku tahu Dea anjani kan. Tapi aku lebih suka memanggilmu jani, akhir dari namamu"

"dasar aneh.!" balasku kesal

"tidak apa apa jani, mungkin saat ini kau panggil aku aneh, ketahuilah kata aneh mu itu akan lebih bermakna  ketika kamu sudah mencintaiku." katanya aku tidak tahu ekspresinya seperti apa.

Tidak ku anggap serius ucapannya tadi, mungkin dia besok akan hilang dari bumi .? Aneh cuman kata itu ya terlintas di benakku

"bang kiri bang" ucapku, turun di halte dekat gang komplek perumahan.

Saat turun aku menoleh kebelakang, dan benar dugaanku dia Mengikutiku, mengapa manusia aneh ini mengikutiku,? Mungkin rumahnya juga di komplek ini.! Ujar ku dalam hati, tapi aku tidak pernah melihatnya

"aku antarkan pulang ya, sampai rumahmu.?" aku menoleh "tidak usah aku tidak akan tersesat"  tidak menyesal aku memanggilnya aneh memang dia aneh toh

" tetapi ini hatiku yang memintanya jani, hati ku bilang jika aku tidak mengantarmu pulang, kau akan tersesat di bumi.!"  ujar nya sambil berhenti berjalan dan menatapku lekat.

"kan masih di bumi" kataku dan ikut berhenti dan menoleh ke arahnya, sambil melipatkan kedua tangan di depan dada

"iya aku tahu, tapi aku tidak punya waktu untuk mencarimu,?" jawabnya

"karna waktuku telah habis untuk mencintaimu."

Aku hanya bisa geleng geleng kepala mendengar itu.

"sudah mencoba.?" tanyanya tiba tiba

Hah, Dea tertegun, binggung. Tak mengerti pertanyaan yang dilontarkan oleh laki laki di sebelahnya ini.

"apa,?" tanya Dea

"untuk mencintaiku"

Aku membuang nafas dengan gusar "dasar aneh." ucapku langsung masuk ke dalam rumah tanpa berpamitan .

Danu pun terkekeh melihatnya sambil berguman dalam hati "bumi benar jani, bahwa kau adalah bidadari yang dikirim tuhan dari langit."

*****

JOGJA A PERFECT LOVEWhere stories live. Discover now