Alnitak

14.2K 1.7K 77
                                    

Alnitak atau Zeta Orionis adalah bintang superraksasa biru yang terletak di kiri asterisma "Sabuk Orion". Jaraknya sekitar 800 tahun cahaya dari Bumi. Alnitak merupakan bintang kelas O dan bintang tercerah ke-33.

Ruangan ini tampak begitu menyilaukan bagi Bintang. Tubuhnya terasa kaku semuanya. Tak ada rasa sakit, Hanya begitu linu yang ia rasakan saat ini.

Matanya bergerak-gerak. Melirik ke seluruh ruangan. Tangannya terasa lemah untuk digerakkan sama sekali. Matanya menangkap perempuan yang begitu dia cari susah payah selama ini. Sedang tertidur di sofa tak jauh dari ranjang tempatnya tertidur.

"Ibuu." Lirihnya.

Mata Bintang kembali menyusuri ruangan ini. Begitu banyak alat yang menempel ditubuhnya. Alat bantu pernafasan menutup sebagian wajahnya.

Bintang kembali mengingat apa yang membuatnya bisa seperti ini. Ya, Kecelakaan saat itu. Ketika hatinya sedang kalut dan semuanya menjadi tidak terkendali.

Bintang hanya diam. Tubuhnya tidak mampu bergerak banyak. Sampai terdengar pintu ruanganya terbuka. Langkah lebar seorang lelaki.

"Pak surya."  Gumamnya dalam hati.

Surya terlihat membangunkan Luna.

"Luna, jika kelelahan pulanglah dulu. Biar aku yang menjaga Bintang." Ujar Surya.

Kening Bintang berkerut. Sudah berapa lama dia tidak sadarkan diri? Sesaat dia tersadar. Luna menggeleng, Dia berdiri dari sofa.

"Aku akan mencuci wajahku dahulu." Ujar Luna.

Saat Luna bangun, dia melihat mata Bintang yang sudah terbuka. Wajah perempuan yang masih cantik itu tampaj begitu terkejut.

Surya menghampirinya.

"Kenapa?"

"Surya, Lihat. Bintang bangun. Bintang." Jerit ibunya langsung menghampiri Bintang.

Surya pun tak kalah senang. Dia langsung memanggil dokter. Dokter pun tidak lama datang. Memeriksa keadaan Bintang.

Setelah alat pernafasan dibuka. Bintang merasakan kelegaan luar biasa.

"Bagaimana perasaanmu? Kamu tertidur begitu lama." Tanya dokter.

"Seberapa lama dokter?" Tanya Bintang untuk pertama kali mengeluarkan suaranya.

"Tiga bulan." Ujarnya sambil tersenyum.

Surya terlihat langsung mengikuti dokter dan Luna duduk di sisi ranjang Bintang. Menggenggam tangannya. Setelah sekian lama tangan ini kembali menggenggam tangannya.

"Maafin ibu nak, Maaf." Lirihnya.

Bintang hanya tersenyum. Berapa banyak kejadian yang dia lewatkan. Hari berlalu begitu banyak saat dia tidak sadarkan diri. Lalu dirinya teringat Senja. Jika ini sudah tiga bulan berlalu. Berarti dia dipastikan sudah menikah.

"Ibu, ada di sini?" Tanya Bintang.

"Iyaa. Menebus segala kesalahan Ibu. Sekarang jangan dulu banyak berpikir apapun. Kamu harus pulih dahulu."

Bintang mengangguk. Surya pun kembali dengan senyum penuh diwajahnya.

"Selamat datang kembali, Bintang. Sungguh kami takut sekali kehilanganmu." Ujar Surya.

Bintang hanya tersenyum. Melihat rangkulan tangan Surya dipundak Mamanya.

Untuk pertama setelah sekian lama Bintang kembali rona Senja yang teramat dia sukai. Setelah itu Senja tenggelam bergantikan pekat di mana Bintang bersinar di sana.

BintangΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα