33|Teman Baru [Kai]

1.2K 52 0
                                    

Hari masih terlihat pagi tetapi Kaisha sudah siap dan tidak hentinya bercermin. Hari ini adalah hari nya bersekolah di sekolah yang sama dengan Keisha hanya berbeda kelas.

Kaisha memilih kelas Ipa dibandingkan kelas bahasa karena ia sangat tidak tertarik masuk jurusan itu.

Setelah sudah siap ia bergegas turun kebawah. Di bawah ia baru menemui Mia yang sedang menyiapkan makanan.

"Pagi Bunda" sapanya ramah.

"Pagi sayang, haduh cantiknya putri Bunda" ucap Mia seraya menciup kening anaknya ini.

Kaisha hanya menampilkan senyum indahnya.

"Kei belum bangun Bunda?"

"Itu anak pasti masih tidur, tolong Bunda ya bangunin itu saudara kembar kamu" pinta Mia.

Kaisha mengangguk, " Baik Bunda"

Kaisha pergi ke kamar Keisha, yang berada di atas. Kamar Keisha itu sebelah dengan kamar Rizki jika kamar dirinya berada di samping Rifqi. Tetapi dia merasa kesepian karena Riqfi sudah pergi lagi ke London kemarin. Rindu sekali dirinya kepada Rifqi karena Rifqi sangat baik dan sepertinya sangat menyayangi Kaisha.

Kaisha sudah berada di depan pintu kamar Keisha. Kamar yang ia impikan untuk menjadi kamarnya.

Kaisha mengetuk berkali-kali dan coba untuk memanggil tetapi tidak ada sahutan dari dalam.

"Kai ngapain?" tanya Rizki yang baru keluar dari kamarnya.

"Ini mau bangunin Kei, kakak baru bangun?"

"Masuk aja kali, kalau di ketuk gak baka ada yang nyaut. Iya nih baru bangun"

"Beneran gak apa masuk nih?"

"Iya beneran, ya udah gue duluan" setelah memegang bahu Kaisha, Rizki turun kebawah.

Setelah mendapatkan ijin dari Rizki, Kaisha masuk ke kamar Keisha. Dia melihat Keisha masih tertidur pulas di atas kasurnya padahal ini sudah jam 6 lewat apa dia tidak takut telat.

"Bangun Kei sudah siang" Kaisha coba membangunkan Keisha dengan cara menggoyang- goyangkan tubuh Keisha tetapi tidak ada respon.

"Susah banget ya emang, Kei bangun sudah siang" Kaisha berusha membangunkan tetapi Keisha tidak bangung juga.

Kaisha terlihat pusing dan juga angkat tangan jika untuk membangunkan Keisha karena dia kebo susah untuk di bangunkan.

"Gimana belum bangun?"

Kaisha tersentak kaget akan suara itu. Sekaligus kaget akan siapa suara itu. Ini untuk kedua kalinya Kaisha bertemu dengan Arka.

"Eh–belum dia susah untuk di bangunkan" jawab Kaisha. Ntah kenapa Kaisha merasa gugup jika bertemu dengan Arka.

"Dasar Keisha, yaudah biar gue aja" Arka maju dan duduk di tepi ranjang.

Arka menepuk- nepuk pelan pipi Keisha agar dia bangun. Sadar akan tepukan itu Keisha menggeliat dan berusaha mengerjapkan matanya. Terlihat dari ekspresi wajahnya bahwa dia kaget akan adanya Arka di kamarnya.

"ARKA!" pekiknya kaget.

"Lo ngapain lagi ke kamar gue? Lo juga Kai?"

"Ya bagunin kamu lah, gak sadar ini udah siang banget dan kamu masih tidur" Ucap Arka sambil menghela nafasnya.

"HAH! KENAPA BARU BAGUNIN AKU SI!!!" Keisha buru-buru pergi ke kamar mandi karena waktu yang amat sedikit.

Arka dan Kaisha hanya menggelengkan kepala nya melihat Keisha seperti anak kecil.

****

Arka makan bersama keluarga Keisha. Dia sudah dekat dengan keluarganya dia tidak segan atau canggung jika sudah berkumpul seperti ini. Erlan yang tadi nya tidak sedikit suka sekarang pun sudah berusaha menyukai hubungan mereka.

"Kai lo berangkat bareng siapa?" tanya Rizki. Seolah dia tahu apa yang di fikirkan oleh Kaisha karena dia tidak enak hati jika satu mobil dengan Arka dan Kei dia takut mengganggu.

"Emm—" Kaisha tampak bingung menjawab apa.

"Bareng aja kali Kai, gak usah sungkan" jawab Keisha seraya memasukan roti kedalam mulutnya.

"Hem, emang gak apa?"

"Gak apa Kai, semobil aja sama gue dan Kei" sekarang Arka yang menjawab.

Kaisha akhirnya mengangguk.

****

Kini mereka sudah berada di lingkungan sekolah. Keisha turun dan menghirup udara pagi yang sangat segar. Jujur Keisha sangat rindu sekolah ini. Dulu waktu SMP Keisha paling tidak suka sekolah rasanya pengin libur terus. Namun, ketika dia memasuki SMA rasanya beda. Semangat untuk ke sekolah jauh lebih tinggi jika libur sehari hati terasa sedih alay? But, itulah kenyataannya.

Bibir Kaisha terangkat melihat sekolah barunya. Sekolah ini cukup besar bagi Kaisha karena dulu waktu sekolah di desa setengah dari sekolah ini saja tidak ada sangat kecil sekali bukan.

Setelah mereka turun, banyak pasang mata yang menyorot kepada mereka. Bagi Keisha dan Arka itu sudah biasa. Namun, Kaisha sangat risih karenanya.

"Kei, kenapa mereka melihat seperti itu" Bisik Kaisha.

"Biarin aja, dia orang itu termasuk manusia kepo" jawabnya santai.

Kaisha hanya memanggut-manggut saja.

Disana sudah ada ketiga teman Keisha dan juga dua teman Arka. Mereka sepertinya kaget melihat Kaisha karena Keisha belum cerita tentang Kaisha kepada mereka.

"Ya ampun, lo berdua mirip banget?" Seru Salsa kaget.

"Dia siapa Kei? Kok lo gak pernah cerita sama kita-kita?"

"Selow dong, gue juga baru tau kalau gue punya saudara waktu pulang daru liburan" Keisha menjelaskan dan mereka hanya memanggut-manggut saja.

"Oh iya, kenalin nih Kai temen gue"

Mereka semua berjabat tangan sambil menyebutkan namanya. Kaisha hanya tersenyum kecil dia tidak terbiasa seperti ini. Jadi ini kehidupan yang ada di jakarta?

****

Part gajeben nih,
Otak lagi gak mau kompromi emang, edisi laper yak gini wkwkw
Yaudah maapkeun dong hehe

KEISHA [COMPLETED]Where stories live. Discover now