42| Buku Harian

1K 38 7
                                    

Kaisha sedang duduk di pinggir jendela. Menikmati secangkir kopi yang ia buat tadi. Udara yang dingin sangat cocok untuk menikmati yang hangat-hangat.

Kaisha bangkit dari duduknya, lalu menuju meja kecil. Dia meraih buku hariannya yang berwarna hitam itu. Kaisha menulis semua pengalaman harinya saat pertama datang ke rumah ini. Dan saat pertama kali bertemu Arka di kamar Keisha.

Kaisha melengkungkan bibirnya, kejadian saat itu membuat dirinya tersenyum.

Dret Dret Dret

Ponsel Kaisha berdering, nama Carly muncul di layarnya. Dengan cepat ia mengangkatnya.

"Halo Car, ada apa?"

"Gak papa, iseng doang. Btw, lo lagi apa?"

"Lagi di kamar, enggak ngapa-ngapain si"

"Pasti lagi nulis di buku harian kan?"

Tebakan Carly seratus persen benar. Mungkin Carly adalah sahabat yang paling tahu tentang Kaisha. Lebih tau dari pada Keisha, saudara kembarnya sendiri.

Banyak alasan yang tidak mengizinkan untuk Keisha tahu tentang Kaisha. Mungkin perasaan Kaisha terhadap Arka, salah satunya...

"Sok tau deh"

"Mau sampai kapan, lo memendam rasa cinta lo?"

"mm... Mungkin sampai aku melupakannya"

"Gak bakal bisa move on kalo setiap hari aja ketemu"

Benar sekali, bagaimana bisa move on jika setiap hari bertemu. Huh! Kaisha terus meratapi nasibnya itu.

Tok Tok Tok

Pintu kamar Kaisha ada yang mengetuk.

"Car, udah dulu ya. Nanti sambung lagi."

Dengan cepat, Kai membuka pintu. Mendapati Mia yang sedang berdiri dengan nampan di tangannya.

"Bunda," pekiknya sedikit kaget.

"Bunda boleh masuk?"

"Tentu boleh," Kai sedikit kaku, selama ini dirinya belum pernah berbicara berdua dengan Mia. Hanya tegur sapa sekadarnya.

"Bunda bawain sop, enak lho di makan pas dingin-dingin gini."

Mia menaruh nampan itu di meja. Lalu meraih mangkuk dan berniat ingin menyuapi Kai.

Mia ingin lebih dekat dengan Kai. Ingin memutuskan rasa canggung di antaranya.

"Aku bisa sendiri Bun," tolak Kai saat Mia ingin menyuapinya.

"Enggak mau! Anak baik harus nurut." ucap Mia,

Kai menurut, dia membuka mulutnya dan Mia mulai menyuapinya.

Ada rasa haru, Kai belum pernah merasakan rasa seperti ini. Tanpa sadar air mata Kai menetes.

"Lho Kai kenapa nangis?" ujar Mia sedikit kaget.

Kai menghapus air matanya, "Enggak kok, Kai cuman kelilipan aja." alibi Kai.

"Bunda sayang sama kamu Kai, jangan pernah ada rahasia yang di sembunyikan ya"

Kaisha mengangguk, mengiyakan. Dirinya sangat senang bisa sedekat ini dengan Mia.

"Bun, dimana Keisha? Kayanya dia belum pulang ya?" tanya Kai.

"Dia tadi nelpon, katanya dia kejebak hujan." Kai hanya mengangguk.

"Kamu jangan sering ngurung diri di kamar. Dan sering main ya sama Kei, kalian itu saudara kembar" ucap Mia memperingati.

"Iya Bunda."

**

Ketika sudah lama mengobrol, Mia keluar membiarkan Kai melakukan aktivitas malamnya.

"Jangan tidur sampai larut malam, inget jaga kesehatan!"

"Iya bunda."

Kaisha menutup knop pintunya. Lalu duduk kembali di kursi. Mengambil buku harian dan menulis kebahagiaan ini.

Suara deru motor itu mengganggu Kai. Dia lalu beranjak dan pergi mengintip, suara motor siapa itu. Dan ternyata, suara motor itu berasal dari motor Arka yang baru pulang mengantarkan Keisha.

"Setiap hari aku selalu menahan rasa sakit ini. Ya Tuhan... mengapa aku mencintai orang yang sudah menjadi milik saudara kembar ku sendiri"

**

Part spesial Kaisha, ada yang senang sama Kaisha? Atau malah suka Kei dari pada Kai?

Team mana:

#Arkakeisha
#Arkakaisha

Pict Kaisha

Imut ya keg author wkwkwk,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Imut ya keg author wkwkwk,

Komen sama vote ya, ini double update semoga seneng ya:")

Bubye...

KEISHA [COMPLETED]Where stories live. Discover now